semua programmer handal anak IT masuk sini loh gw punya project pemerintah.
TS
ligacalcio
semua programmer handal anak IT masuk sini loh gw punya project pemerintah.
buat yang newbie. silahkan dibaca baik diskusi ini. lumayan ternyata banyak banget para master disini
intinya sih jangan lah menggampang segala sesuatu itu.
dulu kan sempat pernah menggampang masalah dijakarta.
sekarang pas uda ngejalani baru tau kan rasanya gak segampang bacot.
inti dari diskusi ini juga sebenarnya itu. bukan masalah sanggup atau enggknya. tapi masalah menggampangkan sesuatu itu yang tidak saya suka.
tapi apapun itu. siapapun itu presidennya. insyallah bidang IT diindonesia cerah lah masa depannya setelah melihat debat kemaren
disini siapa yang jago programmer yang kira2 bisa nyelesaiin program pemerintahan yang super kompleks hanya dalam waktu 2 minggu???
ngomong gampang. lu pikir bikin program gampang apa.
dosen gw aja gak kayak gitu.
2 minggu baru selesai bikin flowchart ama logikanya doang.
implementasi dll piye???
mikir.
gw tantang juga admin deh. bisa gak kira2 buat program pemerintahan yg kompleks dengan keamanan standard pengamanan program kelas pemerintahan.
================update================
bray, sebagai programmer dan anak IT. come on be rasional.
e-goverment dikerjakan hanya 2 minggu saja selesai??? astaga... tolong yah yg gak ngerti apa2 gak usa sok tau sok pintar.
e-goverment jgn disamakan macam kayak kaskus, atau buat website pake blogspot,wordpress ataupun joomla. ini program lebih kompleks, security harus dipikir matang2.
semuanya butuh pematang gak asal langsung program selesai dan selesai gitu aja.
program selesai 2 minggu, mungkin aja. tapi apakah program selesai langsung bisa diluncurin gitu aja???
pada umumnya program bener2 layak utk diluncur kan sudah melalui tahap2 penyempurnaan.
mulai dari pre alpha --> alpha --> beta --> release candidate --> sampe ke gold.
dan apa mungkin proses penyempurnaan itu hanya butuh seminggu, 2 minggu atau bahkan 1bulan.???!!!
butuh waktu berbulan2.
jadi tolong buat kalian2 yg kagak paham gak usa sok paham.
===========update komeng===============
Spoiler for komeng:
Quote:
Original Posted By busetdehgila►Note bukan pendukungnya si wi ato wo cuman komentar seorg programmer yg kerja d telco...
IMHO tergantung scope requirementnya tpi secara general 2 minggu buat program yg skala medium - gede itu gak mungkin 2 minggu, biarpun pake framework apapun. kecuali udah ada base system & tgl di setting doang confignya ky misalnya ky sap (itu pun asumsi gak paket customization)
2minggu itu kan 10 hr kerja = sekitar 80 man hours per orang sistem 2 minggu modikerjain berapa orang? Terus semakin banyak orang berarti integration ya lebih lama
Kl untuk bikin dari awal 2 minggu buat requirement gathering aj gak cukup... Apa lg ngumpulin user buat meeting aj must ngikutin jadwal mereka
Btw buat yg komentar ttg bug di bandingin sm win 8 ad bug.... Disini konteksnya beda gan kalo win 8 crash data sendiri doang yg kena imbas, kl aplikasi pemerintahan kan nyimpen critical data, itu sama sekali kg boleh ad bug bisa berabe
Sekali lg cuman pendapat pribadi bukan panasbung capres 1 ato capres 2
Quote:
Original Posted By terrorman_ex►
Gans, ane anak IT. Pernah nanganin proyek E-Governmet. Jujur aja, ane seneng Pak Jokowi ngomong begitu. Kalo diseriusin, bisa jadi banyak proyek dan rejeki ngalir ke ane.
Tapi nih ya, seriously gak semudah itu coy. Buat analisis requirement aja sebulan beres tuh udah cepet banget. Belum lagi disesuaikan sama kebutuhan client (dalam hal ini pemerintah), disesuaikan dengan regulasi dan framework dari Kemenkominfo, disesuaikan dengan kondisi lapangan yang menggunakan.
Pas lagi pembangunan dan progress report, sering banget client gak begitu mengerti dan minta perubahan. Tiap minggu ada aja minta ditambah, minta dikurangin. Belum lagi pas udah dideploy, terus ngerasa gak sesuai minta berubah lagi.
