Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

peyekosAvatar border
TS
peyekos
PDIP = Rumah Besar Kristen, PKI, & Aliran Sesat.
Ini....ane dapet artikel dari KOEPAS (Komite Pembela Ahlul Bait dan Sahabat). mengenai PDIP ...apa benar apa tidak ya mohon informasinya bagi yg tahu

Details
Category: Data dan Fakta
Published on Monday, 05 May 2014 14:31
Written by Zulkarnain El Madury
Hits: 3396




Paradigma Sukarno membangun Negara, menyatakan tekatnya, mengandalkan kekuatan rakyat semata, tidak mau di dekte Negara Asing, atau melibatkan Asing dalam mengelolah Negara. Rakyat menjadi tumpuan dan modal utama Sukarno membuat terobosan kemerdekaan. Benar benar menjunjung tinggi bangsa dan tidak mengecilkan keberadaan bangsa Indonesia. Sekalipun sering selisih paham dengan tokoh tokoh Islam, seorang Sukarno di mata mereka adalah tokoh dan guru bangsa yang bebas tekanan Asing

Ada dua kekuatan di Negara ini berkembang pesat seiring demokrasi bergulir, mereka menggunakan kendaraan kebebesan tersebut menuju cita cita dan haluan kelompoknya. Kekuatan pertama adalah, dana “BOS Cina”, terpilih menjadi backing gerakan perlawanan terhadap kedaulatan rakyat dan Islam, menutup akses rakyat Indonesia untuk bisa berkembang, menotok jalan lapang kehidupan rakyat dengan menguasai tanah dan badan badan usaha di Negara ini, umumnya mereka membaur dengan rakyat, menggunakan nama nama pribumi, atas dorongan target yang di patok para Aseng [Bos Cina] tersebut, agar lebih mudah “menguasai medan medan kehidupan rakyat dalam segala bidang.

Rekontruksi pembangun kedaulatan Cina dinegara ini, mengandalkan banyak perusahan yang berserakan di tanah Air, sangat kecil sekali ada anak bangsa yang menguasai “keuangan Negara” kalau harus menguasai para pengusaha Cina. Mengapa “Megawati” menjadi pilihan mereka para bos bos Cina ?. adalah pertanyaan yang mudah dijawab, sebab Partai Megawati adalah partai yang muda di pinang sebagai “boneka” oleh perusahan perusahan Cina. Ada latar belakang sejarah, mengapa seorang “Mega” harus menghimpun “kekuatan”. Menyatakun tekat bersama dengan para Aseng [Bos Cina], kalau bukan tanpa alasan merebut kekuasaan, tidaklah menjual PDIP ke para konglomeret Cina yang nota beni membawa punya misi Cinaisme di Indonesia.

Derita Rakyat Dan Senangnya Konglomerat

Penulis masih teringat saat seorang pekerja “bangunan” berkebangsaan WNI dialog “Singkat dengan Cina Malaysia”. Achai seorang pengawas pekerja bangunan itu bertanya pada WNI ini :” Mea lo orang Indonesiakah ?”. “Ya kenapa Chai “?. Tegas WNI. “ Di Indonesia tak ada makanke lo mari [ ke sini ] datang cari buat makan, coba tak ada cina Sini , lo punya anak di kampun boleh [bisa] mati lapar”. Ujarnya Achai begitu. “coba lo minta Tuhan lo, kasih duit ta dia tuhan lo itu , tak ada kan , Cina yang kasih sama lo kan”? . Tambahnya. Ini menggambarkan bagaimana seorang cina di Malaysia menanggapi pekerja di Malaysia, terkadang kalau nyuruh buruh kasar bangunan yang kebanyakan berkebangsaan WNI, tidak pernah menunjukkan rasa belas kasih, asal nyuruh saja, bahasanyapun tak enak didengar, kata katanya menyakitkan, selain kakinya digunakan untuk menunjukkan benda yang harus di ambil, juga Cina berkebangsaan Malaysia ini bahasa kotor dan kampungannya yang meluncur dari lidahnya.

