Diceritakan dunia sudah kiamat, dan sekarang saatnya penimbangan pahala untuk menentukan rumah yg akan didapat si manusia2 di surga, penimbangan hampir selesai, yg tersisa hanya seorang supir metromini bernama Jambang dan seorang kepsek bernama Sulistiyo Budhi Yantoro disingkat SBY (ga maksud)

Malaikat : Siapa nama kamu?
Supir : Jambang pak!
Malaikat : Apa pekerjaanmu semasa hidup?
Supir : Saya supir metromini pak, bapak tau kan yg warnanya biru putih oren itu lohh
Malaikat : Oh iya, saya juga pernah naik itu saat saya nyamar jadi manusia! Oke ini surat buat rumah kamu

Jambang pun dikasih rumah yg besar dan megah dengan seluruh perabotannya berlapiskan emas, juga dengan kolam berenangnya yg berisikan susu.

Nah sekarang giliran sang kepala sekolah...

Dengan percaya dirinya sang kepala sekolah melangkah menuju malaikat, karena dia yakin pasti pahalanya lebih banyak dari si supir, karena dia seorang guru yg bijaksana dan bersahaja saat memberi ilmu pada murid2nya (pikirannya sendiri)

Kepsek : Siang pak
Malaikat : Tau darimana kamu ini malem apa siang, orang matahari cuman sejengkal dari kepala, dasar caper aja kamu
Kepsek : *manggut manggut*
Malaikat : Oke nama kamu siapa?
Kepsek : SBY pak
Malaikat : Apa itu artinya SBY?
Kepsek : Singkatan pak biar gk kepanjangan )
Malaikat : Main singkat singkat aja kamu udah kayak anak alay! Apa itu kepanjangannya?!
Kepsek : Sulistiyo Budhi Yantoro pak
Malaikat : Apa pekerjaan kamu saat hidup?
Kepsek : Kepala sekolah pak
Malaikat : OOHH, terus mata pelajaran apa yg kamu pegang?
Kepsek : BK pak bimbingan konseling
Malaikat : Ohhh oke oke, ini surat buat rumah kamu

Namun saat si kepsek membacanya dia hanya mendapatkan rumah yg sederhana dengan peralatan terbuat dari kayu, plus empang lele. Dia pun protes...

Kepsek : Wahai bapak malaikat, mengapa orang sebelum saya tadi yg hanya seorang supir metromini mendapatkan rumah yg megah dan mewah, sedangkan saya hanya rumah seperti ini? Rumah saya didunia juga lebih bagus pak!
Malaikat : Begini wahai kepsek, saat bapak pidato upacara bendera bapak membuat murid2 bapak kepanasan sampai sering ada yg pingsan dan ada juga jadinya ngomel ngomel dan mencemooh bapak membuat mereka lupa dengan perkataan mereka dan otomatis lupa kepada tuhan itu malah juga malah menambah dosa, asal bapak tau saya pernah nyamar jadi murid disekolah bapak!
Kepsek : Tapikan saya guru saya memberi ilmu
Malaikat : Guru apaan dulu pak, ini guru BK emang ada ujian BK, itu juga malah jadinya buang buang waktu, walau jujur saya juga seneng kalo pelajaran BK waktu sekolah dulu he he (curhatan penulis)
Malaikat : Nah sedangkan sopir metromini tadi, saat dia sedang ngebut, dia membuat orang2 berdoa dan otomatis ingat pada tuhan, ayo bapak juga pernah naik kan...
Kepsek : *Pergi tanpa sepatah kata*

Nah itu deh segelintir cerita yg berhasil membuang waktu agan dan aganwati sekalian. Walaupun idenya repost tapi gk murni cerita aslinya kok, jauh juga.

Kasih ya gan
Atau
Jangan
Biar

*Ini semua hanya fiksi