Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

chandra.rcpAvatar border
TS
chandra.rcp
Preman berkodok parkir liar
Beberapa hari ini berbagai event digelar di kawasan Senayan. Seperti biasanya, para preman pun kembali marak di Senayan. Mereka bermodus jasa parkir, namun ujung-ujungnya memalak pengunjung yang datang.

Hal itulah yang dialami oleh Rudi dan Subhan. Warga Bogor yang kini tinggal di Warung Buncit itu Kamis malam nyaris dipukuli para preman di Senayan yang berkedok jadi tukang parkir.

Rudi mengaku awalnya sudah membayar uang parkir di pintu masuk Senayan sebesar Rp 3.000. Oleh petugas Secure Parking, semua pengendara motor yang masuk kawasan Senayan dikutip biaya tanpa ada struk.

"Katanya mesin lagi rusak dan biar gak bikin antrean, pengunjung langsung dimintain Rp 3.000," ujar Rudi kepada merdeka.com, Jumat (30/5).

Rudi yang sedikit protes karena pihak Secure Parking tidak memberi tiket parkir itu pun akhirnya mengalah karena motor di belakangnya sudah membunyikan klakson. Rudi yang berboncengan motor dengan Subhan lalu menuju istora untuk melihat pameran buku.

Malam hari saat akan keluar dari parkiran Istora, Rudi kembali dimintai uang parkir oleh seseorang yang mengaku menjaga motornya. Pria bertato di leher dan tangan itu meminta uang sebesar Rp 3.000 lagi.

"Kan tadi saya sudah bayar uang parkir di depan, nah uang yang ini buat apa?," tanya Rudi kepada orang yang mengaku tukang parkir itu.

"Ya pokoknya kalau parkir di sini harus bayar lagi. Yang di depan sama yang di dalam beda Bos. Kalau gak mau bayar parkir jangan ke sini besok-besok," ujar Rudi menirukan preman parkir itu.

"Yaudah saya gak mau bayar. Besok-besok gua ke sini dan gak mau bayar lagi. Kalau motor hilang juga lu gak bisa gantiiin," ujar Rudi sewot.

Namun pria bertato itu malah menendang motor bebek Rudi. Tukang parkir itu juga menantang Rudi dan Subhan yang sudah duduk di atas motor.

"Pokoknya elu harus bayar. Lu mau mati di sini?," ujar pria bertato itu sambil menunjuk ke arah muka Rudi.

Rudi yang tidak terima dengan perlakuan itu langsung turun dari motor. Namun pria bertato yang memalaknya itu segera memanggil teman-temannya yang lain dan langsung mengerubuti Rudi dan Subhan.

Untung aksi itu diketahui oleh pihak satpam Istora dan langsung memisahkan sebelum adu jotos pecah. Keributan itu sempat menjadi tontonan pengunjung lainnya.

"Banyak premannya di Senayan, tapi polisi ke mana? Mereka itu kan preman, duit parkirnya paling juga buat mabuk-mabukkan. Harusnya kalau sudah bayar di depan di dalam gak usah bayar lagi dong. Kalau begini sama aja kita diperas," ujar Rudi kesal.

Jika setiap pengunjung yang naik motor dikutip Rp 3.000 padahal ada ribuan motor yang diparkir, berapa preman-preman itu mendapat rupiah di Senayan? Itu belum termasuk pengunjung bermobil yang juga membludak bila ada acara tertentu di Senayan.

Lalu ke mana perginya aparat kepolisian?
0
1.5K
18
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.2KThread83.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.