Mungkin para kaskuser sering menonton atau bahkan menunggu kehadiran acara stand up comedy di televise. Para comic (sebutan komedian dalam stand up comedy) saat ini sudah punya nama terkenal dan bahkan memiliki tempat sendiri bagi para penggemarnya, misalnya Raditya Dika, Panji, Abdel, Temon, Boris Bokir, Asep Suaji, dll. Bagi TS sendiri, salah satu comic favorit adalah Cak Lontong, karena materi yang disampaikan biasanya cerdas dan mengajak audience untuk mikir.
Selain tidak pernah membawakan materi yang berbau-bau SARA, comic ini sangat pandai memainkan kata atau kalimat, sehingga memancing logika kita. Dan inilah yang menurut saya sangat cerdas.
Berikut ini adalah tulisan dari seorang kompasianaers tentang Cak Lontong
Quote:
Kata Takut, misalnya. Buat Cak Lontong, kata tersebut bisa menjadi Selain tidak pernah membawakan materi yang berbau-bau SARA, comic ini sangat pandai memainkan kata atau kalimat, sehingga memancing logika kita. Dan inilah yang menurut saya sangat cerdas.
Kata Takut, misalnya. Buat Cak Lontong, kata tersebut bisa menjadi materi SUC. Perhatikan set up dan kemudian punchline berikut ini:
Saya ingin berbicara tentang masalah takut. Apakah takut itu penting? Takut itu menentukan teman Anda siapa. Anda takut berbuat dosa, Anda adalah teman orang yang beriman. Anda takut berbohong, Anda adalah teman orang-orang sholeh. Anda takut berbuat baik, Anda teman setan. Anda takut berbuat amal, Anda teman setan. ANDA TAKUT SAMA ISTRI? .NAH, INI TEMAN SAYA.
Perhatikan punchline yang hurufnya sengaja saya besarkan. Ketika diucapkan, sungguh sangat lucu dan tak terduga. Padahal, awalnya pendengar digiring dengan set up yang sangat serius. Inilah ciri khas Cak Lontong. Pria yang kini dikontrak sebagai Presenter program talk show di MNCTV, Intermezzo ini tidak pernah memulai set up dengan mengkritisi kondisi social atau seseorang secara vulgar, sebagaimana kebanyakan para comic.
Masih dengan premis Takut, tanpa mempertanyakan fakta sosial yang sarkastik, vulgar atau bersingungan dengan SARA, Cak Lontong membuat materi, dimana set up dan punchline-nya benar-benar sangat cerdas. Dalam set up, penonton justru dibuat tegang dan serius. Namun, pada puncaknya, punchline membuat seluruh penonton tawa.
Bicara soal takut, saya sama sekali bukan orang yang penakut. Sejak lahir, saya bukan orang penakut. Bahkan waktu saya lahir, banyak orang yang takut sama saya. Ada cerita sedikit yang menunjukan saya bukan orang yang penakut. Di kampung saya , itu sekitar 100 Kepala Keluarga, jam 1 diserbu oleh geng motor. Kaca-kaca rumah dipecahkan. Yang namanya Ketua RW lari. Ketua RT lari. Kepala Keluarga lari. Saya yang Wakil Ketua nggak lari .KARENA SAYA WAKIL KETUA GENG MOTOR ITU.
Dalam penampilan 16 November 2011, mantan anggota Ludruk Cap Toegoe Pahlawan, Surabaya, ini membawakan premis tentang Gagap Teknologi (Gaptek). Lewat materinya, ia mencoba memplesetkan kata Facebook dan Account. Saya adalah orang yang tidak gaptek. Anda percaya kan? Suatu hari saya mengumpulkan duit untuk membeli Facebook second. Namun begitu ke tempat penjual HP second, saya dibilang gila. Masa mencari Facebook second di took HP? Yang gila itu saya atau tukang HP itu?
Saya juga pernah ditolak sama bank, karena saya dibilang gaptek. Ceritanya, saya ingin membuatkan account Twitter dan FB untuk anak dan istri saya. Lalu saya antri di salah satu bank. Begitu sampai di customer service, saya ditolak. Kata pihak bank, saya tidak bisa membuka account Twitter dan FB di bank.