- Beranda
- Berita dan Politik
Hary Tanoe ke Prabowo, Simbol Politik 'dua kaki' etnis Tionghoa di Pilpres Kali ini?
...
TS
centilluque
Hary Tanoe ke Prabowo, Simbol Politik 'dua kaki' etnis Tionghoa di Pilpres Kali ini?
Apa ada yang Kritis, Kenapa Hary Tanoe tiba-tiba Berminat Kuat Masuk Dunia Politik?
Jokowi Dambaan Etnis Tionghoa, akibat Takut Kalau Prabowo Presiden?
-----------------------------
Namanya juga ingin hidup tenang dan damai dan tetap bisa kerja keras dapat duit banyak, wajarlah harus ada kepastian apakah rezim yad datang demokratis atau sebaliknya
Quote:
Hary Tanoe Masuk Tim Sukses Prabowo-Hatta
22 Mei 2014
JAKARTA - Calon wakil presiden Hatta Rajasa mengatakan, Hary Tanoesoedibjo merupakan salah satu anggota tim sukses calon presiden dan calon wakil presiden pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa untuk meraih kemenangan dalam Pemilu Presiden 9 Juli 2014. "Ada Mahfud MD, Rhoma Irama, Hary Tanoesoedibjo dan masih banyak yang lainnya, saya tidak bisa menyebutkan satu per satu," ujar Hatta Rajasa usai melakukan rapat tertutup terkait tim sukses di Rumah Polonia, Jakarta, Rabu.
Menurut dia, tim sukses pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa terdiri atas berbagai unsur yang berasal dari kader partai pengusung maupun di luar itu. "Untuk ketua tim sukses yaitu Mahfud MD sedangkan yang menjadi ketua harian adalah Zulkifli Hasan yang akan dibantu oleh George Toisutta.
http://sinarharapan.co/news/read/140...-Prabowo-Hatta
HT Dukung Prabowo, Ini Reaksi JK
Rabu, 21-05-2014 07:47
Jakarta, Aktual.co — Calon wakil presiden Jusuf Kalla mengaku tidak mempersoalkan dukungan Hary Tanoesoedibjo (HT) terhadap pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, meskipun langkah itu bertentangan dengan dukungan resmi Partai Hanura. "Ah itu masalah internal, saya kira itu biasa," kata Jusuf Kalla disela-sela Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) PDIP di Jakarta, Selasa (20/5).
Jusuf Kalla memandang persoalan perbedaan dukungan biasa terjadi dalam sebuah partai, dan menjadi sebuah dinamika tersendiri. Sejauh ini Partai Hanura telah menyatakan dukungannya terhadap pasangan Jokowi-Jusuf Kalla. Selain Partai Hanura, Jokowi-Jusuf Kalla juga didukung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Ketua Umum Partai Hanura Wiranto mengatakan Hary Tanoe akan segera mengundurkan diri dari Partai Hanura, karena tidak memungkinkan ada dualisme dukungan dalam ketentuan politik yang diemban Partai Hanura. "Kita sudah perbincangkan dengan cara elegan bahwa HT akan 'resign', karena beliau mendukung Prabowo-Hatta sekaligus Jokowi-JK kan tidak mungkin secara partai. 'Resign'-nya akan ada proses tidak langsung secara tiba-tiba," kata Wiranto.
http://www.aktual.co/politik/214809h...-ini-reaksi-jk
Misteri Hary Tanoe dan Anthony Salim
Selasa, 29 Januari 2013 | 06:44 WIB
Hary Tanoe - Anthony Salim
inilah..com, Jakarta - Bob Broadfoot, pengelola perusahaan konsultan PERC (Political & Economic Risk Consultancy) sangat antusias mencari tahu tentang sepak terjang Anthony Salim. Rasa ingin tahunya itu mencuat ketika dalam Pemilu 1987, nama Anthony muncul dalam daftar calon anggota DPR/MPR-RI.
Bagi konsultan asal Amerika Serikat itu, masuknya seorang pebisnis dalam dunia politik Indonesia (pada waktu itu), sangat menarik. Pebisnis papan atas, bila menjadi anggota parlemen, sebagai law maker dapat menciptakan berbagai Undang-undang. Indonesia menurut dia sedang mengalami perubahan, terminologi populer untuk kata yang kemudian dikenal menjadi transformasi.
Perubahan itu bakal terjadi mengingat Anthony merupakan pewaris konglomerasi Salim Group. Ke arah mana perubahan itu, sangat menarik untuk diantisipasi, sebab Anthony berasal dari etnis minoritas Tionghoa.
Kepada korespondennya di Indonesia, Broadfoot yang berbasis di Hong Kong meminta supaya laporan tentang sosok Anthony Salim lebih diperdalam dalam jurnal "Asia Intelligence". "I like that story", kata Bob kepada korespondennya, melalui sambungan telepon internasional Hong Kong-Jakarta, yang pada waktu itu biaya percakapannya masih tergolong mahal.
Akan tetapi Bob terpaksa harus kecewa. Sebab ceritera tentang masuknya Anthony Salim di dunia politik, tak bisa dikembangkan lagi oleh korespondennya. Selain Anthony kurang suka melayani wawancara pers, pada saat itu kebebasan pers di Indonesia masih sangat terbatas. Masuknya Anthony di politik, juga bukan karena ambisinya.
Ceritera Anthony Salim dan bisnis serta perpolitikan Indonesia, merupakan sebuah kisah lama. Akan tetapi dari sudut pengetahuan sosial, tentang bagaimana sikap orang kaya yang "low profile", menjadi relevan. Terutama sebagai sebuah pembanding dan pembelajaran, setelah sikap orang kaya sekaliber Hary Tanoe yang "high profile", merebak.
