Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

rubeyAvatar border
TS
rubey
4 Penyebab Prabowo Sulit Menandingi Jokowi
4 Penyebab Prabowo Sulit Menandingi Jokowi

Akhirnya memang hanya ada 2 Capres yang akan bertarung di Pilpres 9 Juli mendatang. Dan tanggal 1 Juni kemarin KPU telah melakukan undian nomor urut Capres-Cawapres dimana pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mendapatkan nomor urut 1, sedangkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla mendapatkan nomor urut 2.

Pada tulisan sebelumnya penulis membuat perhitungan dimana bila Pilpres dilakukan pada hari kemarin maka Jokowi diperhitungkan akan menang dengan angka 58 persen sementara Prabowo mendapat 37 persen. Angka tersebut hanyalah konversi dari hasil Survey LSI yang sudah dirilis dengan menempatkan Jokowi unggul dari Prabowo.

Bila memang itu merupakan fakta-fakta yang ada di lapangan, maka mungkin kita bisa merinci factor-faktor yang menjadi kekurangan Prabowo sehingga sangat sulit untuk dapat mengungguli Jokowi. Dan kira-kira seperti inilah penyebab-penyebabnya ;

1.Personal Branding

Popularitas biasanya merupakan kata kunci untuk keberhasilan seorang calon kontestan pemilu, baik pemilu kepala daerah hingga pemilu pemimpin nasional. Tetapi dalam hal ini baik Jokowi maupun Prabowo sama-sama popular dan dikenal oleh rakyat Indonesia mulai dari Sabang sampai Merauke.

Dua-duanya popular tetapi berbeda karakter kepopulerannya. Prabowo popular dengan Danjen Kopassusnya sedangkan Jokowi popular dengan Blusukannya. Dua hal yang berbeda tetapi sama-sama mampu menjual.

Sebagai mantan Jendral Komandan Kopassus, pada Sosok Prabowo melekat kesan seorang perwira Militer yang cerdas dan memiliki kemampuan memimpin yang tinggi. Nama Kopassus menjadi tolok ukurnya dimana sepengetahuan masyarakat, Kopassus adalah Kesatuan Pasukan Unggulan dari negeri ini dan tentunya setiap orang yang pernah memimpin pasukan ini adalah jendral-jendral yang terbaik dari bangsa ini. Inilah Personal Branding dari Prabowo.

Sementara Jokowi sangat dikenal masyarakat dengan trade-marknya Blusukan. Memang bukan Jokowi pemimpin yang pertama kali melakukan hal seperti ini, tetapi Jokowi melakukan blusukannya pada saat rakyat memang sangat membutuhkannya. Di Jakarta khususnya, Ketika masalah-masalah banjir, masalah-masalah Birokrasi, masalah-masalah Kesehatan Masyarakat dan masalah PKL sepertinya sama sekali tidak terurus oleh pemimpin-pemimpin sebelumnya, datanglah Jokowi dengan blusukannya .

Blusukannya Jokowi adalah cara berkomunikasi dengan masyarakat dan cara berkomunikasi dengan akar masalah. Dengan Blusukan, Jokowi bisa berkomunikasi dengan masyarakat. Dan dengan hal itu juga Jokowi bisa mengetahui akar masalah sebenarnya dan melakukan langkah-langkah tepat untuk itu. Dan Jokowi memang membuktikannya sehingga Personal Brandingnya menjadi sangat kuat.

Kesimpulan pertama, dalam sisi Personal Branding sebenarnya bekal Prabowo sangat cukup untuk melaju ke Pemilu Presiden tetapi pola kepemimpinan Prabowo bisa dibilang sudah umum dan sudah biasa di mata masyarakat. Berbeda dengan Jokowi yang dianggap memiliki Paradigma Kepemimpinan Baru. Gaya kepemimpinan Jokowi bisa dibilang baru. Jokowi tampil sangat berbeda dengan kepemimpinan-kepemimpinan sebelumnya. Dan tentu saja suatu hal yang baru akan lebih menarik dari yang lama sehingga dalam hal ini Jokowi lebih unggul dari Prabowo.

2.Prestasi Jokowi Lebih Terukur Dari Prestasi Prabowo

Hasil Pilpres ditentukan oleh pilihan masyarakat luas sehingga bila kita berbicara tentang prestasi-presatasi Jokowi dan Prabowo kita harus berbicara dari sudut pandang masyarakat kebanyakan. Masyarakat pada umumnya mengukur segala sesuatu dari apa yang sehari-harinya dilihatnya dan apa yang sehari-harinya didengarnya dan dirasakan olehnya.

Jokowi memang sangat beruntung. Prestasinya di Solo secara tidak sengaja terliput media luar negeri. Ini yang membuat masyarakat dan media dalam negeri menjadi tertarik dengan sosoknya. Dan akhirnya Jokowi menjadi media darling. Gaya kepemimpinannya yang baru menjadi magnet untuk media nasional sehingga apapun yang dilakukannya selalu dijadikan berita.

