Mengatasi laju pertumbuhan penduduk terus digalakkan oleh setiap pemerintah daerah. Tak hanya oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Pemerintah juga menggandeng seluruh pemangku kepentingan, mulai pemerintah daerah, Polri, dan TNI.

Salah satu penyuluhan program Keluarga Berencana (KB) dilakukan oleh TNI Kodim 05/08 Depok melalui Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD). Seluruh masyarakat diminta membangun ketahanan keluarga dan turut mengentaskan kemiskinan dengan program KB.

Irdam Kodam Jaya Kolonel Infantri Syukran Hambali mengatakan, untuk membangun masyarakat yang sejahtera, TNI bekerjasama dengan pemerintah daerah mengendalikan jumlah penduduk Indonesia. Salah satunya dengan berkoordinasi bersama BKKBN melalui program generasi berencana, Bina Keluarga Balita.

"Remaja harus rencanakan usia pernikahan, masa hamil, kelahiran, perhatikan kualitas anak, dan tumbuh kembang anak, sejalan dengan tema TNI membangun desa," katanya di Kecamatan Cipayung, Depok, Jawa Barat, baru-baru ini.

Kerjasama koordinasi lintas sektoral, antara TNI, BKKBN, dan kementerian, lanjutnya, menjadi satu metode sarana sosialisasi kepada masyarakat. Termasuk, penyuluhan narkoba serta pengobatan gratis bagi 350 warga miskin dengan mengukur gula darah, tensi, asam urat, dan penyakit lainnya.

Program KB mampu mengendalikan laju jumlah penduduk dan kemiskinan dibenarkan Wakil Wali Kota Depok Idris Abdul Somad. Idris mengklaim bahwa kesadaran masyarakat Depok untuk ber-KB cukup bagus. Namun sayang, pertambahan penduduk di Depok bukan karena tak sadarnya menjalankan program KB, tetapi migrasi.

"Ini tantangan kami, pertambahan penduduk di Depok bukan dominan karena angka kelahiran, terus bertambah dari 1,4 juta, kini 1,9 juta lebih bahkan Agustus habis Lebaran bisa 2 juta penduduk karena migrasi," paparnya.

Idris menambahkan, sebanyak 70 persen pertambahan penduduk Depok akibat migrasi bukan kelahiran. "Jauh sekali perbandingannya. Memang 70 persen dari pendatang, masalah administrasi kependudukan untuk migrasi ini harus dibenahi, karena itu program KB butuh sinergitas bersama," tandasnya.