[FR] 'Weezer Live in Concert'

Beranda

...

The Lounge
[FR] 'Weezer Live in Concert'

KASKUS.Update

17-01-2013 08:00

[FR] 'Weezer Live in Concert'

[FR] 'Weezer Live in Concert'
Lapangan D Senayan Jakarta

emoticon-Matabelo

Pertama-tama, salut sama perserikatan empat promotor lokal: Asia Live, Blackrock Entertainment, Marygops Studios dan StarD Protainment.yang berhasil datengin band geek / alternative rock asal Amerika Serikat ini.

Quote:

Band yang terdiri dari Rivers Cuomo, Patrick Wilson, Brian Bell dan Scott Shriner ini memang memiliki tempat tersendiri di hati penggemarnya di Indonesia. Saat ini mereka telah mengeluarkan sembilan album, yaitu Weezer - Blue Album (1994), Pinkerton (1996), Weezer - Green Album (2001), Maladroit (2002), Make Believe (2005), Weezer - Red Album (2008), Raditude (2009), Hurley (2010) dan Death to False Metal (2010).

Sejak kemunculannya di tahun 1994, mereka memang menggebrak peta musik dunia dengan hits-hitsnya yang memang keren banget gan. Siapa yang tak kenal Buddy Holly? Island In The Sun? Say It Ain't So? Butterfly? Burndt Jamb? Good Life? Surf Wax America? Dope Nose? dan masih banyak lagi hits-hits mantap lainnya.

Dengan tiket paling murah seharga Rp.550 ribu (festival), disusul kelas Premium Festival Rp.850 ribu, dan VIP Rp.1,2 juta, jelas tidak menyurutkan para penggemarnya di Indonesia untuk menikmati konser yang telah lama ditunggu-tunggu itu.

Quote:

Tanggal 7 Januari 2013 (H-1), sekitar pukul 2 siang para personil Weezer tiba di Bandara Soekarno-Hatta, kedatangan mereka disambut oleh para Weezerian Indonesia beserta beberapa orang wartawan. Rombongan lalu menuju Shangri-La Hotel untuk beristirahat. Malamnya, pukul 19:30 langsung diadakan Press Conference di hotel yang sama. Press Conference ini dihadiri oleh sangat banyak wartawan peliputan dari berbagai media, bukan hanya dari Indonesia, tapi datang juga beberapa wartawan dari negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.

Yang menarik, Rivers Cuomo sang ujung tombak band ini menulis 'Konser ini Akan Menyenangkan!' di akun twitternya (@RiversCuomo), dan ia pun mengucapkan kata-kata yang sama persis saat Press Conference. Tentu saja hal itu membuat para awak media & fans yang datang di Press Conference menjadi semakin tak sabar untuk menunggu konser keesokan harinya.

Quote:

Sampailah kita pada hari yang dinanti, 8 Januari 2013. Sejak sore hari lapangan D Senayan telah dipadati oleh para weezerfreaks yang berdatangan dari berbagai daerah. Seperti biasa, bila ada konser musik, disitu pula pasti ramai para pedagang, baik itu pedagang asongan, rokok, makanan, minuman, sampai pedagang pernak-pernik merchandise Weezer, baik itu kaos, stiker, gelang, poster, topi, sampai mug.

Di dalam venue, tersedia berbagai macam booth makanan & minuman, booth sponsor sampai booth Official Merchandise Weezer. Di area sebelum masuk ke main stage, berdiri sebuah welcoming stage dimana disitu ada beberapa band yang tampil menghibur para pengunjung yang sedang makan / minum seraya menunggu sajian utama dimulai.

Main stage berada di area Lapangan D sebelah dalam. Sekitar jam 8 malam lebih, MC memberitahukan bahwa konser Weezer akan segera dimulai, maka para penonton yang sebagian masih di area booth pun mulai berlarian ke arah main stage, dan penonton yang telah berada di area main stage mulai merapat berusaha lebih dekat ke bibir panggung.

