Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

bixycoidAvatar border
TS
bixycoid
Mana yang Lebih Cocok, 'Tol' Jokowi atau Prabowo?
Mana yang Lebih Cocok, 'Tol' Jokowi atau Prabowo?

Jakarta -Dua calon Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo melemparkan visi dan misi di bidang transportasi. Jokowi mengusulkan konsep transportasi tol laut atau pendulum nusantara sedangkan capres lainnya yakni Prabowo mengusung tol atas laut di pesisir utara Pulau Jawa. Infrastruktur transportasi tersebut masuk di dalam visi dan misi capres periode 2014-2019 untuk memangkas biaya logistik nasional.

Konsep tol laut Jokowi merupakan sistem pelayaran menggunakan kapal besar yang setiap hari berkeliling di pelabuhan-pelabuhan laut dalam atau deep sea port sedangkan tol versi Prabowo dibangun untuk mendukung transportasi darat seperti tol atas laut Bali.

Bagaimana kelebihan visi dan misi masing-masing capres di sektor transportasi?
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kementerian Perhubungan Harry Boediarto menjelaskan 2 jenis infrastruktur transportasi yang diusung capres tersebut memang tidak bisa setara jika dibandingkan namun dari kajian yang pernah dilakukan, ternyata angkutan laut untuk jarak tertentu yang paling efisien.

"Cara membandingkannya harus yang setara, hasil penelitian di Jepang, Inggris dan Amerika pada jarak tertentu angkutan laut adalah yang paling efisien karena daya angkut besar," kata Harry kepada detikFinance, Sabtu (24/5/2014).

Selain lebih efisien, kapasitas angkut moda laut lebih besar dan konsumsi BBM lebih sedikit dibandingkan moda darat.

"Emisi gas buang kecil, daya serap energi (fuel) efisien dibandingkan dengan moda darat. Saat ini moda darat sudah menghasilkan emisi gas buang terbesar dibandingkan moda lainnya, konsumsi fuel yang besar, dan lain-lain," sebutnya.

Harry menyebut skema tol laut atau pendulum nusantara lebih relevan dibangun dan dijalankan untuk memangkas ongkos logistik. Pasalnya Indonesia merupakan negara berbasis kepulauan.

"Apalagi negara kita negara kepulauan seharusnya dominasi angkutan laut," jelasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia bidang Logistik Carmelita Hartoto memiliki pandangan berbeda. Ia mengatakan konsep tol laut atau pendulum nusantara yang kini ramai dibicarakan bukan ide baru dan tidak akan menjamin dapat menurunkan biaya logistik.

Pasalnya kondisi tarif pelayaran sangat dipengaruhi oleh besarnya tarif yang dipungut oleh pelabuhan, produktivitas yang tidak setara antar pelabuhan, hingga masalah muatan yang tidak seimbang antara barat dan timur.

Sedangkan biaya logistik mahal sumbernya ada pada sisi darat yakni baik di pelabuhan, akses jalan, transportasi darat, pungutan liar maupun upah buruh.

Wanita yang akrab disapa Meme menilai pemerintah ke depan, jika ingin menciptakan kesetaraan harga antara wilayah Indonesia harus memprioritaskan reformasi dimulai dari pelabuhan maupun jalan.

"Harus konsentrasi pada pelabuhan dengan target menurunkan tarif-tarif, infrastruktur jalan juga demikian dan laksanakan revitalisasi angkutan darat," kata Meme.

http://finance.detik.com/read/2014/0...i-atau-prabowo

begitu banyaknya permasalahan di Indonesia .. karena selama ini permasalahan hanya dibiarkan BUKAN diselesaikan .. emoticon-Wink
0
2K
6
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.3KThread41.9KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.