Itu baru satu orang cina, sehingga di masa pemerintahan pak Harto seorang lim datang ke Istana dengan sekedar pakau celena pendek untuk main Golf, padahal acara resmi Negara. Lalu bagaimana babak akhirnya kalau Cina Cina dinegara ini menjadi bagian dari desain PDIP membangun Negara, sudah pasti bangsa pribumi yang ada dinegeri ini, nasibnya tak lebih dari sebagai budak budak yang bisa diobrak abrik nasionalisme dengan kerja dan uang. Tanpa kometmen pembelaan kepada bangsa “mayoritas” sudah pasti cina akan menimbulkan banyak masalah dinegeri ini

Menurut Sri Bintang Pamungkas, yang menjadi tokoh Gerakan ‘Rakyat Bergerak’, di seluruh Indonesia itu, jumlah orang Cina sudah mencapai 26,8 juta. Sebanyak 15,7 juta tinggal di perkotaan, dan umumnya mereka menguasai jaringan ekonomi perkotaan. Menjadi kaum pribumi budak mereka. Sedangkan, orang Cina, yang tinggal di DKI hanyalah 600.000. Padahal, pendududk DKI Jakarta, menurut Sri Bintang Pamungkas itu, lebih dari 10 juta. Fenomena Indonesia kedepan ini memang memerlukan kejelian rakyat dalam memlih bangsa, agar bangsa “mayoritas” di negeri ini tidak menjadi kambing hitam pelecehan “masyarakat” minoritas yang menguasai dana keuangan dan tempat tempat usaha.

Konglomerat Cina di era reformasi ini, mereka semakin kuat cengkeramannya terhadap bidang ekonomi dan politik, bahkan sudah menguasai 80 persen asset ekonomi Indonesia. Sekarang menjelang pemilu 2014 ini, mereka masuk ke ranah politik, dan menurut Dr.Sri Bintang Pamungkas, kelompok konglomerat Cina ini, mereka sudah ingin menguasai kedaulatan politik. Seperti Hary Tanoe, melalui Partai Hanura, A Hok, dan Rusdi Kirana, yang sekarang mencaplok, Partai PKB, yang akan dijadikan kenderaan politik mereka di tahun 2019.



Pendapatan perkapita antara yang kaya dan miskin ini sangatlah jauh, dan sangat jomplang. Orang-orang miskin hanya dengan tingkat penghasilan rata-tara kurang dari $ 1000 dolar pertahun. Sementara itu, orang-orang kaya bisa mencapai $ 30.000 dollar. Mereka yang memiliki ‘income’ perkapita yang sangat tinggi itu, hanyalah segilintir orang-orang kaya keturunan Cina, yang secara ekonomi mereka sudah sangat mapan. Di mana 10 orang terkaya di Indonesia, sebagian besar konglomerat Cina.

Ketidak seimbangan hidup rata rata rakyat Indonesia dan Cina dan perusahan Asing mencerminkan keadaan bangsa yang makin terpuruk hanya dalam krus rupiah sekarang. Bila di bandingkan dengan perekonomean masa lalu, ketiga harga rupian masih 2 perdollar Amerika, tentu kehidupan sekarang ini lebih parah di bandingkan masa lalu. Termasuk bayangan menakutkan kalangan rakyat petani untuk beli pupuk, terantuk pada hutang besar, dan habis uang sebelum panen.

Kedua Aliran Sesat Yang diadopsi oleh “megawati” sebagai corong “wong cilik”, makin memperluas wilayah kesesatan di Indonesia, karena membiarkan tumbuh berkembangnya system di Negara ini harus mentolerer orang orang sesat. Misalnya semacam “Jalaluddin Rahmat dan kelompok kiri lainnya yang menyatakan perang terhadap “mayoritas Islam”.

Disisi lain “Megawati” menjadi “megakultur’ dari kultur apapun yang bisa menyenangkan partai, sesuai yang dianut partai baik yang secara tertulis atau tidak, guna merebut “suara” umat Islam dan agama agama lainnya di Indonesia.

“Mega kultur” dan mega kesesatan yang yang menjadi cerminan PDIP ini memang tidak menggunakan filter relegius untuk membedakan aliran sesat dan tidak sesat, karena yang dianut adalah “suara rakyat adalah suara tuhan” . Menempatkan “suara rakyat” sebagai tuhan PDIP dalam mengembangkan karakter partai.

Kemungkinan rencana kedepan PDIP dalam cabinet bayangan bisa digambarkan sebagai berikut



PERWAKILAN KRISTEN/PGI & CHINA:

- Menteri PDT : Maruarar Sirait

- Mentamben/ESDM : Effendy Simbolon

- Menko Ekuin/Menkeu : Hendrawan Supratikno

PERWAKILAN PKI:

- Menakertrans : Ripka Tjiptaning

- Menpora : Budiman Sudjatmiko

PERWAKILAN ALIRAN SESAT(SYIAH):

- Menteri Agama : Jalaludin Rahmat

Itulah gambaran masa depan Indonesia kedepan, kalau PDIP menjadi pemenang Pilpres. Dari blusukan politik < Solo-Jakarta” > mencoba bermetamorfose sebagai pemegang kendali bangsa di NKRI. Sedangkan warisan “jokowi” dipastikan memberikan kekuasan kepada Non Muslim tak dapat di pungkiri, karena memang komitmen bersama membangun Indonesia tanpa agama. Entahlah “pancasila” harus ditafsirkan seperti apa ?. Tuhan Esa = Suara rakyat, maka itulah bentuk interpretasi gila dari PDIP.

