Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

comANDREAvatar border
TS
comANDRE
Jokowi
Yang terhormat, Bangsa Indonesia.
Saya menulis ini atas permintaan banyak pemuda Indonesia yang bertanya 1 pertanyaan yang sama:
“Siapa yang saya pilih? Jokowi atau Prabowo”
Sebelumnya, mari saya ceritakan perjalanan saya.
Saya memulai perjuangan untuk mendukung tokoh politik secara terbuka mulai dari saya mendukung Bang Faisal Basri.
Lalu saya secara terbuka mendukung Anies Baswedan.
Dukungan saya, utamanya atas dasar reputasi.
Saya sudah lama tahu 2 orang tadi adalah orang baik yang punya kompetensi.
Baru kemudian saya pelajari latar belakangnya, visi & misinya, keberpihakannya, dll.
Saya sebelumnya tidak terlalu kenal Bang Faisal Basri. Obrolan terpanjang saya dengan Mas Anies Baswedan sebelum terlibat dalam tim sukses adalah di pesawat dalam perjalanan dari Balikpapan menuju Jakarta. Mungkin hanya 2 jam saja.
Tapi sejak lama, saya tahu mereka orang orang baik.
Reputasi, adalah sesuatu yang menarik.
Reputasi seseorang tidak bergantung dari apa yang orang lain katakan.
Tapi datang dari apa yang selama ini terpancar dari tindakan.

