Bacanya agak2 pakek logat batak sikit ya gan..

Langsung aja cekibrot...

Di Sumatera Utara seorang wanita yang sudah tua biasa dipanggil 'opung' (opung boru utk wanita, opung doli utk pria), nah suatu ketika si Opung (boru) mau bersilaturahmi kerumah anaknya di Saribudolok (daerah di SUMUT didekat danau toba). Diterminal dia pun mencari bis travel dengan tujuan melewati daerah itu. Di Medan banyak sekali calo-calo yang menawarkan kepada penumpang untuk menggunakan transportasi yang direkomendasikan si Calo untuk mendapat upah dari si pemilik angkutan
"Mau kemana Opung?" tanya calo.
"Saribudolok" jawab si opung
"Naik ini opung" sahut si calo sambil menunjukkan salah satu armada
Dengan seksama opung ini memperhatiakn bis yang dimaksud, biasanya jurusan kota yang dituju ada tertulis di kaca belakang/depan Bis  "Bah, kemana pulak bis ini? Medan-Tebingtinggi-Saribudolok-Pangururan-Fullac!" tanya si opung.
"Bukan Fullac itu pung membacanya! FULL AC pung! Artinya bis ini menggunakan AC biar gak panas didalam" jawab si calo.
Akhirnya setelah negosiasi harga sepakatlah mereka dan si opung ini pun naik ke bis bersama penumpang yang lain, setelah beberapa lama menunggu berangkatlah bis ini. Diperjalanan si opung kebelet pipis, namun bis ini tak dilengkapi dengan toilet, diapun minta si sopir untuk berhenti hendak pipis.
"Tunggulah opung sekitar 40 menit lagi ada SPBU didepan, nanti numpang di toilet sana saja" kata si sopir.
"Ah, sudah gak tahan aku, kau pinggirkan saja bis kau ini nanti pipis aku dipinggir jalan" bujuk si opung.
"Gak bisa pung jalanan ini dilarang parkir tunggulah sebentar" si sopir berkeras.Tak habis akal si opung pun memberikan alternatif yang agak gila
"sudahlah aku pipis dari jendela saja, daripada ngompol aku disini terganggu penumpang lain" si opung berargumentasi.
Tanpa pikir panjang si kondektur dan sopir mengiyakan, si kondekturpun membantu membukakan kaca jendela agar si opung bisa buang air kecil.Lalu si kondekturpun memegangi opung agar tak terjatuh, parahnya lagi ada terdengar suara kalau si opung buang angin. Kondekturpun protes, "Ah dasar orangtua taunya ngerepotin aja, udah ditolong buang angin pula!"
Dengan santai si opung menjawab "Ah! Bagaimananya kau Ucok? Yang namanya hujan ya ada petirlah!"
Ternyata tanpa disangka ada seorang polisi dipinggir jalan yang terkena semprotan air seni si opung, polisi itupun mengambil motornya dan mengejar bis itu dan menyetopnya.Bis pun berhenti sambil dalam hati si sopir bertanya-tanya ada apa gerangan.Polisi pun naik kedalam bis dan bertanya dengan suara keras
"Ayo mengaku siapa tadi yang meludahiku!
"Semua penumpang terdiam dan saling melihat satu sama lain karena memang tidak ada yang meludah keluar jendela.
Tiba-tiba si opung sadar pelan-pelan dia mengacungkan tangan dan ingin menjelaskan.
Sebelum opung itu berkata-kata pak polisi menyanggahnya "Bukan! Gak mungkin opung, tadi kulihat sekilas orangnya ber-KUMIS!" bentak pak polisi.
Setelah diperhatikan satu persatu tak satupun penumpang yang berkumis, KECUALI yang berjenggot ada satu orang itu pun sedang tertidur pulas. Tanpa bertanya-tanya untuk melampiaskan kekesalannya pak polisi langsung memukul orang itu dengan pentungannya."Ah! kau rupanya ya? pura-pura tidur pula!" teriak pak polisi dengan marah. Pria berjenggot itupun kaget bukan kepalang, namun karena semua orang diam dan pak polisi itu langsung berhambur pergi, pria berjenggot ini pun melanjutkan tidurnya yang terpotong, mungkin sekedar mimpi dalam benaknya.Setelah lebih kurang 4 jam perjalanan si opung mulai gelisah karena dia merasa perjalanan begitu lama
"Sudah sampai dimana ini pak sopir?" tanya si opung.
"limapuluh! (nama kota yang berjarak 30 km dari pematangsiantar)" jawab sopir sekenanya.
"Bahh, masih jauh kali ya? aku aja mau ke saribudolok, masih ada 950 lagi ya?" tanya opung
Si sopir menoleh sedikit kebelakang dan mengernyitkan keningnya, entah apa dibenaknya.
Opung pun membuka bungkusan, bekal makanan yang dibawanya dari medan, diangkat salah satu kakinya ke atas kursi. Si kondektur yang dari tadi memperhatikan opung terpancing untuk bertanya.
"Apa itu opung?"
"Jengkol" kata opung
"Koq hitam?"
"Udah tua" jawab opung dengan wajah datar
"Koq ada rambutnya?"
"Bahh, yang mengintipnya kau?" tiba-tiba opung terkesiap dan memperbaiki cara duduknya.
"Baaa.... opung ini negatif aja pikirannya, kukira itu rambut rupanya kuah rendang" jawab si kondektur malu-malu.

maaf kalo ya gan.. maksud hati cuma mau mengibur..