20 Februari di tandai sebagai Hari Borgol Nasional, liburan tidak resmi ini juga diperingati sebagai ulang tahun borgol modern. Desain borgol yang kita tahu saat ini telah dipatenkan pada tahun 1912 oleh George A. Carney, dan tetap hampir tidak berubah sejak penemuan tersebut. Hari ini, borgol modern yang banyak digunakan oleh departemen kepolisian di seluruh dunia dan sebagian besar diproduksi oleh "The Peerless Handcuff Company", yang membeli paten dari George A. Carney. Tapi, Sebuah model baru borgol berusaha untuk menantang borgol abad tua yang dirancang oleh Carney. A -menarik namun menakutkan- desain borgol berteknologi tinggi ini tidak hanya menahan, tetapi juga untuk menyetrum atau obat bius bila perlu. Borgol ini dikembangkan oleh sebuah perusahaan AS yang disebut Scotsdale Inventions, borgol ini berisi mikrofon, kamera dan sensor yang dapat menentukan lokasi seorang tahanan dan kesehatan fisiknya. Hal ini juga berisi perangkat yang dapat mengirim kejutan listrik kepada siapa saja yang mencoba melawan ketika ditangkap.

Banyak orang mengkritik efektivitas pengejaran polisi dalam memberantas kejahatan. Itulah mengapa berbagai perusahaan berusaha membantu mereka untuk membuat pengejaran polisi tanpa kekerasan, lebih efektif & efisien. Sebuah perusahaan di Virginia yang disebut StarChase menemukan sebuah perangkat GPS kecil yang bisa menembak ke arah kendaraan yang melarikan diri dari TKP. Sementara tersangka meluncur meninggalkan, perangkat GPS (bukan mobil polisi) akan melacak lokasi tersangka dan menyampaikan informasi ini kepada polisi di daerah terdekat.
Setelah perangkat GPS melekat pada kendaraan yang melarikan diri, polisi di seluruh wilayah itu akan diberitahu koordinat mobil setiap 3 sampai 5 detik. Mobil polisi yang menembak perangkat GPS bahkan dapat mematikan sirene agar membuat tersangka berpikir bahwa tidak ada yang mengejarnya. Sebanyak 15 lembaga penegak hukum sudah menggunakan perangkat ini, termasuk petugas yang terletak di perbatasan AS-Meksiko, di mana kejar-kejaran mobil adalah kejadian yang cukup tabu.

Inovasi baru dalam teknologi pengawasan telah hadir. Shahriar Nirjon dan rekan-rekannya dari "University of Virginia" telah menciptakan kamera yang dapat memprediksi jika seseorang melakukan sesuatu tentang kekerasan. Kamera menghasilkan kerangka sosok 3D subjek dan menganalisis gerakannya, melihat secara jelas dari gerak-gerik / tindakan yang berpotensi agresif. Kamera Nirjon adalah mampu memprediksi tendangan dengan akurasi 90% bahkan tanpa memerlukan subjek untuk menghadapi kamera. Para peneliti mengatakan mereka juga berencana untuk memungkinkan kamera untuk memprediksi agresi verbal.

Kota New York menjadi salah satu kota dengan kekuatan polisi terbesar di dunia, dengan 34.500 petugas polisi dan 51.000 karyawan secara keseluruhan. Itu berarti rata-ratanya satu polisi per 250 warga New York. Meskipun memiliki pasukan keamanan lebih besar dari FBI, New York masih rumah bagi sejumlah kegiatan kriminal yang besar. Rata-rata kejahatan & kekerasan di New York bisa dihitung sekitar 1/3 lebih tinggi dari AS, sementara 2.817 orang terdaftar sebagai pelaku kejahatan seks yang direkam dan tinggal di dalam kota.
Tahun lalu, NYPD mengungkapkan program untuk memodernisasi kepolisian mereka yang bisa mengekang masalah kejahatan New York untuk selamanya. Program ini disebut NYPD2020, dan proyek utamanya adalah menciptakan gelombang mobil polisi yang dilengkapi dengan alat-alat berteknologi tinggi yang akan membuat polisi bekerja jauh lebih efisien. Salah satu alat tersebut adalah pemindai inframerah yang dapat membaca dan mengingat setiap plat nomor yang terdeteksi -nomor dari plat ke alamat- dan secara otomatis dapat mengirim data itu ke pos komando NYPD. Ini akan efisien untuk melacak kendaraan yang mungkin telah dicuri atau digunakan untuk kegiatan kriminal sebelumnya. Mobil-mobil juga akan dilengkapi dengan kamera yang bisa streaming video langsung kembali ke markas NYPD . Departemen ini juga berencana menambah scanner sidik jari dan software pengenalan wajah.

Salah satu tugas (tugas sulit yang paling penting) namun penting adalah penyelidikan forensik -mengidentifikasi mayat-. Kehancuran baru-baru ini yaitu Topan Haiyan di Filipina menyebabkan ratusan mayat harus dikubur di kuburan massal sebelum mereka diidentifikasi dengan benar. Di India, polisi memperkirakan bahwa sebanyak 102 mayat dibiarkan tak dikenal setiap hari di negara ini. Para peneliti dari North Carolina State University telah menemukan sebuah sistem untuk membuat mengidentifikasi mayat lebih mudah. Antropolog forensik Ann Ross dan timnya menciptakan sebuah perangkat lunak yang disebut 3D-ID yang dapat menentukan identitas tubuh menggunakan tengkorak. Perangkat lunak ini membandingkan tengkorak dengan database CT scan yang disimpan dalam perangkat lunak, yang akan membantu peneliti mengidentifikasi keturunan dan jenis kelamin dari tubuh tak dikenal, dan mempersempit pilihan potensial. Penyelidik kemudian dapat menggunakan informasi ini untuk menemukan identitas korban secara akurat.