INI kisah tragis istri, gara-gara kelakuan suami. Yang menjalin “koalisi gelap” dengan bini tetangga, adalah Hasan, 53. Tapi ketika Ishak, 41, ngamuk hendak menghajar istrinya, Lutfiyah, 37, yang demenan dengan suami tetangga, eh, justru istri Hasan yang kena bacok. Padahal dia tak tahu menahu.

Suami yang punya kelakuan macem-macem memang sering berdampak pada istri yang jadi pengelola rumahtangga. Suami jadi pejabat, lalu korupsi, istri pasti kena imbasnya. Tak hanya malu jadi sorotan publik, tapi hartanya ikut disita pula. Padahal belum tentu harta itu bagian dari proyek “spanyol” (separo nyolong) suaminya. Jadi ungkapan Jawa “suwarga nunut nraka katut” bagi para istri, sesungguhnya masih relevan di era gombalisasi dewasa ini.

Hasan warga Desa Pulau Kepung Kecamatan Sentajo Raya Kuansing, Pekanbaru, bagian dari suami yang suka macem-macem itu. Celakanya, ibarat orang “berak” tapi justru di halaman rumah sendiri. Bagaimana tidak? Masih banyak janda yang bisa diselingkuhi (husy, disantuni), kenapa justru dengan istri tetangga sendiri? Memangnya stok wanita di Pekan Baru sudah tidak aman lagi menjelang Lebaran ini?

Tapi lagi-lagi kaum lelaki, jika urusan ”poros tengah” non Amien Rais, memang jadi suka ngawur. Hanya demi mengejar kenikmatan sesaat, dia menjadi lupa martabat. Seperti Harun ini, dia tak peduli bahwa menjalin koalisi gelap dengan bini tetangga itu resikonya berat. Bila sampai terbongkar, mesti bakal kehilangan muka di mata tetangga. Belum lagi tuntutan hukum yang menyertainya. Apa lagi kalau dia pejabat; apa nggak lucu, dicopot dari jabatannya gara-gara copot celana.

Lutfiyah istri Ishak ini memang cantik, putih, seksi, sekel nan cemekel. Hasan sangat mengagumi. Dilihat dari sepak terjangnya selama ini, diprediksi perempuan seperti ini bila ditelateni satu putaran juga selesai. Kampanye dan money politik tidak perlu. Pokoknya sekali berhasil koalisi dan deklarasi, Lutfiyah bisa langsung dieksekusi.

Diam-diam Hasan mendekati bini Ishak. Prediksinya tidak meleset. Lutfiyah ini ternyata seperti Nasdem, diajak berkoalisi langsung mau tanpa menuntut persyaratan ini itu. Begitu pula ketika dilanjutkan dengan ”eksekusi”, semuanya lancar-lancar saja, karena baik Lutfiyah maupun Hasan sangat piawai mengelola menejemen selingkuhnya. Sampai-sampai Tutik istri Hasan ini tidak tahu bahwa suaminya melakukan politik dua kaki. Ke sini oke, ke sono juga oke!

Tapi enak bagi Lufiyah – Hasan, sangat menyakitkan bagi Ishak. Begitu dengar istrinya yak-yakan (kelayaban) demenan dengan suami tetangga, dia naik pitam. Tanpa pikir panjang, sepulang kerja langsung ambil golok untuk menghabisi bininya. Ternyata di rumah tak ditemukan. Ishak berfikir, pasti main ke rumah Hasan, karena sedang ”main” dalam rangka koalisi gelap.

Kebetulan listrik di rumah Hasan sedang mati, sehingga di ruang tamu suasananya tak begitu terang meski siang hari. Melihat ada perempuan tiduran, dikiranya itu Lutfiyah. Langsung saja dibabat, betttt! Yang dibabat menangkis dan berteriak, tapi suaranya bukan Lutfiah, melainkan suara Tutik istri Hasan. Gegerlah warga. Tutik yang luka berat dilarikan ke rumahsakit, sementara Ishak jadi urusan polisi. Dari sini pula Tutik jadi tahu skandal suaminya selama ini, suka main politik dua kaki.

Satu di rumah sendiri, sebelahnya lagi di kamar tetangga.

Koalisi Gelap

Lutfiyah istri Ishak

bahasa wartawan pos kota emang ga ada tandingan