INILAHCOM, Jakarta - Calon presiden (Capres) Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi dinilai kerap ngelantur alias tidak jelas dalam berkomunikasi. Entah karena tegang atau gugup, mantan Walikota Solo itu dianggap tidak memiliki kemampuan dalam komunikasi.

Penilaian itu disampaikan pengamat politik sekaligur peneliti Lembaga Survei Jakarta (LSJ), Igor Dirgantara, kepada INILAHCOM, Jakarta, Kamis (5/6/2014).

Menurutnya, dari berbagai kelemahan pria yang masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta itu, salah satu adalah soal komunikasi politik. Jokowi akan ngelantur jika bicara lebih dari lima menit.

"Sudah banyak yang mengusulkan agar Jokowi bicara tidak lebih dari lima menit, karena lebih dari lima menit ngelantur, itu pasti membosankan," kata Igor.

Hal itu menanggapi penampilan Jokowi dalam setiap pidato atau memberikan kata sambutan dalam acara Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dalam acara deklarasi kampanye damai yang diselenggarakan KPU, misalnya, Jokowi tidak menyampaikan salam kepada pasangan Prabowo-Hatta.

Menurutnya, Indonesia sekarang ini butuh pemimpin yang bisa bertemu dan menjalin komunikasi dengan pemimpin asing.

"Persoalan presiden itu jauh lebih kompleks, jadi tidak bisa diselesaikan seorang capres yang instan," tegasnya. [ton]

[url]http://nasional.inilah..com/read/detail/2106704/jokowi-ngelantur-jika-bicara-lebih-lima-menit#.U4_W4tIbDxA[/url]

pengamat abal2!

seharusnya pengamat itu tahu kalo pidato itu cuma perkara ucrit-ucrit dimata jokoSu, ga penting banget

yang penting itu kerja.... kerja..... kerja.....!

contohnya :


















BESOK NGECOOORRRR..........