Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ryokohirosueAvatar border
TS
ryokohirosue
Gus Dur: Jangan pilih Pemimpin yg Jago Pencitraan!
INILAHCOM, Jakarta - Bagi pengagum, pecinta dan penerus perjuangan Gus Dur, perlu memiliki pijakan dalam memilih pemimpin. Kalau salah pilih, resikonya berat.

Kepada INILAHCOM, mantan Jubir Presiden Abdurrahman Wahid, Adhie M Massardi menuliskan panduan dalam memilih pemimpin ala Gus Dur. Berikut ringkasannya:

Aku pernah menemani Gus Dur saat diwawancarai si-Fulan, seorang wartawan. Kemudian, pertanyaan dilontarkan:
"Bagaimana pola kepemimpinan yang baik menurut Gus Dur?" tanya sang wartawan.

Sambil tetap mengetuk-ngetukkan ujung jari telunjuknya ke pinggiran meja, Gus Dur menjawab, “Referensi saya hanya Islam, Al Qur’an dan kaidah-kaidah Fiqh. Jadi teori kepemimpinan yang saya pahami adalah pola kepemimpinan Islam.”

Selanjutnya, Gus Dur mengutip kaidah Fiqh : "Tasharruf al-imam ‘ala ar-ra’iyyah manuthun bil-maslahah". Lalu, Gus Dur mengartikannya dalam bahasa Indonesia yang dicatat Si-Fulan dengan seksama: “Segala tindakan dan kebijakan seorang pemimpin itu harus terkait langsung dengan tingkat kesejahteraan rakyat yang dipimpinnya!”

Kepada si-Fulan, Gus Dur menjelaskan langkah-langkah politik yang dilakukannya saat menjadi presiden. Antara lain, kebijakan bagi para petani lewat reformasi di Bulog dan renegosiasi Freeport serta konsesi-konsesi SDA (sumber daya alam) yang dinikmati perusahaan-perusahaan asing secara berlebihan.

Si-Fulan lalu bertanya: “Apakah langkah Gus Dur yang seperti itu, membuat Gus Dur dilengserkan secara inkonstitusional. Lalu digantikan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang lebih memilih berdamai dengan pihak asing?”

Sejenak, aku melihat Gus Dur. Beliau tak segera menjawab pertanyaan si-Fulan. Kemudian, Gus Dur berkata: “Pekerjaan utama pemimpin itu, ya mengambil keputusan. Apabila berdampak politik, itu resiko kepemimpinan yang harus diambil. Kalau tidak mau ambil resiko, jangan jadi pemimpin. Yang penting, keputusan itu demi kemaslahatan rakyat.”

Jadi, pilihlah pemimpin yang bermaslahat bukan yang jago pencitraan.


[URL="http://nasional.inilah..com/read/detail/2109272/makna-pemimpin-ala-gus-dur#.U5tCt42SzFN"]Sumber[/URL]

Jelas dari artikel Gus Dur menyatakan pemimpin harus siap mengambil resiko dalam setiap keputusannya. Akan tetapi keputusan itu harus demi kemaslahatan rakyat. Pada poin terakhir ditekankan agar kita memilih pemimpin yg bermaslahat bukan yg jago pencitraan. Banyak yg menilai aksi blusukan Jokowi adalah satu wujud pencitraan padahal ane lihat Prabowo juga suka blusukan. Menurut ane blusukan itu tidak perlu dipermasalahkan karena kedua capres pastinya ingin mendengar suara rakyat. Oleh karena itu ane ingin lihat kegiatan blusukan keduanya. Disini ane ingin mengajak agan-agan melihat siapakah diantara kedua capres kita siapa yg jago pencitraan

Gus Dur: Jangan pilih Pemimpin yg Jago Pencitraan!
Disini terlihat Jokowi begitu santai pada saat blusukan

Gus Dur: Jangan pilih Pemimpin yg Jago Pencitraan!
Disini terlihat Prabowo tidak nyaman pada saat blusukan

Nah, inilah yg jadi bahan pertimbangan ane siapa sebenarnya calon pemimpin kita yg pencitraan. Ditambah dgn salah satu capres bahkan menghabiskan dana sebesar Rp 52 milyar lebih untuk iklan
Ahok: Iklan Pilgub DKI banyak tampilkan Prabowo
Tentunya agan-agan sekalian bisa melihat siapakah dari salah satu capres kita yg pencitraan. Seperti kata Gus Dur: 'Jangan Pilih Pemimpin yg Jago Pencitraan'.
Bagaimana menurut pendapat agan sekalian?

emoticon-I Love Indonesia (S)emoticon-I Love Indonesia (S)emoticon-I Love Indonesia (S)
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
3.1K
17
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Pilih Capres & Caleg
Pilih Capres & CalegKASKUS Official
22.5KThread3.1KAnggota
Urutkan
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.