Mulai sekarang simpen hape jadul agan, Karena di uni eropa lagi tren hape jadul.
Spoiler for Bangkitnya Hape ringtone:
TEMPO.CO, London – Masih ingat ketika kita hanya
punya permainan Snake pada telepon genggam? Kini
permainan “kuno” tersebut kemungkinan mencuat
kembali bersama handset yang dulu pernah sangat
populer.
Belakangan para konsumen punya kecenderungan untuk
kembali pada telepon genggam masa lalu yang lebih
sederhana dan meninggalkan smartphone mereka. Tren
ini membuat harga-harga sejumlah telepon genggam
“jadul”, seperti Nokia, Ericsson, dan Motorola, kini
meningkat hingga mencapai 1.000 euro (Rp 15,8 juta).
Meski minim fitur, telepon genggam retro ini sangat
mudah digunakan dan memiliki baterai yang bisa
bertahan hingga sepekan. Telepon genggam seperti ini
juga lebih tahan banting.
“Sejumlah orang tak terlalu melihat harga. Kami
memiliki jenis-jenis telepon genggam lama yang
harganya lebih dari 1.000 euro,” kata Djassem Haddad,
yang mulai membuka situs Vintagemobile.fr pada
2009. “Tingginya harga ini disebabkan sulitnya
menemukan telepon genggam jenis ini dan karena ini
merupakan edisi terbatas pada masanya.”
Contohnya, Nokia 8800 Arte Gold kini dihargai 1.000
euro pada situs tersebut, sementara Nokia 8800 bisa
dibeli dengan harga 250 euro (Rp 3,9 juta).
Dalam dua tahun terakhir, Haddad mengaku
perusahaannya telah berhasil menjual sekitar 10 ribu
telepon genggam “jadul.” Di antara jenis-jenis telepon
genggam kuno itu, yang paling banyak terjual adalah
Nokia 8210 dengan layar monochrome kecil serta
tombol plastik. Ponsel ini dijual dengan harga 59,99
euro (Rp 948 ribu).
“Kelompok masyarakat yang lebih tua menginginkan
telepon genggam lebih sederhana, sementara kelompok
lainnya mencari telepon genggam bekas yang berharga
murah,” katanya.
Damien Douani, seorang pakar teknologi baru di FaDa
Agency, menilai penggunaan telepon genggam “jadul”
kini menjadi trendi.
Ada juga penjelasan mengenai reaksi kontra-budaya
terhadap masyarakat zaman sekarang yang memiliki
keterhubungan yang berlebihan. Ini menjadikan
munculnya keinginan untuk kembali pada dasar dari
sebuah telepon genggam, yaitu hanya untuk menelepon
dan mengirim SMS.
Faktor lainnya adalah keinginan untuk berbeda. Saat ini
hampir semua orang menggunakan smartphone yang
nyaris tak ada bedanya, sementara sepuluh tahun silam
para produsen telepon genggam lebih kreatif dan
memiliki perbedaan.
Spoiler for jangankan hp jadul, bebe aja uda dianggap jadul.bebe lama ya..nah kalo kita malah buangin ntu hp model monocrome.untung aje nokiem supernova ane masih ane tenteng: