TEMPO.CO, Jakarta - Di Indonesia, nama Didit Hediprasetyo mungkin masih kalah tenar dibanding sederet desainer adibusana. Padahal di luar negeri, nama putra semata wayang calon presiden Prabowo Subianto dan Titik Soeharto sudah amat dikenal. Didit adalah alumni Parsons New York, Amerika Serikat, sebelum melanjutkan sekolah desain Parsons di Paris, Prancis.

Sekitar dua tahun silam, produsen BMW memilihnya sebagai salah satu perancang interior BMW Individual Series 7. “Desain Didit sangat hit di Asia, jadi tidak heran jika BMW menawarkan kesempatan untuk mendesain produk mobilnya kepada Didit,” demikian dilansir situs Motorauthority.com. Mobil itu sendiri diproduksi terbatas, lima unit saja.

Karya Didit juga pernah dipakai oleh penyanyi Kanada, Carly Rae Jaepsen, saat menghadiri MTV Video Music Awards Jepang pada 2013 lalu. Sejumlah aktris Indonesia pun pernah memakai gaun-gaun rancangan Didit, salah satunya Anggun. Bahkan, pada pagelaran couture Paris Fashion Week 2014 pada Januari lalu, Anggun datang untuk menyimak karya Didit.


Gaun adibusana terbaru karya Didit juga dipublikasikan oleh Vogue Inggris melalui situs vogue.co.uk. Dia menjadi satu-satunya desainer Indonesia yang mencatatkan namanya di situs majalah mode paling disegani di dunia itu. Dalam rancangan terbarunya, Didit menampilkan songket dengan motif houdstooth—alias gigi anjing—dalam warna-warna coklat, atau pun warna pastel. Didit memadukan songket dengan bahan kulit, menjadi gaun dengan siluet feminin, tapi tetap modern.

Desainer senior Musa Widyatmodjo menyebut Didit sebagai salah satu desainer muda yang berbakat. “Meskipun saya tidak kenal secara langsung, tapi tentu berada di Paris Fashion Week bagi orang Indonesia adalah sebuah prestasi,” kata Musa.

Namun, dia menilai, Didit masih harus membuktikan konsistensinya dalam merancang adibusana. Sebab menurut Musa, selama ini Didi masih sering berganti konsep. Dia pun berharap Didit bisa menciptakan karakter yang lebih kuat dalam rancangan pakaian adibusana miliknya. “Kalau sekarang masih sering ganti-ganti konsep, saya pikir itu wajar karena masih muda.”

Secara konsisten menggelar karya adibusana miliknya di Paris Fashion Week, Didit bisa dibilang sebagai salah satu pelopor desainer Indonesia di pekan mode internasional ini. Sebelumnya, ada juga nama Harry Halim yang sukses menggelar karyanya di pekan mode Paris sejak 2011 dan masuk dalam jadwal tetap pekan mode itu.

Tahun 2014, desainer Tex Saverio juga sukses tampil di pekan mode Paris, dan masuk sebagai agenda utama. Padahal, tahun sebelumnya, Tex baru saja mengikuti program Indonesia Fashion Forward yang digagas oleh British Council, dan juga Jakarta Fashion Week.




Untuk ketiga kalinya, aku diundang oleh desainer asal Indonesia Didit Hediprasetyo untuk menghadiri fashion show-nya untuk koleksi couture musim panas 2014. Berlokasi di Hôtel Salomon de Rothschild Paris, show hari itu bertepatan dengan hari terakhir couture week di Paris yang berlangsung selama lima hari saja. Banyak A-lister yang hadir, seperti Miss France 2010 Malika Menard, dan tentu saja, Anggun Cipta Sasmi.

Koleksi yang down to earth, dengan signature-nya yaitu siluet yang sleek dan modern, dibuat dengan bahan-bahan kualitas terbaik, koleksi Didit Hediprasetyo kali ini tergolong sangat 'matang'. Motif houndstooth diaplikasikan dengan salah satu ciri khas Indonesia yaitu ikat, Didit Hediprasetyo sukses menggabungkan european glamour dengan tradisi budaya Indonesia dan menghasilkan koleksi baju-baju couture yang wearable, modern, and yet intricate. C'est magnifique!


Setelah show usai, aku berkesempatan untuk melihat keriuhan yang terjadi di backstage (it's where the magic happens), dan tentu saja, mengobrol dengan sang desainer yang banyak dikelilingi oleh para penggemar dan teman-teman dekatnya.

Hello Mas Didit,.. How do you feel?
I feel tired, and happy!

Cerita dong, tentang ide awal banget,..
Wait, English or Indonesian?
English is good!
(I did the interview in English, but I'll share it with you here in translation. Count on me!)
Aku terinspirasi oleh Napa Valley, Northern California, dengan kombinasi tahun 1950an, Old Hollywood, tetapi untuk wanita modern.

Berapa lama dari ide awal sampai hari ini?
Aku mulai,.. I think idenya kira-kira lima bulan yang lalu, sebulan setelah koleksi yang sebelumnya.(Fall Winter 2013). Itu baru ada dikepalaku, tetapi sudah mulai sketching sketching sketching. Pembuatannya mulai sekitar dua bulan yang lalu.

Ada waktu-waktu khusus Mas Didit terispirasi? Pagi hari misalnya...
Mmm, biasanya aku terinspirasi di malam hari. Aku tidur larut malam banget. Kadang-kadang masih bangun sampai jam 6 pagi. (Ketawa)

Kalau ada yang belum pernah dengar tentang Didit Hediprasetyo, bagaimana Mas Didit menjelaskannya? How would you say about your brand, like, who are Didit Hediprasetyo women?
Relaxed, sophisticated, understated, constructed.

Pertanyaan terakhir nih. Tadi pagi sarapan apa?
Haha, aku nggak sarapan tadi. Wait,..Mmm, aku sarapan sandwich.

Sehat ya,..
Iya. Aku pengen makan McDonalds tadi malem sebenernya. (Ketawa)

So, itu tadi percakapanku dengan Didit Hediprasetyo, satu-satunya desainer Indonesia yang mengadakan show couture di Paris!

-------------------

Karya putra Indonesia yg patut di apresiasi.
Mengharumkan nama bangsa .. oh ya jelas.
Jangan sekedar komentar miring, memang prestasi hebat Anda apa ?
Ciptaan Tuhan itu sempurna .