Yang lebih parah, pas udah bisa dipake para aparatur ribet sendiri. Ujung2nya sistem baru dijadiin hiasan aja dan make sistem lama. Buat yang udah pernah punya E-Gov, biasanya balik sistem lama. Yang belum pernah make E-Gov, banyak yang balik ke manual atau gak pake komputer sama sekali. (Inget kan Ahok pernah ngamuk di DKI karena beli komputer mahal, tapi notulensi tetep tulis tangan?)
Yah, tapi kalau memang cuma sekedar pingin jadi aplikasi E-Gov buat pamer yang gak kepake sama aparatur pemerintah jangankan dua minggu, seminggu beres kok. Tapi ya apa mau kayak gitu? Potensi korupsi kan?
Btw dalam dunia IT tuh bukan berarti nambah orang sebanyak apa pun atau uang sebanyak apa pun ke tender bisa bikin proyek selesai lebih cepet lho. Analoginya kayak begini, Gan:
"Seorang ibu bisa melahirkan anak dalam waktu sembilan bulan. Tapi, gak mungkin kan supaya anak jadi dalam waktu satu bulan kita minta tambah 8 ibu baru?"
Mungkin kurang lebih begitu. Semoga Pak Jokowi ke depannya memang serius mau memajukan pemerintahan dengan teknologi informasi. Dan tentunya, tidak menggampangkan masalah di dunia IT.
Quote:
Original Posted By tem0t►TS..
Gw dapet dari link fb temen gw.. Pakar IT sudah bersendiko
Mungkin PKSdihatiku bener, cuma dia gak jelas ngasih infonya Tuh lihat para programmer, kudu digituin mauuu?? Lo lagi coding tapi dibelakang lo kopasus Lo mau kabur, bakal di dor
Spoiler for HOW TO CREATE E-GOV IN 2 WEEKS:
HOW TO CREATE E-GOVERNMENT IN 2 WEEKS
by Haekal Siregar
Terus terang kepikiran banget nih, apa mungkin membangun sistem E-Gov dalam 2 minggu bagi seluruh wilayah Indonesia. Jadi semacam 'tertantang' gitu... Jadi, iseng-iseng bikin semacam 'project plan' kalau seandainya saya di posisi Project Manager bagi proyek dahsyat ini Ayo cobain yuks... Note: Saya akan coba menulis ini dengan seminimal mungkin istilah teknis, jadi semoga bisa dipahami oleh semua orang
Hal pertama yang saya lakukan (dan harus pastikan) adalah:
1. Dokumen user requirement (kebutuhan pengguna) sudah harus lengkap dan ditandatangani. Kenapa? Karena saya bakal menolak perubahan apa pun selama 2 minggu ini! Mungkin bagi pengguna sistem biasa, sepertinya mudah untuk menambah 1 kolom, 1 items masukan, dsb. Tapi percayalah, sekecil apapun perubahan, apalagi pada level tampilan, berpotensi menyebabkan perombakan besar-besaran di bagian belakang sistem! Btw, dokumen kebutuhan pengguna ini harus sudah mencakup:
- Mock up (rancangan tampilan yang akan digunakan oleh pengguna)
- Detil input yang akan dipakai (tipe data, korelasi antar input, besar maksimum input)
- Detil format report yang akan digunakan/dikeluarkan
- Technical requirement (kebutuhan teknis seperti maksimum waktu loading page, transaksi per detik yang harus bisa dihandle, sistem yang akan terkoneksi dengan sistem yang akan dibangun - plus metode koneksi dan spesifikasi komunikasinya, report yang akan dikeluarkan oleh sistem)
Minimal dokumentasi kebutuhan ini sudah harus ditanda tangani oleh:
- Menkominfo
- Mendagri (untuk menunjukkan bahwa para pemda sudah setuju terkait input & proses yang akan dibangun)
- Presiden
2. Tim sudah terbentuk dan terseleksi dengan baik dan benar. Untuk proyek ini, saya TIDAK akan menggunakan vendor! Saya akan merekrut satu per satu anggota tim saya untuk masing-masing fungsi dalam tim. BTW, anggota tim saya akan terdiri dari:
- Web developer
- Web Designer
- Designer UI
- DBA
- DB Developer
- System Administrator
- Network Administrator (bedakan dengan SysAdmin yang pure fokus ke urusan setup server)
- System Analyst
- Functional Tester
- Integrator Tester
- Security Tester
- Stress Tester
- System Architect
- Regression tester
- Unit Tester
- Copy Writer
- User
Terlihat besar sekali timnya? Begini, dalam sebuah system development ada yang namanya segitiga trade off, antara Cost-Time-Scope. Time mewakili lama target development, Scope mewakili lingkup sistem yang akan didevelop, dan Cost mewakili biaya development. Time: 2 minggu, Scope: sistem untuk seluruh nusantara, Cost: karena yang bikin skalanya pemerintah, anggap saja unlimited Dan jangan lupa, ketiganya itu membentuk satu term utama: Kualitas! Terlalu dipepet/salah trade off, ujungnya kualitas sistem yang dikorbankan. Itu sebabnya saya meletakkan berbagai macam tester di situ
Btw, untuk masing-masing fungsi di atas, saya akan minta minimal 2 orang (pairing). 1 orang sedang coding, misalnya, satu lagi akan mendampingi dan menjaga kualitas coding + jadi backup kalau tiba-tiba si programmer utamanya colapse
3. Setting ruangan sudah terbentuk. Setting ruangan ideal bagi proyek 2 minggu ini, dalam bayangan saya:
- Smoking Free Zone! (prioritas utama nih! Jangan sampai programmer kelamaan nongkrong di WC bwt ngeroko!). Bagi programmer yg gak suka asap rokok? Gampang, bagi 2 saja ruangannya!