Bagi Anthony setelah menjadi orang kaya, tidak harus lebih dikenal. Juga tidak harus bersikap arogan. Anthony sudah sejak tiga dekade lalu dipantau sebagai salah seorang pengusaha terkaya di Indonesia. Tetapi hingga sekarang, Anthony tidak pernah mau tampil dengan label itu.
Anthony ataupun keluarganya jauh lebih awal memiliki stasiun TV swasta, Indosiar. Bandingkan dengan Hary Tanoe yang berkiprah belakangan. Tak pernah terjadi Anthony Salim sebagai pemilik Indosiar tampil seperti cara yang dilakukan bos RCTI saat ini.
Kontras dengan Hary Tanoe, sebisa mungkin di semua acara RCTI yang menarik, semisal Indonesian Idol, kehadirannya wajib disiarkan. Dan ketika presenter menyebut namanya harus dengan sapaan panjang sekali.
Anthony tidak pernah terlihat memanfaatkan layar kaca Indosiar untuk mempromosikan atau mencitrakan dirinya. Beda banget dengan Hary Tanoe yang baru menguasai RCTI di 2001-an, yang konon bisa begitu berkat bantuan Anthony Salim.
Bagi Anthony Salim nampaknya berlaku hukum bahwa semakin dia dikenal, semakin besar kemungkinan dia dimusuhi. Semakin dia mencitrakan dirinya sebagai sosok yang dapat dipercaya, semakin ragu orang mempercayainya. Paradoks dengan Hary Tanoe.
Sikap Anthony yang terkesan tidak mau dikenal orang, justru melahirkan banyak spekulasi. Anthony dan ayahnya yang sudah kaya raya misalnya kelihatan khawatir kalau kedekatan mereka dengan kekuasaan, terekspose. Khawatir akan muncul semacam kecemburuan sosial. Mereka khawatir ketidak sukaan terhadap etnis minoritas Tionghoa yang selalu menjadi kelompok marginal, bisa meledak kembali.
Lagi-lagi sangat berbeda dengan Hary Tanoe. Di era SBY, begitu menjadi Presiden pada Oktober 2004, Hary Tanoe langsung merapat ke Istana. Hary tidak segan-segan memperlihatkannya.
Gara-gara caranya merapat ke kekuasaan, terlalu mencolok, Hary Tanoe sempat digugat oleh Eddy Sujana, pengacara yang juga seorang aktifis Islam. Eggy menuduh Hary Tanoe sudah memberikan hadiah mobil Jaguar kepada Andi Mallarengeng dan Dino Pati Djalal, dua orang kepercayaan Presiden SBY di awal pemerintahannya.
Hary Tanoe tentu saja membantahnya. Demikian pula Andi dan Dino. Tapi setelah membantah, Hary Tanoe tetap berusaha menempel Presiden. Caranya dengan memanfaatkan eksistensi Radio Trijaya FM Network yang belum lama diakuisisinya. Sekali dalam minggu Trijaya menghadirkan talk show live dengan SBY di Istana.
Kontan saja pihak RRI, radio publik milik pemerintah protes. Media lainnya pun ikut mempersoalkan kebijakan Presiden SBY yang dianggap memberi perlakuan istimewa kepada Hary Tanoe. Hary tidak bergeming.
Pada intinya, tuduhan Eggy Sujana dan protes pihak RRI hanya bersumber pada satu isu. Yaitu mereka tidak senang dengan cara Hary Tanoe. Yang sering memperlihatkan kepada publik bahwa dia sangat dekat dengan kekuasaan.
Kembali ke awal cerita tentang sikap Anthony menjadi semacam pembanding. Belakangan masyarakat mulai sadar bahwa melihat Anthony Salim dan Hary Tanoe harus dengan kacamata yang tajam dan berbeda.
Jangan sama ratakan semua pengusaha seperti Hary Tanoe. Jangan pula pukul rata bahwa semua WNI keturunan Tionghoa, berperangai seperti Hary Tanoe. Yang satu ini memang agak lain.
Anthony Salim misalnya dikenal sebagai orang yang sangat cerdas. Kecerdasannya antara lain tercermin dari cara dia membangun jaringan di birokrasi pemerintahan. Tapi yang mengerjakan pembukaan jaringan itu, orang lain.
Anthony antara lain merekrut seorang pemuda bernama Fianto, yang tugasnya hanya untuk bermain golf. Fianto setiap hari harus bisa bermain golf dengan anggota TNI AD, TNI AL, TNI AU dan Polri yang sudah berpangkat perwira menengah (Mayor, Letkol dan Kolonel).
Pilihan terhadap para anggota dari semua angkatan itu, atas pertimbangan, para perwira itu, kelak menjadi pejabat penting di semua lini birokrasi Indonesia. Hasilnya sepuluh atau duapuluh tahun kemudian ketika para perwira itu sudah menduduki posisi-posisi penting, mereka sudah menjadi sahabatnya Fianto.
Yah sahabat Fianto berarti sahabat Anthony. Karena Fianto bekerja atas misi dan penugasan Anthony Salim. Akhirnya jika Anthony ingin bertemu atau bersahabat, dengan mudahnya Fianto dapat mengatur pertemuan. Jadilah mereka sebagai sahabat yang saling menghargai.
Kepada penulis, Fianto bertutur bahwa ia dan bossnya (Anthony Salim) memiliki hubungan baik yang berkualitas dengan seluruh petinggi dari semua matra. Berkualitas, sebab cara Anthony merawat hubungannya dengan para jenderal dari semua matra itu, sama dengan ketika mereka belum menjadi perwira tinggi bahkan setelah tidak lagi punya jabatan.
