Jakarta - Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais, dinilai naif karena menentukan pilihan politiknya kepada Prabowo Subianto hanya karena faktor kaya dan ganteng.

Terlebih, Amien juga mengajak publik untuk memilih pemimpin dengan dua kriteria tersebut.

"Sebenarnya naïf dan aneh bila seorang sekaliber Amien Rais mengajak untuk memilih seorang pemimpin hanya karena kekayaan harta saja," kata wirausahawan Hasnil Fajri, di Jakarta, Jumat (30/5).

Sebab, kata dia, yang dibutuhkan masyarakat adalah pemimpin yang bukan kaya harta benda. Namun calon pemimpin yang kaya kepedulian, kaya nurani, kaya perhatian pada rakyat.

"Kita tak butuh yang punya duit. Kalau punya duit, itu businessman. Masyarakat tak cari orang kaya sebagai pemimpin. Justru pemimpin yang kita harap adalah dari kalangan rakyat kebanyakan," tandasnya.

Namun, lanjut dia, di satu sisi, ungkapan Amien mengajak untuk memelototi harta dan data-data kekayaan Prabowo Subianto. Sebab bisa saja seseorang berlagak kaya, yang gaya hidupnya dibiayai oleh utang yang menumpuk.

"Definisi kaya itu relatif. Tapi biasanya, orang kaya tak pernah menyebut dirinya kaya,. Lihat saja almarhum Steve Jobs dan Bill Gates. Mereka orang superkaya. Apa pernah mereka sebut dirinya kaya? Kan tidak. Karena semakin kaya, seseorang biasanya makin low profile," ujarnya.

Pria yang memimpin grup relawan Enterpreneur for Jokowi-JK itu melanjutkan banyak juga orang yang menyebut dirinya kaya, sebenarnya hanya berdiri di atas bolong-bolong yang bernama utang.

"Jadi kalau ada orang yang bilang dirinya kaya, lihat juga, apa dia kaya karena banyak utang, atau kaya memang dari hasil bisnis menguntungkan? Kaya itukan jumlah aset lebih besar dibanding hutang. Tapi banyak yang tampilannya kaya, tapi sebenarnya hutangnya bejibun," tambahnya.

Sebelumnya, Amien Rais mengajak para pendukung Prabowo agar memilih calon presiden yang ganteng dan kaya. Dia mengklaim Prabowo adalah capres yang kaya, yang diyakini akan lebih fokus untuk memajukan bangsa dan kesejahteraan rakyat bila jadi presiden.

"Kalau sudah kaya pasti tidak akan korupsi. Kalau belum kaya, belum tentu tidak korupsi," ujar Amien. "Namanya saja Prabowo Subianto Bin Sumitro Djojohadikusumo. Insya Allah jadi presiden."

Tetapi merujuk pada data yang sudah beredar di publik, Pada 2011 lalu, sejumlah media massa mengangkat laporan soal utang perusahaan pengolahan kertas milik Prabowo Subianto, PT Kertas Nusantara (sebelumnya PT Kiani Kertas). Perusahaan itu mengadakan pertemuan lanjutan dengan 120 pemberi pinjaman atau debitor perusahaan.

Saat itu, dilaporkan Kertas Nusantara memiliki 161 kreditor, terdiri dari 136 kreditor konkuren, 18 kreditor istimewa, dan tujuh kreditor separatis. Berdasarkan verifikasi kurator kepailitan dan pengurus PKPU, total utang Kertas Nusantara mencapai Rp14,31 triliun.

http://www.beritasatu.com/nasional/1...ebut-naif.html

saya tambahin positifnya pak Prabowo :
-Pengurus kuda yang baik
-Pemberi harapan kepada kaum perempuan di Indonesia, karena salah satunya mungkin akan jadi ibu negara.