Dan ini yang menyebabkan sebagian besar masyarakat mengetahui persis tentang prestasi maupun apa-apa yang pernah dilakukan oleh Jokowi selama 7 tahun terakhir, sejak di Solo hingga menjadi Gubernur di Jakarta.

Sedangkan untuk Prabowo, karier militernya yang hebat bisa dikatakan tidak diketahui oleh masyarakat luas. Begitu juga selama 15 tahun terakhir Prabowo tidak dalam posisi memimpin suatu lembaga besar sehingga tidak diketahui apa-apa yang menjadi prestasinya selama 15 tahun terakhir. Kiprahnya dalam Himpunan Keluarga Tani Indonesia dan Ikatan Pencak Silat Indonesia juga tidak terliput media sehingga sangat banyak masyarakat yang tidak mengetahui apa prestasi dari Prabowo.

Jadi untuk poin kedua, prestasi Jokowi lebih terlihat di mata masyarakat dibanding dengan prestasi Prabowo.

3.Kedekatan Emosional Dengan Masyarakat.

Sosok Prabowo yang berasal dari Militer membuat sebagian besar masyarakat menyukainya. Apalagi Prabowo terhitung berparas ganteng sehingga lebih mendukung performancenya sebagai pemimpin. Efek Militer sebenarnya cukup kuat dimana masyarakat akan merasa terayomi dan akan merasa terlindungi keamanannya bila pemimpinnya berasal dari militer.

Bagaimanapun juga kepemimpinan Soeharto yang sangat tegas selama 32 tahun memang mampu membuat negeri ini menjadi aman. Dan itu sangat membekas di masyarakat. Fenomena ini yang diharapkan masyarakat dari sosok Prabowo seperti halnya yang menjadi salah satu keunggulan SBY pada Pilpres-pilpres yang lalu. Berasal dari kalangan militer dan berparas ganteng adalah modal yang tidak sedikit untuk menjadi Presiden berikutnya.

Sayangnya Efek Militer Ganteng mendapat perlawanan kuat dari Efek Ndeso Merakyat. Jokowi berwajah Ndeso tapi ini membuat banyak masyarakat yang berasal dari kampung menyukainya. Dengan wajah yang mirip mereka merasa Jokowi sangat dekat dengan mereka. Apalagi Jokowi suka sekali blusukan dan bertemu dengan mereka sehingga komunikasi lebih sering terjadi, sementara Prabowo terlihat sangat menjaga jarak dengan masyarakat dan cenderung Jaim dalam kesehari-hariannya. Inilah yang membuat masyarakat lebih merasa dekat secara emosional kepada Jokowi dibanding dengan Prabowo.

4.Cawapres Jokowi Lebih Menjual Dari Cawapres Prabowo

Siapa yang tidak kenal dengan Hatta Rajasa, tentu semua orang mengenalnya. Diluar dari komunitas PAN dan masyarakat Sumatra barat, Masyarakat luas memang mengenal nama Hatta Rajasa yang berkali-kali menjadi menteri. Tetapi prestasi Hatta tidak terlalu popular di masyarakat. Berprestasi tapi tidak pernah bersuara. Seperti halnya Wapres kita saat ini Boediono yang sangat pintar, berprestasi tetapi tidak pernah bersuara sehingga masyarakat tidak mengenal kelebihan-kelebihannya.

Hatta Rajasa kurang popular di masyarakat. Jabatannya sebagai Ketua Umum PAN juga kurang dianggap masyarakat karena setahu masyarakat PAN sebenarnya selama ini masih dikendalikan oleh Amien Rais. Hatta dianggap bonekanya Amien Rais. Apalagi Hatta terlalu pendiam sehingga semakin memperkuat kesan tersebut.

Dan untuk Jusuf Kalla, semua orang tahu betul siapa tokoh yang satu ini. JK sangat komunikatif dan mampu menempatkan dirinya di berbagai momen nasional. Jabatan Wapres yang pernah disandangnya selama 5 tahun melebihi popularitas Hatta Rajasa yang menjadi menteri selama periode 3 Presiden.

JK juga dikenal sangat dekat dengan kalangan NU, begitu juga dengan kalangan Muhammadiyah pun sangat akrab dengan JK. Sementara Hatta Rajasa hanya dekat dengan kalangan Muhammadiyah.

JK mungkin kalah tipis popularitasnya di Sumatra dibanding Hatta Rajasa, tetapi untuk Indonesia Timur tidak ada tokoh yang mampu mengalahkan popularitas JK. Inilah yang membuat JK lebih potensial meraup dukungan pemilih dibanding Hatta Rajasa.

Diantara 4 point diatas tentu juga ada factor-faktor lainnya yang mempengaruhi para pemilih untuk menentukan pilihannya. Tetapi bagaimanapun juga masih tersisa waktu efektif sekitar 35 hari menuju hari H pada tanggal 9 Juli nanti. Kubu Prabowo-Hatta masih bisa menggenjot popularitasnya dan memperkenalkan visi-misinya yang mungkin saja dapat membalikkan keadaan saat ini.
0
6.6K
59
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Pilih Capres & Caleg
Pilih Capres & CalegKASKUS Official
22.5KThread3.1KAnggota
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.