- Beranda
- Pilih Capres & Caleg
Koalisi Prabowo-Hatta Rapuh
...
TS
bravia99
Koalisi Prabowo-Hatta Rapuh

JAKARTA - Koalisi pendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dinilai rapuh. Itu karena sebagian pengurus dan kader dari enam partai pendukung Prabowo-Hatta justru mendua karena memberikan dukungan mereka untuk pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.
“Kalau dibandingkan koalisi Jokowi-Kalla, bisa dibilang lebih rapuh,” kata Mada Sukmajati, pengamat politik Universitas Gadjah Mada, ketika dihubungi SH, Rabu (4/6). Kerapuhan ini dipicu dua faktor, lemahnya konsolidasi internal dan desentralisasi kepemimpinan.
Mada mengatakan, konsolidasi di internal partai-partai pendukung Prabowo-Hatta sangat lemah. Hal itu bisa terlihat dari perolehan suara partai-partai pendukung Prabowo-Hatta dalam pemilu legislatif lalu. Ia melanjutkan, faktor ini akan menjadi persoalan besar bagi kekuatan koalisi Prabowo-Hatta menghadapi Jokowi-Kalla.
“Konsolidasi internal di masing-masing partai pendukung Prabowo-Hatta, seperti di PAN (Partai Amanat Nasional), PPP (Partai Persatuan Pembangunan), PBB (Partai Bulan Bintang), dan Partai Golkar (Golongan Karya) tidak sebagus Partai Gerindra dan PKS (Partai Keadilan Sejahtera),” ujar Mada. Kondisi berbeda tampak dalam konsolidasi di internal partai-partai pendukung koalisi Jokowi-Kalla.
Menurut Mada, konsolidasi di internal partai-partai pendukung Jokowi-Kalla jauh lebih baik ketimbang partai-partai pendukung Prabowo-Hatta. Faktor lainnya yang menyebabkan Koalisi Merah Putih yang dibangun Prabowo-Hatta lebih rapuh adalah desentralisasi.
Keputusan yang telah diambil pemimpin pusat partai mendukung Prabowo-Hatta, tidak serta merta akan diikuti pengurus dan kader mereka, terutama di daerah. Hal itu bisa terjadi karena partai-partai itu tidak seperti Partai Gerindra yang sentralistik.
“Masih sangat rentan terjadinya perbedaan sikap antara pemimpin partai di level pusat dan daerah. Sikap pengurus nasional tidak mencerminkan sikap pengurus di level daerah. Hal itu terjadi karena tingkat otonomi pengurus daerah dalam partai-partai di luar Partai Gerindra dan PKS sangat besar,” tuturnya.
Setelah pasangan Prabowo-Hatta dideklarasikan, sebagian kader dan pengurus partai pendukung justru mengalihkan dukungan mereka ke pasangan Jokowi-Kalla. Dukungan terbaru diberikan Muhammad Harris Indra, salah satu pendiri dan ketua pemimpin pusat Partai Gerindra.
“Saya tidak perlu berpikir tiga hari tiga malam untuk memutuskan pilih Jokowi. Ini sudah keputusan masuk akal, keputusan yang rasional,” ujar Harris kepada SH, Rabu sore. Harris mengaku siap menerima sanksi atas keputusan politik yang diambilnya.
Hal senada juga disampaikan Abdillah Toha, salah satu pendiri PAN. Ia lebih memilih mendukung Jokowi-Kalla ketimbang Prabowo-Hatta. “Beberapa pendiri lain serta anggota dan mantan anggota PAN memutuskan akan memilih calon presiden yang tidak didukung PAN dalam pemilihan presiden mendatang,” ucapnya.
Sebelumnya, pengurus anak cabang PPP dan PBB di Bogor, Jawa Barat, menggelar deklarasi dukungan untuk Jokowi-Kalla. Dukungan serupa bahkan terlebih dahulu disampaikan sejumlah pengurus dan kader muda Partai Golkar, yang menyampaikan dukungan mereka terhadap Jokowi-Kalla di Jakarta.
SUMBER
radanya sudah terbaca sekarang
anasabila memberi reputasi
1
3.5K
10
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Pilih Capres & Caleg
22.5KThread•3.1KAnggota
Urutkan
Terlama
Thread Digembok