Sesaat kemudian satu persatu personil menampakan diri, lalu lagu pertama pun dimainkan, 'If You're Wondering If I Want You To' dari album 'Ratitude' (2009) pun mulai dimainkan. Penonton pun berjingkrak tanpa dikomando, selanjutnya digeber 'Pork and Beans' dan 'Troublemaker' dari 'Red Album' (2008). Sang frontman, Cuomo seakan-akan mengajak audience untuk mengendarai mesin waktu berpetualang ke album-album terdahulunya. Lalu dimainkanlah 'Perfect Situation' dan 'Beverly Hills' dari album 'Make Believe' (2005) lalu disambung ke 'Dope Nose' dari album 'Maladroit' (2002).

Sebagian besar penonton mengacungkan kedua tangan ke atas membentuk dengan menggabungkan kedua jempol & telunjuk sehingga membentuk huruf W. Yang menarik, Rivers Cuomo berkali-kali mengajak berkomunikasi penonton dengan bahasa Indonesia, ia berkali-kali mengatakan "Sip" "Terima kasih" "Mantap" disambut tepuktangan meriah dan tawa renyah dari lautan manusia yang menyemut di Lapangan D.

Quote:

Selanjutnya giliran 'Green Album' (2001) yang akan dimainkan. 2 lagu yang mewakili adalah 'Island in The Sun' dan 'Hash Pipe' sontak para 'Weezerian Lama' pun bersorak-sorai merayakan nostalgia. Ohya, ada sedikit kejutan, sebelum 'Island in The Sun' dimainkan, Cuomo memainkan sebuah lagu yang sangat populer di Indonesia saat ini, yaitu 'Heavy Rotation' milik AKB48. Lagu itu dimainkan sebagai intro. Haha lucu banget deh gan.

Terus mundur ke belakang, kini sampai di album 'Pinkerton' (1996), dan digeberlah 'El Scorcho' disusul 'Tired of Sex'.Dan itu menunjukan kalau sesi pertama telah selesai. Dalam sekejap semua personil Weezer menghilang.

Selanjutnya terdengar suara sang manajer Karl Koch dari FOH stage memperkenalkan diri dan menceritakan Weezer dalam bentuk foto slide dari awal mula karir tiap personil sebelum membentuk Weezer, recording album pertama, sketsa logo, pergantian personil, pertama kali masuk liputan koran, poster gigs pertama kali, kematian 2 orang fans, hingga album terakhir. Semua diceritakan secara general tapi mencakup banyak aspek. Salut akan pendokumentasian yang apik.

Quote:

Dan selanjutnya masuk ke sesi 2, semua personil kembali terlihat di atas panggung dengan kostum yang berbeda.

Ini suguhan utama malam itu: saat 'My name is Jonas' dibawakan, saya yakin 'Blue Album' akan dimainkan sesuai urutan track aslinya. Ya, dan dugaan saya tepat, selanjutnya dimainkanlah 'No One Else' disusul 'The World Has Turned and Left Me Here' lalu disambung ke 'Buddy Holly' dilanjut oleh 'Undone - The Sweater Song'. Benar-benar berurutan seperti tracklist aslinya di 'Blue Album. Saya ikutan berteriak-teriak histeris bersama para penonton lain, karena album ini benar-benar mengiringi perjalanan remaja saya, dan mereka juga (mungkin). Hujan pun turun rintik-rintik sangat kecil, menambah suasana menjadi romantis (bagi yang datang sama pasangan) dan mengharu biru (bagi yang jomblo).

Selanjutnya dimainkanlah 'Surf Wax America', lanjut ke sebuah hits jagoan 'Say It Ain't So' lalu 'In The Garage, dan tentu saja ‘Only in Dreams’
Sayang sekali, konser ini berlangsung tanpa encore, para penonton memang terlihat belum puas, kita semua yang disana merasa antiklimaks, lagu penutupnya kurang nendang. Sebagian penonton berteriak-teriak: "We Want More!! We Want More!!" Tapi para personil Weezer tetap tak kembali. Ya sudah, mau ga mau mesti puas. Haha. Tak lama kemudian hujan turun cukup deras dan kami semua pulang dengan senyum mengembang serta sepatu yang kotor karena lumpur.

Tapi satu yang pasti, penantian selama 18 tahun saya, dan kalian semua yang ada disana malam itu tidaklah sia-sia.

emoticon-2 Jempol