Jakarta - Transparansi Internasional Indonesia menilai visi dan misi pemberantasan korupsi pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla lebih baik dibandingkan dengan visi dan misi pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Hal itu disampaikan TII pada acara Memotret Visi dan Misi Capres-Cawapres dalam Program Pemberantasan Korupsi di Indonesia, Kamis, 5 Juni 2014.

Menurut Direktur Program Transparansi Internasional Indonesia, Ibrahim Zuhdi Fahmi Badoh, Prabowo-Hatta tidak menjelaskan program mereka secara spesifik, sedangkan Jokowi-Jusuf Kalla memasukkan program yang terkait dengan reformasi partai politik dan reformasi parlemen dengan spesifik. "Programnya banyak dan terarah," ujar dia di Kantor Transparency International Indonesia, Jalan, Senayan Bawah, Nomor. 17, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

Namun dalam kategori pemberantasan korupsi di pemerintah daerah pasangan Jokowi-Jusuf Kalla dan Prabowo-Hatta sama-sama hanya memiliki satu program. Jokowi memiliki program reformasi pelayanan pubik melalui penguatan desa, kelurahan dan kecamatan.

Sedangkan Prabowo memiliki program utnuk melaksanakan pemangkasan rantai dan proses birokrasi yang berbelit-belit dan berpotensi menjadi sumber KKN di semua tingkat dan sektor pemerintahan.

Dalam acara itu, Transparansi Internasional Indonesia membagi program pemberantasan korupsi menjadi 8 indikator. Ke-8 indikator itu adalah:
1. Rumusan masalah dan daya cakup sektor korupsi dan sektor pemerintahan.
2. Target pencapaian program anti korupsi.
3. Dukungan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi.
4. Dukungan terhadap keberlanjutan program strategi nasional.
5. Korupsi politik.
6. Korupsi sektor perijinan dan investasi.
7. Korupsi di sektor sumber daya alam.
8. Penerapan pemerintahan terbuka.
Sumber