- Ada 4 layar besar di depan ruangan. Masing-masing menampilkan proses development yang sedang dilakukan. Hal ini diperlukan bagi System Architect memantau proses development dan menegur kalau ada yang salah (misalnya, dalam requirement, ada kolom harusnya varchar, dibikin jadi numeric)
- Broadband internet pakai kabel bagi masing-masing laptop (pastinya)
- Terakhir, dan menurut saya penting, pasang pasukan Kopasus di tiap akses keluar! Jangan sampai ketika programmer stress, dia kabur begitu aja! Tembak kalau perlu!
4. Semua komponen tim yang saya sebutkan di atas, kumpulkan dalam satu ruangan, KECUALI user dan tester. User dan tester harus berada di seluruh titik nusantara yang akan menggunakan sistem ini. Jadi mereka harus testing dari titik-titik tersebut
5. Seluruh pihak, mulai dari system architect sampai ke user, sudah paham bahwa 2 minggu yang dimaksud adalah 14x24 jam, bukan 10x 8 jam kerja, misalnya. Jadi, siap2 begadang yaaaa..... Jangan lupa, daftar asuransi jiwa!
6. Saya TIDAK AKAN menggunakan sistem E-Gov yang sudah ada. Kenapa? Pengalaman pribadi: Sistem yang lama-lama itu (apalagi ada yang bilang, dari tahun 2003 sudah ada):
- pertama dokumentasi pasti sudah entah dimana
- kedua tekhnologi yang digunakan sudah tidak up to date,
- ketiga, jangankan programmer baru, lha wong saya yang develop sendiri dari awal (scratch) sistem datawarehousenya Tokobagus, dan baru ninggalin 3 bulan, kalau dipanggil hari ini suruh kembangin, mungkin saya butuh 2 hari sendiri buat baca ulang kode saya (plus tepok jidat lihat kode saya yang dikerjakan pakai deadline sebelumnya, hahaha )
Kesimpulannya? Jauh lebih mudah bikin dari scratch ketimbang ngoprek sistem yang udah jadi...
7. Saya hanya akan membangun sistem ini dengan menggunakan Proprietary System. Sistem yang beli, bukan open source! KENAPAAAA? (mungkin ada yang teriak begitu hehehe). Bukan soal tekhnologinya atau bagaimana, tapi lebih ke: ada pihak yang bisa ditanya, dipanggil, dan terutama, bisa disalahkan ketika ada masalah pada sistem! Penting itu! Apalagi urusannya negara! Jadi, instead of pakai MySQL, misalnya, saya akan ngotot pakai Oracle (ingat, dana diasumsikan unlimited )
8. Dokumen rancangan sistem sudah tersedia, jadi gak ada tuh urusan selama 2 minggu ini, pakai ada diskusi soal bagaimana cara upload file dari papua ke jakarta, misalnya. Atau bagaimana handle file yang sudah kebanyakan sehingga mengaksesnya jadi lemot. Itu sudah harus dihandle dan difikirkan SEBELUMNYA!
9. Jaringan antar PC, server, baik untuk developer, tester, sampai ke user, sudah tersetup! Semua sistem pendukung sudah terinstal! Termasuk teknologi pelengkap macam misalnya, Oracle Data Guard untuk proses backup. Jadi gak ada urusan tuh, setup koneksi dulu bwt user yang ada di Papua agar tester sana bisa test. Bisa seharian sendiri kali! Apalagi kalau sampai tarik kabel segala...
Ok? Semua sudah terkondisikan? Mari kita mulai!
Oh lupa, pasang tim liputan media untuk proses ini! Nih kerjaan epik bro! Jadi film sih, bisa kalau menurut ane
Ok mulai...
