Sabtu, 14 Juni 2014




SURABAYA - Lembaga Oranye Survei Indonesia (OSI) merilis hasil survei yang dilakukan di 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur terhadap pasangan capres-cawapres, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko widodo-Jusuf Kalla.

Hasilnya, pasangan nomer urut 1 unggul dengan tingkat elektabilitas 39,04 persen, sedangkan Jokowi-JK memperoleh 32,32 Persen.

OSI melakukan survei pada 24 Mei-2 Juni 2014 dengan jumlah responden 1.414 responden dan margin of error 2,6 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Direktur OSI, Agus wahyudi, mengatakan jika pilpres digelar hari ini pasangan Prabowo-Hatta menang di Jawa Timur.

"Masyarakat di Jatim lebih banyak memilih pasangan Prabowo-Hatta. Jika pilpres digelar hari ini pasangan ini yang menang," kata Agus, Sabtu (14/6/2014). Namun demikian, kata dia, yang perlu diwaspadai, masih adanya 28,64 persen suara mengambang (swing voter). Jumlah ini sangat signifikan. Karena itu para kandidat harus berebut suara Swing Voter ini.

Jumlah tersebut terdiri atas 9,97 persen tidak menjawab dan 18,67 persen belum tahu. Sedangkan untuk popilaritas, para kandidat memiliki tingkat popularitas yang hampir sama. Hal itu karena masing-masing figur pernah menduduki pejabat publik, tokoh dan figur di masyarakat. Tingkat Popularitas Jokowi (95 persen), Prabowo (91 persen), Jusuf Kalla (91 persen), Hatta Rajasa (84 persen).

Namun demikian, masyarakat lebih bersimpati kepada Capres Prabowo sebesar 81 persen dan Jokowi 67 persen.

"Prabowo dikenal sebagai sosok yang tegas dan berwibawa meski keduanya dianggap masyarakat bersih dari korupsi," jelasnya.

Kondisi ini menunjukkan bahwa gencarnya black campaign yang menyerang mantan Danjend Koppassus itu tidak berpengaruh signifikan. "Pemilih tidak terlalu mempertimbangkan maslah kedaerahan atau masalah pelanggaran HAM," tambah Agus.


Sumber : http://pemilu.okezone.com/read/2014/...-di-jawa-timur