Lalu saya mencermati lagi profil Bupati Bantaeng, Prof Dr. Ir. H.M. Nurdin yang beberapa saya rangkum disini:

1. Penanganan masalah segera, banjir langsung ditangani dengan turun lapangan saat hujan, mengikuti sungai-sungai penyebab banjir. Begitu penyebab diketahui,penanganan segera direncanakan dan dilaksanakan dengan mempertimbangkan dampak lingkungan.
   
2. Peningkatan pertumbuhan ekonomi dari 5,3% ke 8,9% per tahun.
   
3. Peningkatan pendapatan per kapita dari 5 juta ke 14,7 juta dalam 6 tahun.
   
4. Peningkatan pelayanan publik, antara lain tim medis yg siaga lengkap dengan ambulan, dokter, dan perawat.
   
5. Bupati ini sangat mudah ditemui, selain dengan open house tiap hari di rumdin, bupati ini dapat juga ditemui di rumah pribadi tanpe perlu macam-macam ijin dan protokoler. Kesederhanaannya juga riel.
   
6. Dan banyak lagi hal lain yang kemudian juga dilakukan oleh kepala daerah lain, seperti lelang jabatan, jaminan kesehatan, dll.
   

Profil seperti ini akan ideal sekali menjadi calon pemimpin pilihan rakyat (semoga saja ybs juga bisa tetap menjaga kemampuan dan amanah). Jago dalam konsep kepemimpinan dan manajerial.

Dan jika dikaitkan dengan 2 capres yang kita punya sekarang, dapat kita lihat bahwa keduanya hanya jago dalam salah satu bidang saja. Seandainya keduanya bersatu, sepertinya malah jadi klop karena saling melengkapi. Hal ini pula yang menurut saya menjadi salah satu penyebab begitu tajamnya debat antara pendukung dua kubu. Maklum yang diperbandingkan tidak sama, yang satu bicara konsep bangsa dan negara ini, satunya masalah teknis manajerial dan implementasi.

Tapi diluar itu, seharusnya kita menyadari bahwa Indonesia ini tidak sedaun kelor. Kedua pasangan capres dan cawapres adalah anak bangsa yang mumpuni, namun diluar itu masih banyak anak bangsa dengan kemampuan yang lebih baik lagi. Jadi tidak usah terlalu ribut, pilih saja secara obyektif antara kedua pasang yang memang ditakdirkan muncul untuk saat ini.

Bagi saya pribadi, karakter dasar lebih penting dari perilaku dimasa lalu, banyak orang bertobat dan berubah, mendapatkan 'kesempatan kedua'. Karena itu selama karakter keduanya baik, maka saya tinggal melihat antara Kemampuan dan Amanah keduanya.

Selamat memilih, semoga Indonesia semakin baik!