TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Wakil Presiden (Cawapres), Jusuf Kalla (JK) tiba-tiba geram saat ditanya pendapatnya soal "black campaign" yang mendiskreditkan keIslaman Calon Presiden (Capres), Joko Widodo (Jokowi).

Kepada wartawan usai Shalat Jumat di Masjid Pondok Pesantren Al- Hikam, Beji, Depok, Jawa Barat, Jumat (23/5/2014), mantan Wakil Presiden itu menegaskan kemarin, Kamis (22/5) ia sempat salat dengan diimami Jokowi, dan menurutnya Gubernur DKI Jakarta itu fasih dalam melantunkan ayat suci Al-Quran.

"Pak Jokowi alhamdullilah fasih (memimpin salat), kita tanding, siapa yang lebih fasih," katanya.

JK mengatakan ia sebagai Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), mengetahui siapa saja yang suka salat di mesjid. Jika ada pihak yang meragukan ke Islaman Jokowi, JK mempertanyakan keraguan pihak tersebut.

"Apa kurangnya pak Jokowi, tanya yang lain, rajin ke mesjid tidak, saya ketua Dewan Masjid, (saya) tahu siapa yang sering ke masjid," terangnya.

Kampanye hitam yang dimaksud adalah maraknya informasi yang menyebutkan Jokowi sempat bingung dalam mengambil wudu sebelum shalat. Ada juga yang menyebutkan orangtua Jokowi bukan beragama Islam sejak awal.

Dalam kesempatan itu JK juga mengingatkan, sesama umat Islam harusnya jangan saling berkonflik.

L I N K SUMBER