Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

cow.shakeAvatar border
TS
cow.shake
|Solidaritas Sesama Pelaku| Rangkul FPI, Prabowo-Hatta Dinilai Mentoleransi Kekerasan
Sabtu, 31 Mei 2014 | 13:32
Rangkul FPI, Prabowo-Hatta Dinilai Mentoleransi Kekerasan



Jakarta - Lembaga yang dibentuk tokoh Nahdlatul Ulama Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, The Wahid Institute, menyesalkan langkah kandidat presiden Prabowo Subianto dan calon wakilnya, Hatta Rajasa merangkul organisasi Front Pembela Islam (FPI).

Peneliti The Wahid Institute Muhammad Subhi Azhari mengatakan, langkah politik Prabowo dan Hatta, yang merangkul FPI, secara moral tidak memberikan contoh baik kepada masyarakat.

"Kurang bijaksana. Masyarakat akan menilai bahwa calon ini mentoleransi kekerasan. Seakan-akan mentoleransi kekerasan," kata M Subhi Azhari, peneliti The Wahid Institute, kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (31/5).

Seperti diketahui, Hatta menghadiri sebuah acara di Jakarta pada Selasa (27/5) lalu, yang dihadiri anggota FPI dan pimpinannya Habib Rizieq Syihab. Dalam acara yang juga dihadiri Ketua Majelis Pertimbangan PAN Amien Rais itu, Hatta meminta dukungan dan doa dari anggota FPI.

Sebelumnya, Prabowo bahkan secara terbuka mengusulkan perlunya semua pihak merangkul FPI. Menurut Prabowo, pemerintah di pusat dan daerah juga perlu untuk merangkul FPI. "Semua ormas memang harus dirangkul, termasuk FPI," ujar Prabowo.

Subhi menyesalkan langkah Prabowo-Hatta merangkul FPI. Sebab, kata dia, FPI terkenal sebagai organisasi yang menghalalkan kekerasan dengan mengatasnamakan agama. Selama ini, lanjut Subhi, aksi FPI menyalahi tradisi kebangsaan yang beragam dan menghargai perbedaan.

"Namun, mereka (Prabowo dan Hatta) justru tidak memberikan contoh yang bijak kepada masyarakat Indonesia," ujarnya.

Menurutnya, Prabowo-Hatta seharusnya bijak dalam mencari dukungan dari kelompok masyarakat.

Berdasarkan laporan hasil riset "Kebebasan Beragama atau Berkeyakinan dan Intoleransi" yang dibuat The Wahid Institute tahun 2013, kata Subhi, FPI berada di urutan kedua, sebagai ormas yang sering melakukan tindakan intoleransi di seluruh Indonesia.

Subhi menjelaskan, bentuk tindakan intoleransi yang dilakukan FPI mulai dari lisan hingga fisik. Tindakan intoleransi yang dilakukan FPI sepanjang tahun 2013 terjadi di banyak daerah di Indonesia, namun hanya sedikit yang diproses secara hukum oleh kepolisian.

Code:
http://www.beritasatu.com/politik/187185-rangkul-fpi-prabowohatta-dinilai-mentoleransi-kekerasan.html



Sabtu, 31 Mei 2014 , 15:05:00
Ironis, Janjikan Kebebasan Pers Tapi Dukung FPI



JAKARTA - Pengamat politik asal Universitas Indonesia (UI) Boni Hargens meragukan pernyataan calon presiden (capres) Prabowo Subianto yang berjanji menjamin kebebasan pers. Pasalnya, hal itu tidak tertulis dalam visi misi yang diserahkan Prabowo kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.

"Ternyata dalam visi misi tidak ada satupun kalimat yang bicarakan kebebasan pers. Apakah benar kebebasan pers yang dimaksud Prabowo kebebasan atau harus kita beri tanda petik? Soeharto juga bicara kebebasan pers ketika membredel," dalam sebuah diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (31/5).

Boni juga menganggap janji Prabowo layak diragukan jika melihat rekam jejak mantan Danjen Kopassus TNI itu. Menurutnya, selama ini Prabowo memiliki rekam jejak yang buruk terkait kebebasan sipil.

Ia mencontohkan dukungan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu kepada ormas FPI. "Prabowo mendukung FPI, ketika itu kita punya kontradiksi karena FPI berdosa merusak ruang publik, di saat yang sama Prabowo merangkul FPI, Prabowo menilainya positif," tegas Boni.

