“JOKOWI adalah Kita” perlahan dan pasti mulai memudar sinarnya..! mengapa…? Ini alasannya





Ente salah menilai, ente bahlul menyebut beliau oportunis.

Mahfud MD dan Rhoma irama bawa gerbong pengikut gan. PKB = NU. The real NU adalah pesantren alias santri dan kiai. Mahfud sudah dapat restu dari para kiai. Dia bawa massa yang signifikan.

Itulah kenapa di mata Najwa, pak mahfud memikirkan selama 3 hari untuk menentukan bergabung atau menolak ajakan Prabowo. beliau tidak ingin main-main atau kecewakan kepada suara yang akan dibawanya dengan salah memberikan dukungan. Bandingkan dengan Anies yang dengan pongah menyebut sangat simple untuk memutuskan bergabung dengan kata lain tidak perlu berfikir. Padahal Anies sebelumnya mengkritik blusukan Jokowi. Tentu dia juga bawa suara. Namun jangan bandingkan Anies dengan besaran kontribusi dan integritas dari pak Mahfud. Anies kalah jauh dari Pak Mahfud,

Anies orang cerdas, iya kita akui. Namun untuk menilai kualitas orang, tidak hanya diukur dari kecerdasan, namun juga hati. Anies telah menunjukan bahwa dia tidak konsisten atas ucapan dan perilaku.

Sama dengan pak Mahfud, begitupun Bang haji rhoma. dia bawa gerbong penyanyi dangdut, pengagum setia, dan pekerja seni. Jangan anggap enteng gerbong yang dibawa bang haji.

Bandingkan dengan ketika Slank yang (katanya) dukung Jokowi, kok sepertinya tidak antusias. Atau karena Jokowi yang bertamu dan bukan Slank yang datang ke posko Jokowi nyatain dukungan. Jadi seperti di todong untuk dukungan, apalagi JOKOWI pasti dikawal sama wartawan.

Untuk Iwan Fals, sudah jelas. Jawabannya, tidak ingin ikut2an. Penolakan halus dari Iwan untuk bergabung dengan Jokowi.

Sekilas di Mata Najwa, kubu Jokowi menang debat. Padahal, mereka mengambarkan kualitas koalisi yang rapuh. Isinya keropos.

Bandingkan dengan Imin dan wiranto. Apa yang mereka persembahkan untuk koalisi? Sebenarnya, mereka hanya bawa gerobak. Mereka merasa besar padahal keropos. Tak ada pengikut setia. Massa yang dia klaim gede sudah tidak bulat lagi, sudah berpaling, tergembosi. Suara partai terpecah.

Ada lagi yang sedang diperebutkan saat ini. yaitu Dahlan Iskan. Dia punya media dan suara. Dia pengusaha yang berpikir atas pertimbangan untung rugi. Mau bergabung dengan jagoan ente yang sesumbar tanpa syarat? Mungkin bisa saja ia bergabung. namun dibalik itu pasti ada transaksi. Strategi Jagoan loe yang sok suci dan bersih menjadi blunder.

Jokowi, calon presiden yang layu sebelum berkembang.



Kepada koordinator nasi bungkus, pecat nih agen jasmev loe. orang bahlul kayak gini lu rekrut sebagai cyber army. Malu-maluin. Tidak ada kontribusi. makan gaji buta dan ngabisin nasi bungkus saja

-----------------



Terima kasih atas komen tulusnya. hehe