Hubungan Mesra Wanita Syiah Dengan Jokowi

Menilik dari Statemen Emilia Istri Jalaluddin Rahmat yang terkenal vocal membela Syiah : “Itu lho pak Jokowi, yang saya bilang orang Syiah yang akhlaknya baik banget difitnah macam-macam. Untung dia Syiah, jadi orang intoleransinya pada gonggong, Pak Jalal-nya jalan terus. Kalo baca fitnah-fitnahnya, lucu-lucu.. tenan, pak.. hehehee”. [Emilia dalam akun Facebook-nya pada Ahad (16/03) yang diungkap media online Antiliberalnews dan Dunia Islam]. Pernyataan tokoh wanita Syiah ini bukan umbar kata semata, karena dia tau siapa “jokowi”, adalah pemimpin negeri ini, bisa saja dituduh berfitnah dan diseret ke meja hijau atas pernyataannya, kalau memang “jokowi” bukan Syiah. Seolah perkataan “Emilia” adalah isyarat “jokowi memang Syiah Cina” dengan segala bentuk taqiyahnya.

Bila harus bersekutu dengan NU, hanya NU yang menyediakan tempat duduk terdepan pada Jokowi. Selain ada kaitan emosi antara Syiah dan NU, juga ada corong PKB yang berasal dari cina yang sama, dia Rusdi Kirana yang tidak di ragukan kecinaannya, juga berencana jauh lewat PKB menjadi “Presiden” akan datang, 2019.

Kerjasama Jokowi Dengan Penyandang Dana Kristenisasi

Selain dengan aliran sesat, PDIP juga menyandarkan kekuatan partainya pada Penyandang dana kristenisasi. Salah Satu Pengusaha Indonesia Yang Sangat Mendukung /Penyandang Dana Program Kristenisasi Adalah Pemilik Lippo Group, banyak berperan dalam mendukung kampanye “mendukung Jokowi” Sebuah pemandangan yang “mengerikan dan menakut abad ini kalau benar benar Jokowi jadi presiden, sebab akan preseden buruk bagi bangsa ini terutama kelompok Islam, akan mengalami masa derita ketiga, setelah G30S PKI dan tanjung priok, masihkan umat Islam percaya dengan partai non Muslim, atau akan mengantar nyawa muslim ke lubang buaya kedua ?

Korelasi/benang merah nya dik joko(lbh dekat ke kristen/James Riady, di banding muslim) sangat terang-benderang:

- “cino” joko -> Men-diskriminasi Umat Islam Solo atas bantuan sosial APBD solo yg 71% diberikan “cino” joko kpd non muslim solo -> wakil walikotanya dulu non muslim -> Hari Ini wakil Gubernur nya juga non muslim

- Ngakunya..Muslim, tp kepentingan..kristen yg selalu di utamakan(james riyady=kristenisasi)

- dik “cino” joko islam nya tulen/taat..ga mungkin orang2 seperti jappy(SEPILIS+KRISTENISASI) & para jokoloveless yg lg hopeless galau ini..mau mendukung “cino” joko, jika simpel aja menilai secara logika

-“cino” joko di dukung konglo hitam pengemplang dana BLBI

- james riady -> first media, berita satu tv, CahayaTV, jakarta globe, Suara Pembaruan, The Straits Times, Majalah Investor, Globe Asia, The Peak, Campus Asia, Student Globe, Kemang Buzz, Campus Life, Berita satu FM.Juga membiayai Stanley Greenberg(konsultan politik/capres),membiayai Kartika Djoemadi(http://spindoctors-indonesia.com/), james riady jg sebagai pengusaha pendukung program kristenisasi di indonesia( http://www.voa -islam.com/read/indonesiana/2014/02/01/28897/mega-proyek-kristenisasi-james-riyadi-di-indonesia/;#sthash.M3GZ1oLO.dpbs )

Itulah sekilas gambaran Indonesia, proyek raksana kristenisasi dan syiah bergabung, menyatu untuk mengancurkan Islam. Lembaran sejarah merah yang akan di buka di masa depan Indonesia. Masihkan umat Islam bermimpi untuk menjagokan “Jokowi” sebagai Presiden RI ke 7.

SUMBER : KOEPAS (http://koepas.org/index.php/datfak/8...i-aliran-sesat)
0
13.7K
59
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.2KThread41.1KAnggota
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.