Hal senada disampaikan Peneliti Senior Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Karyono Wibowo yang menilai pernyataan Prabowo sebagai pencitraan belaka. Menurutnya, sikap Prabowo selama ini tidak mencerminkan seseorang yang menghargai kebebasan pers.

Apalagi, lanjutnya, kebebasan pers sendiri sebenarnya sudah tidak perlu lagi dijamin oleh seorang calon presiden. Pasalnya, hal tersebut sudah dijamin oleh Undang Undang Nomor 40 tahun 1999.

"Jadi saya sangat tidak percaya dengan janji Prabowo dengan kebebasan pers. Ini hanya sebagai marketing politik," ujar Karyono.(dil/jpnn)

Code:
http://www.jpnn.com/read/2014/05/31/237598/Ironis,-Janjikan-Kebebasan-Pers-Tapi-Dukung-FPI-



FPI, FBR dan Pemuda Pancasila Deklarasi Dukung Prabowo-Hatta
Sabtu, 31 Mei 2014 17:14 WIB



TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Posko pemenangan Prabowo-Hatta kembali mengadakan deklarasi dari Forum Ormas Bersatu. Organisasi Masyarakat ini terdiri dari Front Pembela Islam (FPI), Pemuda Pancasila dan sejumlah Forum Betawi di Jakarta Selatan (31/5/2014).

FOB berharap di bawah kepemimpinan Prabowo-Hatta mengatasi beberapa permasalahan bangsa. Diantara permasalahan itu masalah perbatasan negara, kapitalis asing dan pertahanan keamanan di Indonesia.

"Kita ingin freeport dicabut dari Indonesia agar Amerika miskin,"ujar Erik di Rumah Polonia, Jakarta Timur.

FOB juga berharap Prabowo-Hatta memperhatikan nasib pulau-pulau terluar yang ada di Indonesia dan pulau yang belum dihuni agar tidak lepas ke negara lain.

"Mudah-mudahan di bawah komando Prabowo-Hatta, Indonesia tidak diinjak-injak negara lain,"ujar Erik.

Code:
http://www.tribunnews.com/pemilu-2014/2014/05/31/fpi-fbr-dan-pemuda-pancasila-deklarasi-dukung-prabowo-hatta



Tak minta dukungan, Hatta Rajasa hanya mohon doa dari FPI
Reporter : Sukma Alam | Selasa, 27 Mei 2014 12:52



Merdeka.com - Cawapres Hatta Rajasa membantah jika kehadirannya di Masjid Agung Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan untuk mencari dukungan dari massa Islam. Hatta berkilah hanya meminta doa kepada Front Pembela Islam (FPI), Majelis Tafsiran Quran dan Majelis Rasulullah yang datang ke lokasi.

"Saya enggak usah menyampaikan siapa yang mendukung. Saya mengatakan tadi hanya mohon doanya saja," ujar Hatta kepada wartawan di lokasi, Selasa (27/5).

Mantan Menko Perekonomian ini berjanji akan menjaga bangsa Indonesia tidak terpecah belah. "Intinya saya katakan ke depan ini agar kita tetap tenang damai tidak ada perbedaan yang tajam. Ini penting untuk menjaga kerukunan bangsa ini," tuturnya.

Dia menegaskan tak menyampaikan visi misi jelang pemilihan presiden mendatang dalam acara perayaan Isra Mi'raj ini. Dirinya mengaku, hanya membeberkan tentang kesejahteran ekonomi Indonesia.

"Bukan (kampanye) Kalau visi misi, itu lain lagi. Itu (ceramah) saya katakan pemikiran saya. Dan pemikiran itu, sama dengan pemikiran saya di Menko Perekonomian. Visi misi itu lain lagi. Bukan kampanye, tapi saya memikirkan bagaimana meningkatkan kesejahteraan umat Islam dan bangsa," tandasnya.

Dari pantauan merdeka.com di lokasi, sejumlah perwakilan ormas Islam antara lain Front Pembela Islam (FPI), Majelis Tafsiran Quran dan Majelis Rasulullah yang datang dengan dalam acara Isra Mi'raj sejak tadi pagi.

Selain itu, tidak ketinggalan sejumlah anggota dan pengurus dari Pengajian Politik Islam (PPI) juga turut hadir.

Code:
http://www.merdeka.com/politik/tak-minta-dukungan-hatta-rajasa-hanya-mohon-doa-dari-fpi.html



emoticon-NgakakUBAN ketahuan munafik, kalau Wowo sih sudah dari dulu.
0
2K
17
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.8KThread41.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.