Dalam sepak bola, teknologi garis gawang (Inggris: goal-line technology disingkat GLT) merupakan salah satu cara yang digunakan untuk menentukan bilamana bola telah sepenuhnya melewati garis gawang dengan bantuan berbagai perangkat elektronik dan pada saat yang sama membantu wasit dalam menyatakan sebuah gol telah terjadi atau tidak. GLT tidak ditujukan untuk menggantikan peran wasit dan para hakim garis, namun lebih membantu mereka dalam membuat keputusan di lapangan pertandingan. GLT harus memberikan sebuah indikasi yang jelas mengenai apakah bola telah sepenuhnya melewati garis gawang dan informasi ini nantinya berperan untuk membantu wasit dalam membuat keputusan akhir. Dilatarbelakangi oleh beberapa keputusan kontroversial pada sejumlah pertandingan Liga Utama Inggris, Piala Dunia FIFA 2010, dan Euro 2012, FIFA (yang sebelumnya menolak penggunaan teknologi ini) melakukan pengujian terhadap beberapa kandidat potensial untuk teknologi garis gawang. Sembilan buah sistem diuji pada tahap awal, namun hanya dua buah sistem bertahan. (Sumber)
Spoiler for Disini gan:
Prancis telah mengalahkan 10 pria Honduras dengan skor telak 3-0 dalam pertandingan Piala Dunia pada malam senin di mana teknologi garis gawang yang dibaluti dengan teknologi canggih menyebabkan kekacauan dalam proses pertandingan 3 menit memasuki babak kedua, system GoalControl yang Memantul ke tiang gawang sebelah kiri, dan memantul ke arah kanan gawang, dan siapa sangka, Malang Valladares mencoba untuk menyelamatkan gawang, tetapi sistem GoalControl mengisyaratkan bola sudah melewati garis mendorong wasit Brasil Sandro Riccio bersiul untuk menjadi gol. Ada penundaan singkat. Ricci berkonsultasi kepada wasit, Manajer Honduras Luis Fernando Suarez marah memprotes. Pemain Honduras juga memprotes gol. Selama beberapa menit tidak jelas apakah gol telah diberikan. Ada tujuh kamera berkecepatan tinggi, masing-masing mampu mengambil 500 gambar per detik, dirancang pada setiap gol di pertandingan Piala Dunia.