Kaskus

Entertainment

Pengaturan

Mode Malambeta
Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

julianmr72Avatar border
TS
julianmr72
bagaimana hukum karma dalam islam?
Pasti agan semua pernah mempertanyakan apakah hukum karma sebetulnya ada dalam islam? dan mungkin apabila agan punya teman yg berbuat tidak baik, kemudian dia mendapat balasannya pasti temen agan berkata " nah loh rasain, itu karma buat loe!" namun apakah ada dalam islam?

Quote:



Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:



cekidot:

Sebelum saya membahas karma, ada baiknya kita pahami dulu bersama kata "karma" menurut kamus bahasa Indonesia; sebab dan akibat dalam kehidupan manusia, dimana setiap tindakan manusia dalam hidupnya pasti akan membawa akibat, baik atau buruk".

Lalu bagaimana Karma menurut Islam, agama yang kita yakini kebenaran ajaran-ajarannya melalui Al-Qur'an dan Hadits Nabi SAW? Dalam firmanNya Allah menjelaskan

Spoiler for open:


Spoiler for open:


Tentu saja masih banyak ayat-ayat lainnya yang berkaitan dengan karma ini, misalnya dalam QS Ali Imron 197, Al An am 11, an Nahl 36, Tahaa 128, An naml 69, Al An kabuut 20 Fathir 44. dan lain sebagianya yang tidak mungkin saya tuliskan satu persatu dalam tulisan ini. Dua ayat Al-Qur'an diatas saya rasa sudah cukup untuk memberikan bukti bahwa karma itu bukanlah mitos. Bahwa karma itu sebenarnya ada ajarannya dalam Agama kita. Islam.

Oleh karena itu. Sesungguhnya, ketika kita membuat orang lain menangis, maka kitalah yang akan menangis kelak. Sesungguhnya ketika kita membuat orang lain merugi, kita sendirilah yang akan merugi kelak. Dan sesungguhnya ketika kita membuat orang lain susah, kita sendirilah yang akan merasakan kesusahan kelak. Tidak ada kesusahan yang timbul kecuali kita yang menyusahkan diri kita sendiri. Tidak ada permasalahan kehidupan yang muncul kecuali kita sendiri yang membuat masalah.

Terkadang ketika kita ditimpa sebuah masalah, kita lebih banyak menuding orang lain sebagai penyebabnya. Padahal sejatinya menyalahkan orang lain untuk penderitaan kita, justru akan menambah kita satu penderitaan lagi. Jadi ketika kita ditimpa sebuah masalah atau penderitaan, marilah kita cari penyebab kesusahan hidup, dari dalam diri kita sendiri. Dan carilah semua penyebab penderitaan yang kita rasakan, dari dalam diri kita sendiri. Karena penyebab yang paling banyak dan yang paling utama adalah biasanya justru dari diri kita sendiri. Jujur dengan kesalahan sendiri dan ubahlah, inilah dua solusi efektif bila penderitaan sedang datang.

Bukankah Allah sudah memperingatkan sebagaimana Ayat yang saya tulis diatas; bahwa siapapun yang tidak menghendaki kesusahan, tidak menginginkan kesulitan dikehidupan dunia ini, hendaknya selalu berbuat baik dan menjauhi keburukan. Bukankah perbuatan buruk pasti akan menuai keburukan. sedang perbuatan baikpun akan menuai kebaikan. Hanya kadang kita perlu membuka mata, dibagian kehidupan yang mana ia tumbuh menjadi buah. Tidak selamanya jika kita berbuat keburukan pada si A maka buah keburukan tersebut dari Si A juga. Bisa saja buah tersebut berasal dari si B atau si C. Buah keburukannya pun belum juga tentu sama, bahkan bisa jadi lebih parah. Kan satu di balas sepuluh? Demikian juga dengan perbuatan baik. Jika kita berbuat baik pada si A, belum tentu balasan kebaikan tersebut dari si A. Bisa jadi kebaikan tersebut berasal dari si B, si C dan seterusnya. Buah kebaikannya pun juga belum tentu sama. Bisa saja kebaikan itu berupa finansial, kesehatan, ketenangan, kebahagiaan dan lain sebagainya. Ah.. Allah itu memang begitu Maha Adil dan Bijaksana. Semestinya kita tidak henti-hentinya bersyukur atas hidayahNya ini.