Anthony ingin punya persahabatan yang langgeng. Sejauh mungkin menghindari konflik. Inilah yang menjadi pertanyaan sekaligus misteri di antara Anthony Salim dan Hary Tanoe. Sebab ada yang bilang, Hary Tanoe itu murid sekaligus kepercayaan Anthony Salim.
Atas dasar itu, maka Hary Tanoe diberi kesempatan membeli dan memimpin PT Bimantara Citra dan grup. Tapi kelihatannya tidak begitu. Kalau betul, Hary Tanoe dibantunya Anthony juga pasti atau semestinya membantunya dengan membekali kiat bagaimana menciptakan dan merawat kawan dalam persahabatan. Seperti kata sebuah pepatah tua: "Seribu kawan terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak !".
Akan tetapi boleh jadi Anthony sebagai "suhu" sengaja tidak memberikan semua ilmunya kepada Hary Tanoe. Sebab mungkin sang suhu sadar, Hary Tanoe merupakan murid yang bisa menyerang balik sang suhu. Maka ada ilmu yang tidak diturunkannya ke Hary Tanoe. Anthony yang prudent, mungkin memang tak percaya pada muridnya ini.
[url]http://nasional.inilah..com/read/detail/1952142/misteri-hary-tanoe-dan-anthony-salim#.U33zM0BklpM[/url]
Kwik Kian Gie:
Aneh, Hary Tanoe & Rhoma Irama Kok Jadi Rebutan Parpol ...
Kamis, 31 Januari 2013 , 08:00:00 WIB
RMOL. Ada fenomena menarik di panggung politik Indonesia. Orang yang tidak punya track record di bidang politik, tiba-tiba menjadi tokoh politik. Misalnya saja, Hary Tanoesoedibjo dan Rhoma Irama. Keduanya bikin terkejut masyarakat. Begitu disampaikan politisi senior PDI Perjuangan, Kwik Kian Gie, kepada Rakyat Merdeka, Selasa (29/1). “Bagi saya Hary Tanoe dan Rhoma Irama sama-sama mengejutkan, bikin geger panggung politik Indonesia,’’’papar Kwik Kian Gie. Berikut kutipan selengkapnya;
Kenapa terkejut, bukankah itu hal biasa saja?
Hary Tanoe sebelumnya tidak dikenal dalam politik, tiba-tiba menjadi Ketua Dewan Pakar Partai Nasdem. Tambah terkejut lagi, tiba-tiba mengundurkan diri. Lalu seakan menjadi magnet, jadi rebutan parpol. Ini kan aneh, tidak punya latarbelakang politik, tapi direbutkan parpol. Ada yang menilai ini fenomena menarik. Tapi ada juga yang merasa aneh. Tapi begitulah kondisi perpolitikan nasional saat ini. Kembali ke Hary Tanoe, bergerak di dunia sosial dan dunia kemahasiswaan saja tidak pernah saya dengar. Tapi kok bisa menjadi rebutan parpol, ini ada apa.
Barangkali karena kekuatan uang dan medianya?
Saya kira ini keliru, panggung politik itu jangan tergantung kepada kekuatan uang dan kekuatan media. Saat saya mulai berkarier di politik, 1987, kondisinya tidak seperti itu. Saya ingat betul 17 April 1987 ketika PDI mendapat giliran kampanye di Parkir Timur Senayan, banyak yang datang, tapi bukan karena kekuatan uang. Sekarang ini saya lihat pragmatis, politisi menyebar uang untuk menarik simpati rakyat.
Ini fenomena apa menurut Anda?
Dengan munculnya Hary Tanoe ini, saya menilai sekarang ini kondisi perpolitikan nasional kurang sehat. Sekarang ini banyak yang ingin berpolitik, tapi tidak memikirkan bagaimana cara menjadi penyelenggara negara dengan baik. Mereka hanya tahu cara bermanuver dan gagah-gagahan di televisi.
Mungkin Hary Tanoe muncul karena terinspirasi keberhasilan Ahok?
Oh itu tidak bisa disamakan dong. Pak Ahok ada track record-nya sebagai bupati. Rakyat melihat itu.
Apa warga Tionghoa mendukung Hary Tanoe dalam dunia politik?
Menurut saya tidak. Hary Tanoe sama sekali tidak dianggap sebagai pemimpin di kalangan etnis Tionghoa. Sebab, tidak ada memimpin organisasi terkait Tionghoa.
http://www.rmol.co/read/2013/01/31/9...tan-Parpol...-
Hari Tanoe, Taipan Suroboyo yang Masuk Bursa Cawapres
Surat Terbuka untuk Etnis Tionghoa Indonesia Jelang Pilpres 2014 (1)
Jumat, 5 Juli 2013 | 03:56 WIB
Keterpilihannya Hary Tanoesoedibjo, sebagai cawapres Partai Hanura mendampingi Wiranto, membuka sejarah baru bagi dunia politik di Indonesia. Paling tidak setelah Orde Baru berkuasa. Saat itu, orang Etnis Tionghoa, sepertinya hidup menumpang di negeri orang.
Penguasa Orde Baru Soeharto, terkesan menina-bobokkan etnis Tionghoa untuk semata berdagang. Akhirnya muncul stigma suku bangsa Tionghoa atau dipanggil China dengan berbagai istilah Tenglang (Hokkien), Tengnang (Tiochiu), atau Thongnyin (Hakka), adalah warga ‘’kelas dua’’ yang menguasai mayoritas ekonomi Indonesia.
