Debat calon presiden dan calon wakil presiden yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) dinilai lebih menguntungkan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa ketimbang Jokowi-Jusuf Kalla (JK).

Penilaian itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Puskaptis, Husein Yazid, lewat rilis yang diterima INILAHCOM, Jakarta, Selasa (19/6/2014).

Menurutnya, penampilan Jokowi-JK yang mengenakan jas dan dasi sebagai faktor pertama atas unggulnya Prabowo-Hatta. Sebab, publik mempertanyakan sikap Jokowi yang tidak konsisten dengan penampilan biasanya.



Selain itu, Husein melanjutkan, faktor penyebab beralihnya swing voters ke kubu Prabowo-Hatta adalah publik melihat Jokowi banyak mengandalkan contekan. "Hal itu tidak disukai oleh publik," ujarnya.

Husein mengatakan, faktor lainnya adalah penampilan JK yang jauh lebih mendominasi dibandingkan Jokowi.Itu memperlihatkan kepada publik pamor Jokowi jatuh dengan penampilan JK yang lebih lugas.



Husein mengatakan, dalam debat publik sangat memperhatikan bagaimana kualitas calon pemimpinnya kelak. Tidak hanya isi gagasan dalam debat saja, faktor-faktor kecil juga harus diperhatikan karena kini publik lebih kritis.

Akibatnya, elektabilitas Prabowo-Hatta meningkat secara drastis. Sehingga, banyak swing voters memutuskan untuk memilih pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang diusung koalisi "Merah Putih" itu.

"Debat mempengaruhi keterpilihan. Hasil perhitungan survei sementara ini menunjukkan ada peralihan cukup besar dari swing voters ke Prabowo-Hatta," tegasnya.