hari paskah gini, pastinya agan2, terutama yang sedang merayakan, tahu akan film judulnya The Passion of the Christ ini. film yang dibuat pada tahun 2004 ini menceritakan kisah penderitaan Jesus sebelum disalibkan. Yang agama kristen tentunya lebih tahu nih kisah lengkapnyaa..


nahh.. film garapan mel gibson ini memang cukup terkenal, fenomenal, dan kontroversi. namun, dibalik film tersebut, ada sebuah cerita menarik terutama dari sang aktor utama yaitu Jim Caviezel yang menjadi si Jesus nya.


Jim Caviezel ini sebelum berperan di The passion of the Christ, ia cuma aktor biasa dalam film yang bukan film terkenal gitu.. salah satu peran terbaiknya yaitu "The Thin Red Line", dan itupun dia bukan pemeran utama. Dalam Thin Red Line, Jim berperan sebagai prajurit yang berkorban demi menolong teman-temannya yang terluka dan terkepung musuh, ia berlari memancing musuh kearah yang lain walaupun ia tahu ia akan mati. Kebaikan, keramahan, dan rela berkorbannya ini menarik perhatian Mel Gibson, yang sedang mencari aktor yang tepat untuk memerankan konsep film yang sudah lama disimpannya, menunggu orang yang tepat untuk memerankannya.

Pada saat briefing dengan Mel, Mel juga menjelaskan sebuah resiko terbesar yang mungkin akan dihadapi Jim yaitu film ini, mungkin akan menjadi akhir dari karir sayasebagai actor di Hollywood. Memang biasanya aktor pemeran Yesus di Hollywood, tidak akan dipakai lagi dalam film-film lain. Ditambah kemungkinan film ini akan dibenci oleh sekelompok orang Yahudi yang berpengaruh besar dalam bisnis pertunjukan di Hollywood. Sehingga habislah seluruh karir saya dalam dunia perfilman.

Waktu Jim sedang memikirkan tawaran tersebut, ia bertanya kepada Mel “Mel apakah engkau memilihku karena inisial namaku juga sama dengan Jesus Christ (Jim Caviezel), dan umurku sekarang 33 tahun, sama dengan umur Yesus Kristus saat Ia disalibkan?” Mel menggeleng setengah terkejut, menurutnya ini menjadi agak menakutkan. Dia tidak tahu akan hal itu, ataupun terluput dari perhatiannya. Dia memilih saya murni karena peran saya di “Thin Red Line”. Dan akhirnya Jim merasa itu merupakan panggilannya, dan memberanikan diri mengambil peran tersebut.

nah, ada hal2 menarik (atau mengerikan ) dibalik pembuatan film ini selain bagaimana proses terpilihnya Jim

Dia harus di make-up selama 8 jam setiap hari tanpa boleh bergerak dan tetap berdiri, dan mungkin satu-satunya orang di lokasi syuting yang hampir tidak pernah duduk. Kostum kasar yang sangat tidak nyaman, menyebabkan gatal-gatal sepanjang hari syuting.


Salib yang digunakan, diusahakan seasli mungkin seperti yang dipikul oleh Jesus saat itu. "Saat mereka meletakkan salib itu dipundak saya, saya kaget dan berteriak kesakitan, mereka mengira itu akting yang sangat baik, padahal saya sungguh-sungguh terkejut. Salib itu terlalu berat, tidak mungkin orang biasa memikulnya, namun saya mencobanya dengan sekuat tenaga. Yang terjadi kemudian setelah dicoba berjalan, bahu saya copot, dan tubuh saya tertimpa salib yang sangat berat itu. Dan sayapun melolong kesakitan, minta pertolongan."

dan para kru mengira itu akting yang luar biasa, dan tidak tahu kalau itu kecelakaan sebenarnya. Sampai Jim memulai memaki, menyumpah dan hampir pingsan karena tidak tahan dengan sakitnya, baru mereka terkejut, sadar apa yang sesungguhnya terjadi dan segera memberikan Jim perawatan medis.

Selain itu, bagian yang mungkin paling mengerikan, yaitu syuting penyambukan Yesus. Jim sempat gemetar menghadapi adegan itu, karena cambuk yang digunakan itu sungguhan.Sementara punggung Jim hanya dilindungi papan setebal 3 cm. Suatu saat, para pemeran prajurit Roma itu mencambuk dan mengenai bagian sisi tubuh Jim yang tidak terlindungi papan!



Tapi bagian paling sulit menurut Jim, bahkan hampir gagal dibuat yaitu pada bagian penyaliban. "Lokasi syuting di Italia sangat dingin, sedingin musim salju, para kru dan figuran harus manggunakan mantel yang sangat tebal untuk menahan dingin. Sementara saya harus telanjang dan tergantung diatas kayu salib, diatas bukit yang tertinggi disitu. Angin dari bukit itu bertiup seperti ribuan pisau menghujam tubuh saya. Saya terkena hypothermia (penyakit kedinginan yang biasa mematikan), seluruh tubuh saya lumpuh tak bisa bergerak, mulut saya gemetar bergoncang tak terkendalikan. Mereka harus menghentikan syuting, karena nyawa saya jadi taruhannya."

Peristiwa terakhir yang merupakan mujizat dalam pembuatan film ini adalah waktu Jim ada diatas kayu salib dan saat itu tempat syuting mendung gelap karena badai akan datang, kilat sambung menyambung diatas lokasi syuting. Tapi Mel tidak menghentikan pengambilan gambar, karena memang cuaca saat itu sangat ideal sama seperti yang seharusnya terjadi seperti yang di alkitab. Mengingat Jim berada dibukit yang tinggi, dan objek yang paling tinggi, untuk dapat dihantam oleh halilintar. Baru saja Jim berpikir ingin segera turun karena takut pada petir, sebuah halilintar menghantam Jim beserta cahaya silau dan suara menggelegar sangat kencang.


Jim pun langsung tidak sadarkan diri. Namun, muzizat terjadi. meskipun dihantam halilintar yang mengandung jutaan volt, Jim selamat dengan tubuh yang menghitam karena hangus, dan rambut berasap.

Memang mengerikan segala kejadian diatas, namun sungguh luar biasa Jim selamat dari segala kejadian tersebut. Meskipun film nya kontroversial dan banyak yang mencekal, namun karir Jim malah melejit berkat film itu, bukannya berhenti. Namun tentu saja Jim harus membatasi perannya dan memilah-milah tawaran mengingat film yang pernah ia jalani.

bagi agan2 yang suka nonton film ini, mungkin liat filmnya aja udah ngerii.. tapi behind the scene nya lebih ngerii lagii..

sekian aje thread ane.. bagi yang sedang merayakan paskah,
ane ucapin "Selamat hari Raya Paskah"
semoga cerita si Jim bisa menginspirasi kaliaan..

SUMBER