Pemilu Presiden 2014 menampilkan kompetisi yang keras. Kampanye hitam tim pendukung capres/cawapres sulit dielakkan. Capres Prabowo Subianto capres yang banyak mendapat kampanye hitam dari lawan tandingnya. Sayang, peluru kosong yang ditembakkan.



Rupa-rupa kampanye negatif yang menimpa Prabowo Subianto muncul secara masif. Baik melalui media konvensional maupun media sosial seperti Facebook maupun Twitter.




Namun, berbagai tudingan yang menimpa Prabowo Subianto hanyalah pepesan kosong. Seperti tudingan kewarganegaraan Yordania yang dimiliki Prabowo Subianto, langsung terkonfirmasi dari penjelasan resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani menanggapi santai berbagai tudingan yang dialamatkan kepada Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu.

"Tudingan soal kewarganegaraan Yordania itu tidak benar. Itu cerita lama tahun 1999. Prabowo hanya 1-2 tahun, tapi pertanyaannya apakah ketika disana lalu menjadi warga negara sana, kan tidak," tegas Muzani di sela-sela sidang paripurna DPR, Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Senin (26/5/2014).







Berbagai tudingan abal-abal yang menimpa Prabowo Subianto ini pada akhrinya seperti peluru hampa tak memiliki dampak apapun. Kampanye negatif yang muncul dalam Pilpres tentu menciderai proses demokratisasi yang semestinya mengedepankan perang gagasan ketimbang perang isu atau rumor.