Tidak semua perokok itu pecandu (Perokok/non-Perokok masuk!)
TS
arfyl
Tidak semua perokok itu pecandu (Perokok/non-Perokok masuk!)
Anda pernah merokok? Kenal orang yang kadang merokok? Eits, jangan ditimpukin bata sama komen kasar 'ngerokok itu bahaya' dulu gan. Coba baca dulu bentar.
Ane cuma mau ngasih tahu, nggak semua perokok itu pecandu rokok loh gan.
Orang bilang ngerokok itu bisa bikin kecanduan. Tapi nggak semua, kok. Cekidot trit ane dulu deh, ni
Quote:
Part 1 – First thing.. First of all.. Kenapa sih orang kecanduan dengan rokok?
Jawaban singkatnya adalah nikotin.
Saat rokok dihisap, nikotin yang juga terkandung di dalam asap langsung terhisap ke dalam tubuh. Nikotin mengganggu komikasi antar sel saraf, sehingga membuat perasaan solah rileks, dan nyaman.
Ketika terus merokok, tubuh beradaptasi dan menjadi toleran terhadap nikotin. Karena toleran, bukan berarti jadi kebal. Sebaliknya, tubuh jadi meminta dosis lebih banyak untuk mencapai perasaan menyenangkan yang sama.
Pada titik tertentu, kandungan nikotin akan terakumulasi di sistem tubuh. Tubuh jadi 'menuntut' pasokan rokok setiap hari untuk menjaga tingkat nikotin tetap stabil.
Ketika ingin memaksa berhenti. Sistem tubuh akan bereaksi terhadap tidak adanya nikotin. Seperti anak kecil yang tidak diberikan uang jajan harian, tubuh mulai 'ngambek' dengan gejala seperti ”Mudah marah dan tidak sabar, gelisah, depresi, sakit kepala, kelelehan, sulit tidur, kesulitan berkonsentrasi, dan yang paling umum.. rasa asam tak nyaman di mulut.” Pokoknya, no Nikotin = no Life. Jangan harap bisa hidup tenang kalau belum dikasih nikotin.
Nah loh, ternyata nikotin tuh yang bikin orang kecanduan rokok gan
Kebanyakan orang sih mulai ngerokok karena penasaran/coba-coba.
Tapi pas udah kecanduan banget, malah ingin berenti. Kan, perokok emang pada plin-plan gan.
Anehnya mereka mau berenti bukan karena takut sama nikotin gan. Coba deh
Quote:
Part 2 – If smoking is Evil, then Nicotine is the source of Evil.. Really?
Quote:
Nicotine addiction begins to occur with your first drag of a cigarette. Nicotine is extremely addictive and with continued use addictive symptoms will increase, making cessation difficult. Nicotine from cigarettes reaches your brain in under ten seconds and starts to cause its addictive effects. – Some-not-so-famous-Professor from UNSOM (University of Nev. School of Medicine)
Nikotin adalah salah satu subtansi yang paling mudah membuat tubuh kecanduan. Nikotin rokok hanya butuh waktu 10 detik untuk sampai ke otak. Dari sepuluh detik itu, efek adiktifnya mulai bekerja.
Quote:
There’s a rather extreme statistics, that 90 % of smokers are addicted and that a person who smokes 4 cigarettes is not likely to quit until he/she smokes 400,000 more — lifeprocessprogram.com
Lucunya, bukan karena nikotin kebanyakan orang(Indonesia) ingin berhenti/tidak ingin merokok.
Tapi karena uang.
Rumus kaya = Jomblo + Weekend di rumah/kosan + Nggak minum + Nggak ngerokok.
Logika Matematika sederhana :
Asumsikan A merokok sejak umur 15 tahun. A merokok satu bungkus sehari, dengan harga satu bungkus rokok = rp. 15.000
30 hari = 450.000, 1 tahun = 365 hari = 5.4750.000, 10 tahun = 82.125.000
Jika A tidak merokok, Ketika berumur 30 tahun seharusnya A sudah punya tabungan sebanyak rp. 82.125.000.