Ambil contoh: Saya bisa dituduh sebagai maling. Orang bisa teriak saya maling. Ribuan orang bisa teriakkan saya maling & mungkin saya bisa mati digebuki & dibakar rakyat karena saya diteriakin maling.
Tapi setelah saya matipun kalau ada yang tanya: “Apa buktinya dia maling?”
Maka jawabannya: Tidak ada.
Reputasi saya mengatakan bahwa saya bukan maling. Selama ini saya tidak pernah mencuri. Diselidikipun tidak akan ditemukan bukti bahwa saya maling.
Orang tidak pernah mengenal saya sebagai maling.
Apakah kemudian reputasi saya tercoreng karena saya diteriaki maling?
Tergantung.
Tergantung reaksi saya.
Reputasi kita tidak bergantung dari apa yang orang katakan, tapi reaksi kita terhadap apa yang orang katakan.
emoticon-Smilie
Beberapa hari yang lalu, larut malam, Mas Anies menelfon saya.
Beliau cerita, baik Jokowi maupun JK secara terpisah masing masing menelfon Mas Anies meminta bantuan.
Mas Anies memutuskan untuk mengambil sikap. Bergabung bersama orang-orang baik.
Beliau bertanya pendapat saya. Saya katakan “Mas Anies, saya percaya kepada Mas Anies & pilihan Mas Anies.”
Mas Anies kemudian menjelaskan mengapa beliau gabung dengan Jokowi & dalam 1 kalimat beliau menyimpulkan dengan tepat alasan yang kuat:
“Saatnya kita memilih pemimpin yang tidak punya beban masa lalu”
Lawan Jokowi akan berkata:
Jokowi terkait kasus pengadaan bis trans jakarta
Jokowi melakukan plagiasi tulisan
Jokowi janji akan benahi Jakarta dulu dan tidak jadi Presiden
Jokowi tidak berhasil mengubah Jakarta jadi lebih baik.
Mungkin saja semua itu benar.
Bisa jadi.
Semua tuduhan tadi belum tentu akan merusak reputasi Jokowi. Tergantung reaksi beliau. Bisa rusak, bisa tidak.
Sebaliknya, di kubu Prabowo:
Prabowo terbukti menculik aktivis & timnya melakukan penyiksaan terhadap aktivis itu.
9 dilepas & 13 masih menghilang. Prabowo mengaku tidak ingat apakah 13 nama yang masih hilang masuk dalam daftar yang beliau culik. Jelasnya baca di sini
http://hermansaksono.com/2014/05/ket...enculikan.html
Sampai hari inipun,
Orang tua 13 anak muda yang masih hilang ini setiap hari Kamis dalam Aksi Kamisan menuntut kejelasan di depan Istana Presiden. Berpakaian hitam. Berpayung hitam. Memberikan surat kepada Presiden yang tak kunjung memberi jawaban akan kasus ini.
Kubu Prabowo selalu berkata “Ah usang isu ini. Tiap mau pemilu capres ini mulu yang diangkat”
Ya karena sampai sekarang masih belum selesai perkaranya.
Andaikan Prabowo mau disidang HAM & membuktikan beliau tidak bersalah mungkin akan lebih baik. Masalahnya beliau sendiri tidak melakukan inisiatif untuk mengajukan sidang HAM terhadap dirinya sendiri. Kenapa tidak? Kenapa takut?
Sementara, beliau jelas jelas dipecat secara tidak hormat dari militer atas tindakan ini. Bagaimana beliau mau jadi Presiden RI, Panglima Tertinggi TNI kalau beliau pernah dipecat secara tidak hormat dari TNI?
Salah satu alasan Mas Anies bergabung dengan Jokowi adalah karena menurut beliau Jokowi tidak akan bagi bagi kursi atau bagi bagi jatah kekuasaan.
Salah satu buktinya adalah batalnya Golkar bergabung dengan Jokowi walau sudah (semacam) deklarasi di pasar. Ketika Jokowi dengar Abu Rizal Bakrie menuntut jabatan & pos mentri, Jokowi menolak.
Bergabunglah Golkar dengan Kubu Prabowo yang secara terbuka mengakui ada janji pembagian posisi. Baik Abu Rizal Bakrie & Mahfud MD mengaku dijanjikan posisi penting. Salah satunya dikatakan “Lebih tinggi dari Mentri”
“Bagaimana kalau ternyata Anies jadi Mentri Pendidikan?” Tanya banyak orang.
“Bukankah itu berarti dia terbukti dijanjikan jabatan?”
emoticon-Smilie
Kalau Mas Anies jadi Mentri Pendidikan, saya yakin karena di Indonesia beliau paling pantas.
Siapapun yang terpilih jadi Presiden, saya yakin Mas Anies yang jadi Mentri Pendidikan. Karena beliau layak.
Rhoma Irama pun saya yakin akan milih Mas Anies.
Ini ga ada urusan dengan janji jabatan. Ini urusan kelayakan.
Ada yang katakan Jokowi adalah bonekanya Megawati. Jokowi akan nurut dengan Megawati.
Mungkin saja benar.
Tapi sejauh yang saya tahu, kalau benar Jokowi boneka & Megawati pemain bonekanya, maka saya bisa pastikan:
Bonekanya lebih pintar daripada yang mainin boneka emoticon-Smilie
Lagipula, ada indikasi positif dari kekuatan Jokowi dalam mengambil keputusan. Contoh: Jusuf Kalla, adalah inisiator UN.
Polemik terbesar pendidikan Indonesia yang begitu lama didengungkan aktivis pendidikan.
Setelah Jokowi mengumumkan JK adalah wakilnya, beberapa hari kemudian Jokowi mengumumkan akan menghapus UN kalau terpilih jadi Presiden.
Padahal wakil presidennya sendiri adalah inisiator & pembela UN.
That’s all i need.
Saya hanya butuh alasan alasan tadi untuk memilih Jokowi.
1) Jokowi tidak punya beban masa lalu
2) Jokowi tidak berbagi bagi posisi menteri sebagai janji politiknya
3) Jokowi akan hapus UN
4) Saya tidak mau Indonesia dipimpin orang yang mengaku tegas padahal ganas. Bukan orang tegas yang menculik anak muda. Orang beringas yang melakukan itu.
Karena alasan alasan tadi, saya putuskan untuk memilih Jokowi.
Kalau anda tanya saya, apakah saya yakin dengan Jokowi?
Jawabannya tidak.
Saya lebih yakin kepada Anies Baswedan.
Tapi saya yakin satu hal: Saya yakin tidak sepantasnya orang yang terbukti pernah menculik anak muda hingga dipecat secara tidak hormat dari TNI pantas menjadi Presiden.
Orang bilang “Mengusik Prabowo dari sisi HAM tidak akan berdampak. Bahas keluarganya. Ketiadaan istrinya. Bahas anaknya. Itu lebih “kena” di rakyat Indonesia”
Tapi saya enggan.
That’s a low blow.
I cant be proud of myself, doing that.
Bahkan memalukan bagi saya.
Keluarga Prabowo tidak ada urusannya dengan Pilpres. Tindakan Prabowo, terkait segalanya dalam pilpres.

Orang lain saja yang melakukannya.
Atau anda saja, yang melakukannya.
Saya masih memegang prinsip Mas Anies: Berjuang di jalan yang terhormat.
Saya tidak memaksa anda ikut pilihan saya. Saya tidak melarang anda memilih Prabowo.
Saya hanya menjawab pertanyaan anda: Siapa yang saya pilih, untuk jadi Presiden Republik Indonesia selanjutnya?
Jawabannya: Jokowi.
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
5.1K
53
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Pilih Capres & Caleg
Pilih Capres & CalegKASKUS Official
22.5KThread3.1KAnggota
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.