Setelah Ahok alias Basuki Tjahya Purnama, terpilih sebagai Wakil Gubernur DKI, sosok Hary Tanoe, masuk dalam bursa cawapres 2014-2019. Paradigma baru ini layak untuk saya tulis, agar orang/etnis Tionghoa tidak selalu dianggap sebagai orang luar Indonesia (nonpribumi) alias kaum pendatang yang cuma mencari uang tanpa terlibat dalam pergerakan kebangsaan dan kerakyatan pasca Orde Baru tumbang.
http://www.surabayapagi.com/index.ph...197e74ac0c7d76
22 Mei 2014
JAKARTA - Calon wakil presiden Hatta Rajasa mengatakan, Hary Tanoesoedibjo merupakan salah satu anggota tim sukses calon presiden dan calon wakil presiden pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa untuk meraih kemenangan dalam Pemilu Presiden 9 Juli 2014. "Ada Mahfud MD, Rhoma Irama, Hary Tanoesoedibjo dan masih banyak yang lainnya, saya tidak bisa menyebutkan satu per satu," ujar Hatta Rajasa usai melakukan rapat tertutup terkait tim sukses di Rumah Polonia, Jakarta, Rabu.
Menurut dia, tim sukses pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa terdiri atas berbagai unsur yang berasal dari kader partai pengusung maupun di luar itu. "Untuk ketua tim sukses yaitu Mahfud MD sedangkan yang menjadi ketua harian adalah Zulkifli Hasan yang akan dibantu oleh George Toisutta.
http://sinarharapan.co/news/read/140...-Prabowo-Hatta
HT Dukung Prabowo, Ini Reaksi JK
Rabu, 21-05-2014 07:47
Jakarta, Aktual.co — Calon wakil presiden Jusuf Kalla mengaku tidak mempersoalkan dukungan Hary Tanoesoedibjo (HT) terhadap pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, meskipun langkah itu bertentangan dengan dukungan resmi Partai Hanura. "Ah itu masalah internal, saya kira itu biasa," kata Jusuf Kalla disela-sela Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) PDIP di Jakarta, Selasa (20/5).
Jusuf Kalla memandang persoalan perbedaan dukungan biasa terjadi dalam sebuah partai, dan menjadi sebuah dinamika tersendiri. Sejauh ini Partai Hanura telah menyatakan dukungannya terhadap pasangan Jokowi-Jusuf Kalla. Selain Partai Hanura, Jokowi-Jusuf Kalla juga didukung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Ketua Umum Partai Hanura Wiranto mengatakan Hary Tanoe akan segera mengundurkan diri dari Partai Hanura, karena tidak memungkinkan ada dualisme dukungan dalam ketentuan politik yang diemban Partai Hanura. "Kita sudah perbincangkan dengan cara elegan bahwa HT akan 'resign', karena beliau mendukung Prabowo-Hatta sekaligus Jokowi-JK kan tidak mungkin secara partai. 'Resign'-nya akan ada proses tidak langsung secara tiba-tiba," kata Wiranto.
http://www.aktual.co/politik/214809h...-ini-reaksi-jk
Misteri Hary Tanoe dan Anthony Salim
Selasa, 29 Januari 2013 | 06:44 WIB
Hary Tanoe - Anthony Salim
inilah..com, Jakarta - Bob Broadfoot, pengelola perusahaan konsultan PERC (Political & Economic Risk Consultancy) sangat antusias mencari tahu tentang sepak terjang Anthony Salim. Rasa ingin tahunya itu mencuat ketika dalam Pemilu 1987, nama Anthony muncul dalam daftar calon anggota DPR/MPR-RI.
Bagi konsultan asal Amerika Serikat itu, masuknya seorang pebisnis dalam dunia politik Indonesia (pada waktu itu), sangat menarik. Pebisnis papan atas, bila menjadi anggota parlemen, sebagai law maker dapat menciptakan berbagai Undang-undang. Indonesia menurut dia sedang mengalami perubahan, terminologi populer untuk kata yang kemudian dikenal menjadi transformasi.
Perubahan itu bakal terjadi mengingat Anthony merupakan pewaris konglomerasi Salim Group. Ke arah mana perubahan itu, sangat menarik untuk diantisipasi, sebab Anthony berasal dari etnis minoritas Tionghoa.
Kepada korespondennya di Indonesia, Broadfoot yang berbasis di Hong Kong meminta supaya laporan tentang sosok Anthony Salim lebih diperdalam dalam jurnal "Asia Intelligence". "I like that story", kata Bob kepada korespondennya, melalui sambungan telepon internasional Hong Kong-Jakarta, yang pada waktu itu biaya percakapannya masih tergolong mahal.
Akan tetapi Bob terpaksa harus kecewa. Sebab ceritera tentang masuknya Anthony Salim di dunia politik, tak bisa dikembangkan lagi oleh korespondennya. Selain Anthony kurang suka melayani wawancara pers, pada saat itu kebebasan pers di Indonesia masih sangat terbatas. Masuknya Anthony di politik, juga bukan karena ambisinya.
Ceritera Anthony Salim dan bisnis serta perpolitikan Indonesia, merupakan sebuah kisah lama. Akan tetapi dari sudut pengetahuan sosial, tentang bagaimana sikap orang kaya yang "low profile", menjadi relevan. Terutama sebagai sebuah pembanding dan pembelajaran, setelah sikap orang kaya sekaliber Hary Tanoe yang "high profile", merebak.
Bagi Anthony setelah menjadi orang kaya, tidak harus lebih dikenal. Juga tidak harus bersikap arogan. Anthony sudah sejak tiga dekade lalu dipantau sebagai salah seorang pengusaha terkaya di Indonesia. Tetapi hingga sekarang, Anthony tidak pernah mau tampil dengan label itu.
Anthony ataupun keluarganya jauh lebih awal memiliki stasiun TV swasta, Indosiar. Bandingkan dengan Hary Tanoe yang berkiprah belakangan. Tak pernah terjadi Anthony Salim sebagai pemilik Indosiar tampil seperti cara yang dilakukan bos RCTI saat ini.