Bila penyebab dibanyak semua kesulitan kita adalah kesalahan kita sendiri, bila penyebab di banyak semua kesusahan kita adalah keburukan kita sendiri dan bila penyebab dibanyak pederitaan kita adalah maksiat dan dosa kita sendiri. Maka Ampunan Allah adalah awal jawaban segalanya, atau mungkin malah jawaban bagi segalanya. Sadarlah bahwa apapun perbuatan buruk yang kita lakukan hanya akan mengantarkan kita kepada kenestapaan yang mungkin berkepanjangan. Dan apapun kejahatan yang kita kerjakan hanya akan mengantarkan kita kepada penyesalan yang mungkin akan kita ratapi sepanjang sisa hidup. Jadi tidak ada satupun yang bisa meloloskan diri dari hukum sebab akibat. Tidak ada satupun manusia yang bisa lolos dari kejaran akibat buruk perbuatan buruk.

Allah berfirman "Tiap-Tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya." (QS: Al-Muddatsir: 38)
Dalam hadits Qudsi Allah juga berfirman: "Wahai hamba-hambaKu, sesungguhnya Aku telah mengharamkan perbuatan Zalim atas diriKu dan Aku jadikan ia sesuatu yang diharamkan diantara kamu. Maka jangalah kamu saling menganiaya" (HR. Abu Dzar Al-Ghifari)

Oleh karena itulah, saat ini juga marilah kita buat sebanyak-banyak orang bahagia dengan kehadiran kita, maka kebahagiaan akan menjadi bagian dari kehidupan kita. Tidak ada keburukan dan tidak ada kesalahan yang tidak berakibat buruk. semuanya berakibat buruk. hanya dengan kebaikan sajalah akibat buruk tersebut akan diubah dan dikubur. Sekali lagi, mulai detik ini juga marilah kita berbuat sebanyak-banyaknya kebaikan. Kita tidak tahu sebesar apa keburukan yang sudah kita lakukan. Nabi SAW bersabda "ikutilah keburukan dengan kebaikan niscaya ia akan menghapusnya.. "HR. At-Tirmidzi

Siapapun punya masa lalu, Masa lalu memang jangan menjadi beban, tapi harus menjadi pengalaman dan pelajaran. Tulisan ini tidak dimaksudkan untuk menjustifikasi siapapun. Walaupun Tulisan ini terlahir lantaran sms dari teman saya seperti dipaparkan diawal. Sekali lagi tulisan ini murni sebagai langkah untuk muhasabah diri kita masing-masing. Terutama bagi saya sendiri.

Sebelum tulisan ini saya akhiri. Sebagai seorang muslim, marilah kita mengakrabkan diri dengan Al-Qur'an dan Sunnah sebagai kompas dalam kehidupan kita di dunia tempat kita singgah sementara ini. Bila kita tidak mau mengakrabkan diri Dengan Al-Qur'an dan Sunnah serta tidak mau berpedoman pada keduanya, boleh jadi kita bagaikan berjalan tanpa arah dan tujuan. Atau bahkan berjalan dalam kegelapan tanpa pelita. Jadi. Al-Qur'an dan Hadits. Itulah kompas kita sebagai seorang muslim. Bukan Ilmu Nujum dan bukan pula ajaran dari agama-agama lain.

demikian dari TS, maklum masih nubie jadi berantakan emoticon-Big Grin

TS menolak emoticon-Blue Guy Bata (L)dan sangat menerima emoticon-Blue Guy Cendol (L) dan bantu emoticon-Rate 5 Star yg baik hati


sumur
Diubah oleh julianmr72 26-05-2014 15:07
Araka
Araka memberi reputasi
1
4.2K
25
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
KASKUS Official
924.1KThread87KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.