Prosesnya akan berjalan seperti ini:
1. Masing-masing komponen tim harus sudah dibriefing dan memegang dokumen yang mereka perlukan
2. Dimulai dengan web designer melakukan slicing mockup yang sudah tersedia
3. Lempar ke Web Developer dan DB Developer untuk mempersiapkan modul dan struktur database di dalamnya
4. Modul yang sudah jadi, lempar ke copy writer untuk melengkapi keterangan, error message, dan respon yang akan diterima pengguna, sehingga mudah dipahami (please jangan kasih developer kewajiban bwt ngarang juga...)
5. Modul yang sudah jadi, langsung lempar ke Tester (functional, security, integrasi, stress test, regresi)
6. Modul yang sudah dites, lempar ke user untuk usability testing
7. Selesai testing, print out printscreen hasil testing, minta user tanda tangan!
Begitu terus satu per satu modul... Modul bisa dikerjakan lebih dari 1 secara paralel, dengan catatan: Benar-benar sudah dianalisa sebelumnya kaitan antar modul, HANYA modul yang saling tidak terkait komponennya yang boleh dikerjakan secara paralel.
Terus? Gunanya Network Admin, System Admin, DB Admin apaan? Itu buat handle kalau ada error ketika proses development (dan pasti ada). Jadi gak repot-repot nunggu orang datang.
System Architect, karena toh rancangan sistemnya sudah jadi, tugasnya adalah memantau monitor besar di depan (yang menayangkan proses development) dan memberi masukan ketika ada kesulitan.
Terus, saya sebagai Project Manager, kerjanya apa? Oh saya bertugas memastikan supply makanan dan minuman berjalan lancar, dokter sudah stand by (bagi yang punya kelainan jantung dsb), kopi - KOPI PENTING!!!, supply rokok (gak lucu kalo programmer harus turun ke bawah bwt beli rokok), siap-siap nelepon, dsb.
Untuk 1 modul, dengan 7 proses di atas, saya berani kasih 2 hari (reserve 1 hari untuk error handling). Jadi asumsi ada 3 modul yang bisa berjalan paralel, maksimal pengerjaan adalah 21 modul untuk 14 hari. Btw, mohon diingat, ini bicaranya modul/fungsi, bukan sistem. 1 sistem, lagi-lagi tergantung scopenya, bisa terdiri dari hanya 1 modul (input doang? Ada lho sistem yang gini), sampai ke 50 modul (ct: develop Kaspay di Kaskus )
Fyuuuh.... kelar juga... akhirnya kebayang gimana menyelesaikan sistem E-Gov dalam 2 minggu
CATATAN: Semua kebutuhan sebelumnya itu, sudah tersedia sebelumnya (which is, mungkin justru kebutuhan sebelumnya itu yang bakal butuh waktu lama)
Buat pendukung Jokowi, silahkan digunakan untuk mendukung pernyataan '2 minggu selesai'
Buat pendukung Prabowo, silahkan bikin statement '2 tahun selesai'. Lebih jujur, masuk akal, dan gak nyiksa rakyat kecil (programmer)
=================================
Project plan disusun oleh: Haekal Siregar
S1 Ilkom IPB
S2 Magister Teknologi Informasi UI
Ex. Project Manager ATM Bersama, PT Artajasa
Ex. Project Manager Kaskus, PT Darta Media
Ex. Technical Product Manager Tokobagus
Komisaris Utama Indonesian Mountains, PT Indonesia Mandara Satya
disini gw cuman pajang komeng yg netral aja bray.
sekali lagi disini gw bukan fans 1 ato 2.
cuman ngingatin aja, bikin program apa lagi e-goverment(skala besar/nasional) itu gak gampang dan gak bisa cepet 2minggu seperti yg dibilang nomor 2.
coba kalo si nomor 2 bilangnya "tinggal panggil programmer yg kita punya, dan biar kan mereka membuat itu." kan selesai masalah.
akhir dari diskusi kali ini adalah. membuat sistem berskala nasional/e-goverment atau apapun namanya yg berskala nasional berbasis teknologi informasi dalam waktu 2 minggu sangat lah tidak mungkin.
bukan berarti indonesia tidak mampu membuat. tapi jika waktunya hanya 2 minggu itu adalah sesuatu diluar nalar manusia. wkwkwkwk
kita memiliki programmer handal, anak IT indonesia sangat lah luar biasa. kita tidak kalah dengan china, india dan juga amerika.
tapi tidak utk sistem berbasis teknologi informasi jadi dalam waktu 2 minggu. tidak mungkin.
yang bilang mungkin, berarti bohong besar.
salam damai buat semuanya.
Diubah oleh ligacalcio 15-06-2014 15:14
0
39.3K
Kutip
701
Balasan
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!