Kontras dengan Hary Tanoe, sebisa mungkin di semua acara RCTI yang menarik, semisal Indonesian Idol, kehadirannya wajib disiarkan. Dan ketika presenter menyebut namanya harus dengan sapaan panjang sekali.
Anthony tidak pernah terlihat memanfaatkan layar kaca Indosiar untuk mempromosikan atau mencitrakan dirinya. Beda banget dengan Hary Tanoe yang baru menguasai RCTI di 2001-an, yang konon bisa begitu berkat bantuan Anthony Salim.
Bagi Anthony Salim nampaknya berlaku hukum bahwa semakin dia dikenal, semakin besar kemungkinan dia dimusuhi. Semakin dia mencitrakan dirinya sebagai sosok yang dapat dipercaya, semakin ragu orang mempercayainya. Paradoks dengan Hary Tanoe.
Sikap Anthony yang terkesan tidak mau dikenal orang, justru melahirkan banyak spekulasi. Anthony dan ayahnya yang sudah kaya raya misalnya kelihatan khawatir kalau kedekatan mereka dengan kekuasaan, terekspose. Khawatir akan muncul semacam kecemburuan sosial. Mereka khawatir ketidak sukaan terhadap etnis minoritas Tionghoa yang selalu menjadi kelompok marginal, bisa meledak kembali.
Lagi-lagi sangat berbeda dengan Hary Tanoe. Di era SBY, begitu menjadi Presiden pada Oktober 2004, Hary Tanoe langsung merapat ke Istana. Hary tidak segan-segan memperlihatkannya.
Gara-gara caranya merapat ke kekuasaan, terlalu mencolok, Hary Tanoe sempat digugat oleh Eddy Sujana, pengacara yang juga seorang aktifis Islam. Eggy menuduh Hary Tanoe sudah memberikan hadiah mobil Jaguar kepada Andi Mallarengeng dan Dino Pati Djalal, dua orang kepercayaan Presiden SBY di awal pemerintahannya.
Hary Tanoe tentu saja membantahnya. Demikian pula Andi dan Dino. Tapi setelah membantah, Hary Tanoe tetap berusaha menempel Presiden. Caranya dengan memanfaatkan eksistensi Radio Trijaya FM Network yang belum lama diakuisisinya. Sekali dalam minggu Trijaya menghadirkan talk show live dengan SBY di Istana.
Kontan saja pihak RRI, radio publik milik pemerintah protes. Media lainnya pun ikut mempersoalkan kebijakan Presiden SBY yang dianggap memberi perlakuan istimewa kepada Hary Tanoe. Hary tidak bergeming.
Pada intinya, tuduhan Eggy Sujana dan protes pihak RRI hanya bersumber pada satu isu. Yaitu mereka tidak senang dengan cara Hary Tanoe. Yang sering memperlihatkan kepada publik bahwa dia sangat dekat dengan kekuasaan.
Kembali ke awal cerita tentang sikap Anthony menjadi semacam pembanding. Belakangan masyarakat mulai sadar bahwa melihat Anthony Salim dan Hary Tanoe harus dengan kacamata yang tajam dan berbeda.
Jangan sama ratakan semua pengusaha seperti Hary Tanoe. Jangan pula pukul rata bahwa semua WNI keturunan Tionghoa, berperangai seperti Hary Tanoe. Yang satu ini memang agak lain.
Anthony Salim misalnya dikenal sebagai orang yang sangat cerdas. Kecerdasannya antara lain tercermin dari cara dia membangun jaringan di birokrasi pemerintahan. Tapi yang mengerjakan pembukaan jaringan itu, orang lain.
Anthony antara lain merekrut seorang pemuda bernama Fianto, yang tugasnya hanya untuk bermain golf. Fianto setiap hari harus bisa bermain golf dengan anggota TNI AD, TNI AL, TNI AU dan Polri yang sudah berpangkat perwira menengah (Mayor, Letkol dan Kolonel).
Pilihan terhadap para anggota dari semua angkatan itu, atas pertimbangan, para perwira itu, kelak menjadi pejabat penting di semua lini birokrasi Indonesia. Hasilnya sepuluh atau duapuluh tahun kemudian ketika para perwira itu sudah menduduki posisi-posisi penting, mereka sudah menjadi sahabatnya Fianto.
Yah sahabat Fianto berarti sahabat Anthony. Karena Fianto bekerja atas misi dan penugasan Anthony Salim. Akhirnya jika Anthony ingin bertemu atau bersahabat, dengan mudahnya Fianto dapat mengatur pertemuan. Jadilah mereka sebagai sahabat yang saling menghargai.
Kepada penulis, Fianto bertutur bahwa ia dan bossnya (Anthony Salim) memiliki hubungan baik yang berkualitas dengan seluruh petinggi dari semua matra. Berkualitas, sebab cara Anthony merawat hubungannya dengan para jenderal dari semua matra itu, sama dengan ketika mereka belum menjadi perwira tinggi bahkan setelah tidak lagi punya jabatan.
Anthony ingin punya persahabatan yang langgeng. Sejauh mungkin menghindari konflik. Inilah yang menjadi pertanyaan sekaligus misteri di antara Anthony Salim dan Hary Tanoe. Sebab ada yang bilang, Hary Tanoe itu murid sekaligus kepercayaan Anthony Salim.
Atas dasar itu, maka Hary Tanoe diberi kesempatan membeli dan memimpin PT Bimantara Citra dan grup. Tapi kelihatannya tidak begitu. Kalau betul, Hary Tanoe dibantunya Anthony juga pasti atau semestinya membantunya dengan membekali kiat bagaimana menciptakan dan merawat kawan dalam persahabatan. Seperti kata sebuah pepatah tua: "Seribu kawan terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak !".