Kesimpulan : Tidak merokok = Kaya.
Dan lain-lain.
Pertanyaannya ente punya tabungan segitu nggak
Kalau merokok, kelak akan kena berbagai penyakit. Kanker, paru-paru, dsb.. dsb..
Ajaibnya, bukan penyakit itu sendiri yang bikin orang(Indonesia) ketakutan.
Tapi biayanya.
Sakit itu mahal. Rumah sakit itu mahal. Merokok sudah menghabiskan uang, nanti kalau tua habis lagi untuk biaya rumah sakit. Makanya orang berbondong-bondong ingin berhenti merokok.
Jadilah para non-perokok banyak yang enggan untuk cuma sekedar memegang batang rokok. Takut lah. Jijik lah. Rokok seolah barang setan yang bakal bikin semua orang terjerumus.
Tuh, ujung-ujungnya juga ke duit
Tapi tahu nggak gan? ada juga satu tipe unik yang nggak takut sama rokok. Nggak pernah kepikiran sama uang beli rokok, apalagi biaya rumah sakit
Quote:
Part 3 – Social Smoker, diTranslate jadi Perokok Sosial..
Quote:
There's a species of smoker among us that is common, yet poorly understood.
They prefer to scrounge for their cigarettes, and if they do buy a pack, they're apt to nurse it for a week or more. You may hear them say, "I'm not a smoker," or "only on weekends."
These are "social smokers" -- and there are more of them than you might think – Health.com
Ada dua tipe perokok yang umum diketahui. Perokok pasif dan aktif. Perokok pasif adalah orang yang tidak merokok, tapi ‘terpaksa merokok’ karena menghirup asap rokok Perokok aktif. Sedangkan perokok aktif? Ya perokok yang merokok.
Tidak peduli seberapa sering anda merokok, entah satu batang sehari, atau satu batang seminggu. Anda tetap dilabeli sebagai perokok aktif jika merokok.
Kegiatan merokok di kategorikan sebagai pertanyaan ‘ya’, atau ‘tidak’ di kusioner dokter.
Tak peduli seberapa sering anda merokok, entah satu bungkus sehari, atau satu bungkus sebulan. Anda tetap harus menjawab ‘ya’ jika merokok.
Padahal tidak semua perokok itu sama. Social Smokers, atau Perokok Sosial hanya merokok dalam situasi tertentu. Ketika kumpul bareng teman, atau saat nongkrong di kantin/kafe. Tidak setiap hari. Tidak mengemban prinsip wajib merokok habis makan, atau waktunya galau = waktunya merokok.
Ada yang merokok 1-2 batang sehari, ada juga yang merokok semalaman suntuk sambil mengobrol.. besoknya? Bisa tidak merokok sama sekali.
Ada mereka yang mulai merokok saat SMA, atau Kuliah. Tapi berhenti ketika kerja, atau menikah.. atau hamil.
Quote:
Vickie's friend Katherine, 46, has smoked intermittently since her college days, but she limits it to specific times and places.
Though she sometimes goes for months without smoking, she may smoke a whole pack in a weekend if some old friends are in town or if she's on vacation. – edition.cnn.com
Kebal nikotin. Bisa merokok tanpa jadi pecandu. Bisa merokok kapan saja, sesuka hati, tanpa harus diperbudak sistem tubuh yang kecanduan nikotin. Bisa menghabiskan hari tanpa rokok, tanpa emosian, tanpa gelisah, tanpa mulut jadi asam.
Mereka disebut, Social Smokers. (Because it sounds lame if it’s translated)
Buat para perokok berat, hal ini sudah seperti ‘mimpi jadi kenyataan’
.. atau target rasa iri, dan dengki.
Perokok Sosial, perokok yang nggak kecanduan rokok
Kebagusan buat jadi kenyataan ini mah
Coba aja bayangin kalo agan bisa ngerokok sepuasnya, tapi nggak kecanduan sama sekali
Tapi bener nggak sih Perokok Sosial ini ada gan
Quote:
Part 4 – There is One Popular Theory.. Social Smokers itu hoax?
