Pilih mana, yang memiliki banyak track record tapi buruk atau baru seumur jagung tapi bersih? Pintarlah memilih.

Banyak yang tidak peduli soal pemimpinnya karena sudah merasakan hidupnya baik, tapi masih ada juga yang peduli, bukan untuknya saja tapi tahu bahwa masih banyak rakyat yang butuh keadilan.

Kampanye hitam terlampau banyak merajai media massa, elektronik, dan lain sebagainya, tapi Tuhan akan selalu menunjukkan kebaikan. Terbukti dari banyaknya keburukan yang akhirnya terbongkar.

Pemuda dibutakan semangat yang membara atau bisa dibilang emosi kebencian yang berapi-api, tapi para orang tua lah yang merasakan dan saksi mata Mei’98.

Banyak kebohongan media dibuat untuk menjatuhkan lawan, tapi semoga rakyat semakin cerdas dan bisa melihat dengan hatinya (jika masih punya).

Pemimpin itu seharusnya memiliki aura yang nyaman, tenang, dan murah senyum, bukan yang memiliki aura kebencian, pemarah dan penuh ketegangan.

Dia boleh menggunakan segala cara, menggunakan kekuatan uang, dukungan partai yang banyak (tapi pada rusak), dan menggunakan kebohongan, tapi yang satunya cukup menggunakan kekuatan sukarelawan yang menggunakan hati.

Akankah akan menjadi masa Orde Baru jilid 2?

Ada yang bilang saat pemerintahan M, Ia menjual aset negara, dan banyak yang menghujat, tapi yang terlupakan adalah penyebab aset itu terjual.

Golput itu bukan pilihan, Indonesia butuh orang yang peduli.

Sejatinya pemimpin boneka adalah pemimpin yang dikendalikan oleh hawa nafsunya sendiri.

Diantara pilihan yang nyata, bukan berarti kita harus menutup mata.