Akan tetapi boleh jadi Anthony sebagai "suhu" sengaja tidak memberikan semua ilmunya kepada Hary Tanoe. Sebab mungkin sang suhu sadar, Hary Tanoe merupakan murid yang bisa menyerang balik sang suhu. Maka ada ilmu yang tidak diturunkannya ke Hary Tanoe. Anthony yang prudent, mungkin memang tak percaya pada muridnya ini.
[url]http://nasional.inilah..com/read/detail/1952142/misteri-hary-tanoe-dan-anthony-salim#.U33zM0BklpM[/url]
Kwik Kian Gie:
Aneh, Hary Tanoe & Rhoma Irama Kok Jadi Rebutan Parpol ...
Kamis, 31 Januari 2013 , 08:00:00 WIB
RMOL. Ada fenomena menarik di panggung politik Indonesia. Orang yang tidak punya track record di bidang politik, tiba-tiba menjadi tokoh politik. Misalnya saja, Hary Tanoesoedibjo dan Rhoma Irama. Keduanya bikin terkejut masyarakat. Begitu disampaikan politisi senior PDI Perjuangan, Kwik Kian Gie, kepada Rakyat Merdeka, Selasa (29/1). “Bagi saya Hary Tanoe dan Rhoma Irama sama-sama mengejutkan, bikin geger panggung politik Indonesia,’’’papar Kwik Kian Gie. Berikut kutipan selengkapnya;
Kenapa terkejut, bukankah itu hal biasa saja?
Hary Tanoe sebelumnya tidak dikenal dalam politik, tiba-tiba menjadi Ketua Dewan Pakar Partai Nasdem. Tambah terkejut lagi, tiba-tiba mengundurkan diri. Lalu seakan menjadi magnet, jadi rebutan parpol. Ini kan aneh, tidak punya latarbelakang politik, tapi direbutkan parpol. Ada yang menilai ini fenomena menarik. Tapi ada juga yang merasa aneh. Tapi begitulah kondisi perpolitikan nasional saat ini. Kembali ke Hary Tanoe, bergerak di dunia sosial dan dunia kemahasiswaan saja tidak pernah saya dengar. Tapi kok bisa menjadi rebutan parpol, ini ada apa.
Barangkali karena kekuatan uang dan medianya?
Saya kira ini keliru, panggung politik itu jangan tergantung kepada kekuatan uang dan kekuatan media. Saat saya mulai berkarier di politik, 1987, kondisinya tidak seperti itu. Saya ingat betul 17 April 1987 ketika PDI mendapat giliran kampanye di Parkir Timur Senayan, banyak yang datang, tapi bukan karena kekuatan uang. Sekarang ini saya lihat pragmatis, politisi menyebar uang untuk menarik simpati rakyat.
Ini fenomena apa menurut Anda?
Dengan munculnya Hary Tanoe ini, saya menilai sekarang ini kondisi perpolitikan nasional kurang sehat. Sekarang ini banyak yang ingin berpolitik, tapi tidak memikirkan bagaimana cara menjadi penyelenggara negara dengan baik. Mereka hanya tahu cara bermanuver dan gagah-gagahan di televisi.
Mungkin Hary Tanoe muncul karena terinspirasi keberhasilan Ahok?
Oh itu tidak bisa disamakan dong. Pak Ahok ada track record-nya sebagai bupati. Rakyat melihat itu.
Apa warga Tionghoa mendukung Hary Tanoe dalam dunia politik?
Menurut saya tidak. Hary Tanoe sama sekali tidak dianggap sebagai pemimpin di kalangan etnis Tionghoa. Sebab, tidak ada memimpin organisasi terkait Tionghoa.
http://www.rmol.co/read/2013/01/31/9...tan-Parpol...-
Hari Tanoe, Taipan Suroboyo yang Masuk Bursa Cawapres
Surat Terbuka untuk Etnis Tionghoa Indonesia Jelang Pilpres 2014 (1)
Jumat, 5 Juli 2013 | 03:56 WIB
Keterpilihannya Hary Tanoesoedibjo, sebagai cawapres Partai Hanura mendampingi Wiranto, membuka sejarah baru bagi dunia politik di Indonesia. Paling tidak setelah Orde Baru berkuasa. Saat itu, orang Etnis Tionghoa, sepertinya hidup menumpang di negeri orang.
Penguasa Orde Baru Soeharto, terkesan menina-bobokkan etnis Tionghoa untuk semata berdagang. Akhirnya muncul stigma suku bangsa Tionghoa atau dipanggil China dengan berbagai istilah Tenglang (Hokkien), Tengnang (Tiochiu), atau Thongnyin (Hakka), adalah warga ‘’kelas dua’’ yang menguasai mayoritas ekonomi Indonesia.
Setelah Ahok alias Basuki Tjahya Purnama, terpilih sebagai Wakil Gubernur DKI, sosok Hary Tanoe, masuk dalam bursa cawapres 2014-2019. Paradigma baru ini layak untuk saya tulis, agar orang/etnis Tionghoa tidak selalu dianggap sebagai orang luar Indonesia (nonpribumi) alias kaum pendatang yang cuma mencari uang tanpa terlibat dalam pergerakan kebangsaan dan kerakyatan pasca Orde Baru tumbang.
http://www.surabayapagi.com/index.ph...197e74ac0c7d76
Jokowi Dambaan Etnis Tionghoa, akibat Takut Kalau Prabowo Presiden?
