Pare dikenal karena kepahitannya. Namun ternyata di balik itu semua, tanaman ini menyimpan zat-zat yang luar biasa. Mulai dari obat untuk mengatasi penyakit sehari-hari seperti disentri, bisul, dll. Bahkan, penelitian terbaru menyimpulkan bahwa buah pare dapat dipercaya sebagai penghambat laju kerja virus HIV yang menyebabkan AIDS.

Chisenese adalah seorang peneliti dari University of Hong Kong yang membawa kabar mengejutkan itu. Mereka berhasil mengisolasi dua jenis protein yang terkandung dalam pare yang diberi nama Alpha dan Beta protein yang keduanya mampu menghambat perkembangan virus HIV – AIDS. Sebuah hasil tes lab di New York University School of Medicine, pare lengkap dengan kekuatan supranatural untuk menemukan jenis ketiga protein yang disebut MAP 30, yang lagi-lagi juga efektif untuk mencegah laju perkembangan virus HIV.

Kapsul berisi bubuk biji pare umumnya dipasarkan di AS dan berkat terapi pare ini, orang-orang dengan HIV – AIDS di Thailand dan AS secara klinis tampak lebih sehat dan berat badannya meningkat. Tidak berlebihan tampaknya para peneliti optimis dalam 10 tahun ke depan ditemukan obat yang benar-benar akan bekerja untuk mengatasi virus HIV – AIDS tersebut.

Selain efektif sebagai senjata melawan virus HIV, pare juga dikenal sebagai obat bagi penderita diabetes karena diyakini untuk mengembalikan kadar gula darah. Ini adalah berkat zat sulfonilurea, yang dapat merangsang kelenjar pankreas sel beta untuk memproduksi lebih banyak insulin dan gula darah meningkat menyimpan cadangan dalam hati, sehingga gula yang beredar dalam darah dapat dikendalikan. Tanaman Pare saat ini telah dibudidayakan di berbagai belahan dunia. Pare bisa ditanam di lahan pekarangan rumah, ladang, atau sawah bekas sebagai pengganti di musim kemarau.