Quote:
There being two types of motorcyclist : Those who have had accidents, and those who are going to. – famous quote by someone i don't know.
Social Smokers itu hoax? Entah teori ini dipopulerkan oleh orang-orang yang iri dengan para Social Smokers, atau para ilmuwan tidak percaya kalau ada sistem tubuh yang benar-benar kebal dengan nikotin.
Quote:
Q : Can I smoke and not become addicted to nicotine?
A : Probably not, because nicotine is an extremely addicting substance – Irwin Isaacs, Psychology, answered on behalf of TherapyLiveCare
So the thinking goes. Teori ini menyatakan kalau orang-orang yang menyebut diri sebagai Social Smokers itu salah satu diantara :
- Bohong kalau tidak kecanduan, atau
- Belum kecanduan.
Nyatanya, kebanyakan orang sudah terbiasa berpikir kalau setiap perokok pasti adalah pecandu. Setiap orang yang terlihat merokok, tanpa ampun, tanpa basa-basi, tanpa sebab-akibat jelas langsung dilabeli dengan frasa pecandu rokok, atau perokok aktif.
Padahal mereka cuma merokok sesekali.
Untuk yang non-perokok hal ini mungkin tidak penting. Atau bodoh, malah. Bisa berhenti merokok, kok malah tetap merokok.
Tapi untuk para perokok berat, sekali lagi ini seperti dongeng fantasi yang jadi kenyataan. Apalagi untuk mereka yang setengah mati ingin berhenti.
Ibaratnya, jika dalam suatu ruangan ada banyak orang berharap ingin keluar.. ada juga sebagian kecil yang bisa seenaknya keluar masuk sesuka hati.
Tidak adil, kan?
Here’s an interesting page if you like this part
Code:
https://www.facebook.com/quitthedenial
Quote:
Social nibbling, social farting, and social ear wax picking are as ridiculous as social smoking. Research shows that almost 2/3 of young people who finish just one cigarette will become daily smokers.
Pengendara motor itu cuma ada 2. Yang udah pernah kecelakaan, sama yang bakal ngalamin kecelakaan. Ini bukannya doain yang kagak2 ya
Jadi ada orang yang beranggapan kalo Perokok Sosial itu hoax gan. Entah gara2 itu belom kecanduan, ato cuma boong doang. Gimana tuh pendapat agan2?
Quote:
Part 5 – If you can quit, why don’t quit now? Just do it now!!
.. alah, bisa kapan saja, kok.
Quote:
Peneliti menunjukkan dengan merokok sesekali juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung kanker, jantung koroner, dan penyakit lainnya yang berhubungan dengan merokok. Menurut studi dari American Journal of Public Health, perokok sosial tidak menganggap diri mereka sebagai pecandu rokok, sehingga mereka cenderung tidak berpikir memiliki masalah pada kesehatan dan kurang termotivasi untuk berhenti merokok – Jaringnews.com
Social Smokers tidak merasa kalau berhenti merokok itu sulit. Malah, mereka bisa berhenti kapan saja.
Tapi kebanyakan tidak begitu peduli.
Beberapa malah merasa ‘lebih hebat’ dari para perokok berat. Merasa di atas angin karena bisa mengendalikan keinginan buat merokok, daripada diperbudak rokok.
Toh, kalau bisa berhenti sekarang, nanti juga bisa. Kapan-kapan juga bisa.
Quote:
The folks that smoke occasionally in a bar or something of that nature may have a less chance of being addicted but if you do it on a regular basis you will become addicted. – Robert Kauffman
Katanya bisa berhenti merokok kapan aja. Kenapa nggak berhenti aja sekalian?
---
Nah, para kaskuser disini gimana?
Ada yang perokok tapi bukan pecandu?
Habis baca jangan lupa komen supaya tritnya nggak tenggelam ya