Quote:
JOKOWI Dambaan Etnis Tionghoa
25 January 2014
Jakarta, tribunrakyat.com – Elektabilitas seorang Joko Widodo memang sudah tidak terbendung lagi, mendominasi urutan pertama berbagai survei sosok pemimpin idaman. Namanya kembali dielu-elukan dalam seminar kebangsaan, menyambut hari raya Imlek dan tahun Pemilu 2014, bertajuk “Memilih Presiden yang Perduli Terhadap Pluralisme” yang dibuka oleh atraksi Barongsai, serta lagu Mandarin, diselenggarakan oleh Alumni FISIP- UI ’87 dan Forum Masyarakat Tionghoa (FORMAT) di Gedung Chandra Naya, Jl. Gajah Mada, Jakarta Barat. Turut menghadiri, Budayawan sekaligus ketua MURI Jaya Suprana, Tokoh Media Senior Kompas Budiarto Sambhazy, Politisi PAN Alvin Lie, Politicawave Sony Subrata, Politisi PDI P Charles Honoris dan Ketua Forum Masyarakat Tionghoa (FORMAT) Idris Sutardji.
“Puncak kejayaan nusantara tegak dimasa pemerintahan kerajaan Majapahit dimana dipimpin oleh orang-orang yang luar biasa, demikian juga mengenai sosok Joko Widodo, sebenarnya patut dikecewakan dan disayangkan bila Jokowi hanya menjadi Gubernur DKI Jakarta, harusnya Jokowi menjadi pemimpin bangsa, sosoknya yang sangat menjunjung tinggi pluralisme sebagai perekat perbedaan sangat tepat menjadi Presiden RI”, kata budayawan sekaligus Ketua MURI Jaya Suprana, Sabtu (25/1/2014).
“Tahta presiden penuh dengan virus amnesia. Kita harapkan setelah Jokowi terpilih jadi presiden. Jokowi jangan sampai terjangkit virus amnesia”, tandas Jaya.
Ketua Forum Masyarakat Tionghoa (FORMAT) Idris Sutardji menambahkan “rakyat Indonesia sangat majemuk maka sepantasnya presiden terpilih nantinya adalah sosok yang dapat menghargai keanekaragaman budaya, suku, etnies agama dan adat istiadat. Tercatat ada sekitar 300 kelompok etnies, ada 665 bahasa daerah/dialek. Namun perbedaan itu menjadi satu sebagai ciri bangsa Indonesia, suatu kekuatan mantera Bhineka Tunggal Ika”,
“Sosok pemimpin yang dicari adalah pemimpin yang mampu menciptakan rasa nyaman tanpa paksaan, dimana pemimpin kedepan hadir sebagai simbol perekat keberagaman, pemimpin yang menjadikan perekonomian menjadi magnet kemakmuran bangsa, sosok tersebut ada pada seorang Jokowi”, pungkas Charles, diiringi teriakan “Hidup Jokowi” sahut warga tionghoa.
Disela seminar panitia menyebar kuesioner kepada peserta mengenai capres pilihan mereka. Dari 123 kuesioner yang terkumpul, sebanyak 57% peserta memilih Jokowi sebagai capres pilihan mereka. Urutan selanjutnya ditempati oleh Prabowo (8,9%), Basuki T Purnama (8,1%), Dahlan Iskan (5,7%), dan Megawati (4,2%) Nama-nama lainnya tidak disebutkan hasilnya.
http://tribunrakyat.com/?p=3812
Benarkah Jokowi capres titipan para pengusaha?
Sabtu, 15 Maret 2014 12:02
Merdeka.com - Ada peristiwa menarik yang mungkin akan diingat publik sebelum pencapresan Jokowi oleh PDIP . Yaitu ketika Megawati mengumpulkan para pengusaha di kantor DPP PDIP Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Wakil Sekjen PDIP , Eriko Sotarduga B.P.S. menyebut dalam pertemuan yang digelar tertutup untuk media itu membahas persiapan partai banteng menghadapi pemilu legislatif. Dalam pertemuan tersebut putri Bung Karno itu juga meminta dukungan kepada para pengusaha.
PDIP, kata Eriko meminta dukungan para pengusaha yang memiliki banyak pekerja. "Pengusaha pekerjaannya besar, kalau beri dukungan kita dukung. Kita jelas minta suara. Dukung berarti beri suara," kata Eriko. "Kita yang meminta dukungan. Kalau satu pengusaha memiliki karyawan yang banyak, maka suara juga akan banyak. PDIP bisa anggap itu suara yang berharga," jelasnya.
Di sisi lain, Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Gun Gun Heryanto mengatakan pengusaha mempunyai peran penting dalam pemilihan umum. Selain itu, juga bakal melahirkan simbiosis mutualisme antara parpol yang mengusung calon penguasa dengan pengusaha atau pebisnis. Menurut dia, pengusaha juga melihat siapa yang paling potensial meraih dukungan dalam pemilu. "Ingat tidak tahun 2004, pengusaha berbondong-bondong mendukung partai SBY? Sekarang berbondong-bondong masuk PDIP , bukan sebagai anggota tapi menunjukkan pengusaha di belakang PDIP atau pencalonan Jokowi ," ujar Gun Gun yang dihubungi wartawan di Jakarta, Jumat (14/3) kemarin malam.
Lalu apakah Jokowi adalah capres titipan para pengusaha? Hal ini karena mandat untuk menetapkan Jokowi sebagai capres keluar setelah Megawati menggelar pertemuan tertutup dengan para pengusaha itu."Tidak ada makan siang gratis. No free lunch. Yang ada bagaimana simbiosis mutualisme. Ini harus dipelajari betul oleh Jokowi jika memenangkan kontestasi. Karena investasi yang digelontorkan pengusaha bisa jadi alat sandera bagi Presiden terpilih. Contohnya Hartati Murdaya di rezim SBY. Pengusaha dengan penguasa bisa ciptakan satu trend baru dalam politik yang disebut entrepreneur rule," jelas dia.
