Sumber

JAKARTA - Jaksa penyidik Pidana Khusus Kejaksaan Agung melakukan penggeledahan dan penyitaan di kantor PT. Sapta Guna Daya Prima. Penggeledahan tersebut terkait kasus Mark Up pengadaan Armada Bus Busway Articulated (bus gandeng) paket I dan Paket II, senilai kurang lebih Rp 150 Miliar di Dishub DKI Jakarta Tahun Anggaran 2012.

"Hari ini, tim penyidik melakukan penyitaan di Kantor PT Sapta Guna Daya Prima," jelas Kepala Pusat Penerangan dan Hukum Kejagung, Setia Untung Arimuladi di kantornya, Jumat (23/5/2014).

Tim penyidik tiba di kantor PT Sapta Guna Daya Prima, di Jalan Pegangsaan II Km 5/87 Rt.006/003 Kelapa Gading, Jakarta Utara, sekira pukul 10.00 WIB. Proses penggeledahan hingga kini masih berlangsung.

Sementara itu ketika ditanya dokumen penting apa yang dicari penyidik, Untung ogah membocorkan. "Kita tunggu saja hasilnya nanti," tegas Untung.

PT Sapta Guna Daya Prima adalah pemenang tender dalam proyek pengadaan bus tersebut. Perusahaan ini disebut-sebut milik Michael Bimo Putranto. Sementara, Bimo saat ini sedang menjalani pemeriksaan untuk kasus mark up proyek pengadaan bus Transjakarta dan peremajaan Angkutan Umum di Dishub Pemprov DKI Tahun Anggaran 2013.

Nama Bimo sendiri disebut-sebut dekat dengan mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono. Dia juga merupakan tim sukses Joko Widodo saat berkompetisi dalam pemilihan gubernur (Pilgub) DKI Jakarta.

Dalam kasus ini penyidik pidana khusus sudah menetapkan dua orang tersangka yakni Kepala Seksi Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi DKI Jakarta inisial GNW dan seorang PNS pensiunan Dishub inisial HH. (ydh)

Wah kejagung ga mau kalah ama KPK nih