Quote:
Reporter : Afif | Senin, 19 Mei 2014 14:55
Merdeka.com - Kapolda Aceh, Irjend Pol Husein Hamidi dalam konferensi pers, Senin (19/5) di Mapolda Aceh mengatakan, yang merencanakan dan memerintahkan untuk menembak mati Caleg PNA, Faisal adalah pimpinan pesantren Almujahadah di Aceh Selatan bernama Tgk Barmawi (44).
"Tgk Barmawi yang memerintahkan dan merencanakan penembakan terhadap korban saudara Faisal Caleg PNA," kata Husein Hamidi pada wartawan.
Pesantren Almujahadah sebelumnya telah dikeluarkan fatwa oleh Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh mengajarkan ajaran sesat. Bahkan sudah terjadi beberapa kali polemik dan aksi demontrasi dari masyarakat agar pesantren tersebut ditutup setelah dikeluarkannya fatwa sesat.
Terkait dengan motif, Kapolda Aceh memastikan itu tidak ada kaitannya dengan politik yang saat ini sedang berlangsung Pemilu Legislatif (Pileg). Akan tetapi, ia memastikan bahwa penembakan itu dikarenakan ada dendam pribadi pimpinan pesantren Almujahadah.
"Jadi itu dendam pribadi, karena Faisal pernah memimpin demontrasi untuk menutup pesantren tersebut setelah dikeluarkannya fatwa dari MPU Aceh aliran sesat di pesantren Almujahadah yang dipimpin oleh Tgk Barmawi," jelasnya.
Sedangkan tersangka yang telah ditangkap sebanyak 8 orang itu merupakan santri di pesantren tersebut. Masing-masing mereka memiliki peran masing-masing saat hendak mengeksekusi korban.
Tgk Barmawi selaku yang memerintahkan dan merencanakan bersama dengan Brigadir Alhadi (27). Kemudian yang diperintahkan untuk mengeksekusi korban Brigadir Husaini (32) yang ditemani oleh Nasir (35) ikut dalam mobil bersama Husaini yang bertugas membawa senjata cadangan.Sedangkan Muhammad Yahya (38) bertindak sebagai sopir waktu melakukan aksinya.
Tersangka lainnya Usman (29) ditugaskan untuk memantau dan mengikuti korban selama dalam perjalanan dari Kabupaten Abdya menuju Sawang, Aceh Selatan. Kemudin Rikki (34) bertugas menyimpan senjata setelah dilakukan penembakan.
"Ibnu Sina (22) itu bertugas memantau perkembangan dan situasi di rumah korban setelah penembakan terjadi," tukas Kapolda Aceh.
[hhw]
Ga ada komen, takut didor.
: