Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Prabowo - Jokowi, Capres Indonesia dari sudut pandang Cocokmologi Ramalan Jayabaya

agungnoviaAvatar border
TS
agungnovia
Prabowo - Jokowi, Capres Indonesia dari sudut pandang Cocokmologi Ramalan Jayabaya
emoticon-I Love Indonesiaemoticon-I Love Kaskus


NOTONEGORO

Maharaja Jayabhaya adalah raja Kadiri yang memerintah sekitar tahun 1135-1157. Nama gelar lengkapnya adalah Sri Maharaja Sang Mapanji Jayabhaya Sri Warmeswara Madhusudana Awataranindita Suhtrisingha Parakrama Uttun.

Prabowo - Jokowi, Capres Indonesia dari sudut pandang Cocokmologi Ramalan Jayabaya


Dalam Ramalannya, Jayabaya mensabdakan istilah Notonegoro, sebagai salah satu ramalannya yang sangat terkenal dalam memprediksi pemimpin negeri ini. Masyarakat (Jawa) masih banyak yang mempercayai ramalan Jayabaya tersebut.

Notonegoro seringkali ditafsirkan sebagai simbolisasi nama pemimpin Nusantara (Indonesia).
Berdasarkan ilmu cocokmologi, ini dapat dibuktikan dari presiden-presiden Indonesia dari masa ke masa.

Prabowo - Jokowi, Capres Indonesia dari sudut pandang Cocokmologi Ramalan Jayabaya


No-to-no-go-ro; "No" adalah presiden pertama Indonesia yaitu Sukarno.
"To" adalah presiden kedua Indonesia yaitu Suharto.

Lalu bagaimana dengan BJ Habibie, Abdurahman Wahid dan Megawati Sukarnoputri? Lagi-lagi berdasarkan ilmu cocokmologi mereka tidak termasuk dalam Notonegoro, karena mereka tidak menyempurnakan masa jabatan mereka.
BJ. Habibie hanya meneruskan "sisa jabatan" Presiden Suharto. Abdurahman Wahid dilengserkan sebelum habis masa jabatannya, dan Megawati Sukarnoputri pun meneruskan "sisa" jabatan presiden Abdurahman Wahid.
Maka mereka bertiga tidak termasuk dalam pemimpin yang sempurna masa jabatannya.

Lalu Presiden dilanjutkan oleh Susilo Bambang Yudhoyono (Ne/No), menggenapkan ramalan Jayabaya akan Notonegoro.

Tentulah bisa dipastikan Presiden berikutnya adalah "Go". Tapi siapakah "Go" ini? Capres terkuat dan terpopuler pada Pilpres 2014 adalah Prabowo Subianto dan Joko Widodo, namun nama keduanya tanpa lafal "Go".

Prabowo - Jokowi, Capres Indonesia dari sudut pandang Cocokmologi Ramalan Jayabaya


Lalu apakah salah satu dari mereka bila terpilih tidak akan menyempurnakan masa jabatan mereka?
Sepertinya demikian, namun jangan khawatir, karena bila mereka dapat menyempurnakan masa jabatannya pun, ilmu cocokmologi tentu akan menemukan jawabannya.


SATRIA PININGIT

Dalam Ramalan Jayabaya juga disebutkan tentang Satria Piningit. Siapakah dia? Dia adalah Pemimpin yang akan memerintah negeri ini dengan adil dan menjadikan negeri ini sejahtera.

Jika dilihat dari terminologi kata Satria Piningit terdiri dari dua kata yaitu Satria dan Piningit.
Satria menunjukkan pemimpin adil ini berasal dari kasta satria. Tentulah bisa diartikan dia berasal dari kalangan militer.

Prabowo - Jokowi, Capres Indonesia dari sudut pandang Cocokmologi Ramalan Jayabaya


Pada Pilpres ketika Susilo Bambang Yudhoyono pertama kali mencalonkan diri menjadi pilpres, isu satria piningit nampaknya cukup populer dikalangan cocokmologist jayabayanisme. Beliau adalah Satria yang sebelumnya kurang populer, bahkan banyak orang Indonesia yang tak mengenalnya; namun tiba-tiba namanya melejit menjadi sangat populer. Satria yang sebelumnya bersembunyi (piningit, tersembunyi) menjadi pemimpin negeri ini. Namun ketika sebagian masyarakat merasa kurang puas dengan kepemimpinan beliau, banyak yang berharap akan kemunculan satria piningit yang lain yang merupakan Satria Piningit sejati.

Di masa-masa pilpres, harapan akan kemunculan Satria Piningit selalu dinantikan oleh Jayabanist.
Dimasa pilpres 2014 ini justru terbilang unik.

Prabowo - Jokowi, Capres Indonesia dari sudut pandang Cocokmologi Ramalan Jayabaya


Prabowo Subianto adalah seorang Satria, namun beliau sebelumnya sudah banyak dikenal. Nama beliau sudah dikenal orang sejak zaman Suharto menjabat Presiden.

Prabowo - Jokowi, Capres Indonesia dari sudut pandang Cocokmologi Ramalan Jayabaya


Joko Widodo bukanlah seorang Satria (baca: dari kalangan militer), namun kehadiran beliau dari yang "tak dikenal" menjadi idola banyak orang, menjadikan ciri beliau sebagai sang Piningit.

Prabowo - Jokowi, Capres Indonesia dari sudut pandang Cocokmologi Ramalan Jayabaya


Bagi cocokmologist Jayabayanism yang menaruh harapan pada salah satu capres tentu akan menggunakan ilmu cocokmologistnya dan mengatakan "Satria Piningit" tidak selalu mesti sesuai makna harfiahnya. Seorang satria tidak harus seorang militer, tapi seseorang yang mempunyai jiwa seorang satria/prajurit yang berani membela kebenaran.
Demikian pula piningit tidak harus berarti tersembunyi secara harfiah, tetapi bisa berarti tersembunyi kemampuannya dalam memimpin negeri ini secara adil.


PENYELESAIAN

Sepertinya para Jayabanist mesti bersabar menunggu Satria Piningit sang Ratu Adil sejati ini muncul. Mudah-mudahan pemimpin negeri ini adalah satria piningit-satria piningit pendahulu sebelum yang asli muncul. Mereka datang mempersiapkan sebelum yang asli muncul.
Karena Satria Piningit yang asli berdasarkan Notonegoro adalah yang terakhir, yaitu "Ro".
Dan bisa saja dia adalah Ro, Ro, Ro, Rho, Rho...
Rhoma Irama, sang Satria Bergitar.

Prabowo - Jokowi, Capres Indonesia dari sudut pandang Cocokmologi Ramalan Jayabaya


emoticon-I Love Indonesia
Diubah oleh agungnovia 30-05-2014 06:26
0
9.8K
58
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.3KThread84.1KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.