Merdeka.com - Perlahan tapi pasti, Pemerintah Kota Jakarta Utara mulai serius membuat pemandangan di Waduk Pluit, Penjaringan Jakarta Utara, lebih hijau dan sedap dipandang. Hal tersebut dibuktikan dengan mulai dibersihkannya Waduk Pluit dari tanaman air jenis eceng gondok, Minggu (25/5).

Hal tersebut tidak terlepas dari usaha Pemkot Jakarta Utara yang berhasil melobi PT Inti Faedah, perusahaan alat berat asal Surabaya, Jawa Timur, untuk mengoperasikan dua peralatan beratnya yang dinamai Felon selama satu bulan untuk mengangkat eceng gondok yang hidup di permukaan Waduk Pluit.

Salah seorang pemimpin Perusahaan PT Inti Faedah, Rudi mengatakan, dua alat tersebut di beli dari negara Finlandia dan China seharga Rp 2,5 miliar. Ia pun berencana kedua alat ini akan dioperasikan di kota asalnya, yakni Surabaya. Namun karena Pemkot Jakarta Utara meminjamnya, maka ia mengoperasikan alat berat tersebut di Waduk Pluit.

"Alat ini mempunyai fungsi sebagai River Cleaning Bound. Dalam 20 menit mesin tersebut mampu mengangkat hingga enam ton eceng gondok. Kekuatan mesin ini tentunya lebih efisien dibandingkan pemerintah menggunakan tenaga manusia atau ekskavator sekali pun untuk mengangkat eceng gondok," ujar Rudi, Minggu (25/5).

Menurut Rudi, alat berat itu mesti dikendalikan oleh tiga petugas sekaligus. Satu orang mengemudi alat berat dan dua orang bertugas merapikan sampah yang telah diangkut oleh alat tersebut.

Sementara itu, Walikota Jakarta Utara, Heru Budi Hartono menilai, perkembangan eceng gondok yang begitu pesat, membuat pengadaan mesin pengangkat eceng gondok memang sangat diperlukan di waduk ini. Oleh karenanya, ia pun melobi pihak swasta untuk meminjam alat berat tersebut.

Menurut Heru, pengaplikasian alat berat ini bertujuan agar perusahaan swasta yang lain atau pemerintah, bersedia menyumbangkan dananya untuk membeli alat tersebut.

"Seperti PT Pelindo II, saya sudah bicarakan ke sana, kalau mau beli untuk membantu Pemprov DKI menjaga lingkungan silakan saja. Kami menyambutnya dengan baik," kata Heru.

Heru mengatakan, alat ini sangat efektif dan cocok digunakan di Jakarta untuk membersihkan eceng gondok maupun sampah. Ia pun sudah mengirimkan surat ke Dinas Kebersihan DKI Jakarta untuk membeli alat tersebut.

Menurut dia, di Jakarta Utara minimal harus memiliki lima unit mesin, hal ini mengingat wilayah pesisir tersebut banyak memiliki waduk dan danau. "Seperti di Danau Sunter dan Waduk Pluit, idealnya satu lokasi tempat penampungan air pemerintah menyediakan tiga unit alat Felon. Selain bisa mengangkat eceng gondok, felon juga bisa mengangkat sampah," kata Heru.

"Dengan begitu, pemkot tidak perlu repot-repot mengerahkan petugas keberishan untuk mengangkut eceng gondok secara manual," kata Heru lagi.

Terpisah, Isnawa Adji Wakil Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, mengaku pihaknya telah mendapatkan usulan dari Pemkot Jakarta Utara terkait pengadaan alat berat tersebut di Waduk Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Ia pun menyambut baik usulan itu.

Akan tetapi, kata Adji, pihaknya mesti melakukan pengkajian dulu terhadap aspek teknis dan seberapa besar manfaatnya alat tersebut. Walau begitu, ia mengaku keberadaan alat berat itu nyatanya lebih efisien dibandingkan kapal yang sudah dimiliki oleh Dinas Kebersihan DKI Jakarta.

"Alat berat itu memang cukup efisien dibandingkan alat kami yang masih berupa tenaga manusia dalam mengangkatnya," kata Adji.

Selain mesti mengkaji alat itu, lanjut Adji, pengadaan barang juga mesti melewati proses Lembaga Kebijakan dan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) dan Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang/Jasa.

"Sekarang kan sistemnya beda, sudah tidak kayak dulu lagi. Sekarang kalau mau beli barang mesti melewati LKPP dan ULP dulu. Jadi prosesnya agak panjang dan memerlukan waktu yang tidak singkat," pungkasnya.

[did]

sumber