Gun Gun menambahkan kedatangan pengusaha ke sebuah parpol sangat berbau politis. Pasalnya, para pengusaha sebaik mungkin menghindari partai politik. "Pengusaha juga bagian penting pemenangan. Itu pengusaha yang memiliki akses terhadap pemerintahan dan kekuasaan. Jangan sampai pengusaha dan calon penguasa lahirkan subordinasi di kemudian hari," pungkas dia.
http://www.merdeka.com/politik/benar...pengusaha.html
25 January 2014
Jakarta, tribunrakyat.com – Elektabilitas seorang Joko Widodo memang sudah tidak terbendung lagi, mendominasi urutan pertama berbagai survei sosok pemimpin idaman. Namanya kembali dielu-elukan dalam seminar kebangsaan, menyambut hari raya Imlek dan tahun Pemilu 2014, bertajuk “Memilih Presiden yang Perduli Terhadap Pluralisme” yang dibuka oleh atraksi Barongsai, serta lagu Mandarin, diselenggarakan oleh Alumni FISIP- UI ’87 dan Forum Masyarakat Tionghoa (FORMAT) di Gedung Chandra Naya, Jl. Gajah Mada, Jakarta Barat. Turut menghadiri, Budayawan sekaligus ketua MURI Jaya Suprana, Tokoh Media Senior Kompas Budiarto Sambhazy, Politisi PAN Alvin Lie, Politicawave Sony Subrata, Politisi PDI P Charles Honoris dan Ketua Forum Masyarakat Tionghoa (FORMAT) Idris Sutardji.
“Puncak kejayaan nusantara tegak dimasa pemerintahan kerajaan Majapahit dimana dipimpin oleh orang-orang yang luar biasa, demikian juga mengenai sosok Joko Widodo, sebenarnya patut dikecewakan dan disayangkan bila Jokowi hanya menjadi Gubernur DKI Jakarta, harusnya Jokowi menjadi pemimpin bangsa, sosoknya yang sangat menjunjung tinggi pluralisme sebagai perekat perbedaan sangat tepat menjadi Presiden RI”, kata budayawan sekaligus Ketua MURI Jaya Suprana, Sabtu (25/1/2014).
“Tahta presiden penuh dengan virus amnesia. Kita harapkan setelah Jokowi terpilih jadi presiden. Jokowi jangan sampai terjangkit virus amnesia”, tandas Jaya.
Ketua Forum Masyarakat Tionghoa (FORMAT) Idris Sutardji menambahkan “rakyat Indonesia sangat majemuk maka sepantasnya presiden terpilih nantinya adalah sosok yang dapat menghargai keanekaragaman budaya, suku, etnies agama dan adat istiadat. Tercatat ada sekitar 300 kelompok etnies, ada 665 bahasa daerah/dialek. Namun perbedaan itu menjadi satu sebagai ciri bangsa Indonesia, suatu kekuatan mantera Bhineka Tunggal Ika”,
“Sosok pemimpin yang dicari adalah pemimpin yang mampu menciptakan rasa nyaman tanpa paksaan, dimana pemimpin kedepan hadir sebagai simbol perekat keberagaman, pemimpin yang menjadikan perekonomian menjadi magnet kemakmuran bangsa, sosok tersebut ada pada seorang Jokowi”, pungkas Charles, diiringi teriakan “Hidup Jokowi” sahut warga tionghoa.
Disela seminar panitia menyebar kuesioner kepada peserta mengenai capres pilihan mereka. Dari 123 kuesioner yang terkumpul, sebanyak 57% peserta memilih Jokowi sebagai capres pilihan mereka. Urutan selanjutnya ditempati oleh Prabowo (8,9%), Basuki T Purnama (8,1%), Dahlan Iskan (5,7%), dan Megawati (4,2%) Nama-nama lainnya tidak disebutkan hasilnya.
http://tribunrakyat.com/?p=3812
Benarkah Jokowi capres titipan para pengusaha?
Sabtu, 15 Maret 2014 12:02
Merdeka.com - Ada peristiwa menarik yang mungkin akan diingat publik sebelum pencapresan Jokowi oleh PDIP . Yaitu ketika Megawati mengumpulkan para pengusaha di kantor DPP PDIP Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Wakil Sekjen PDIP , Eriko Sotarduga B.P.S. menyebut dalam pertemuan yang digelar tertutup untuk media itu membahas persiapan partai banteng menghadapi pemilu legislatif. Dalam pertemuan tersebut putri Bung Karno itu juga meminta dukungan kepada para pengusaha.
PDIP, kata Eriko meminta dukungan para pengusaha yang memiliki banyak pekerja. "Pengusaha pekerjaannya besar, kalau beri dukungan kita dukung. Kita jelas minta suara. Dukung berarti beri suara," kata Eriko. "Kita yang meminta dukungan. Kalau satu pengusaha memiliki karyawan yang banyak, maka suara juga akan banyak. PDIP bisa anggap itu suara yang berharga," jelasnya.
Di sisi lain, Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Gun Gun Heryanto mengatakan pengusaha mempunyai peran penting dalam pemilihan umum. Selain itu, juga bakal melahirkan simbiosis mutualisme antara parpol yang mengusung calon penguasa dengan pengusaha atau pebisnis. Menurut dia, pengusaha juga melihat siapa yang paling potensial meraih dukungan dalam pemilu. "Ingat tidak tahun 2004, pengusaha berbondong-bondong mendukung partai SBY? Sekarang berbondong-bondong masuk PDIP , bukan sebagai anggota tapi menunjukkan pengusaha di belakang PDIP atau pencalonan Jokowi ," ujar Gun Gun yang dihubungi wartawan di Jakarta, Jumat (14/3) kemarin malam.
Lalu apakah Jokowi adalah capres titipan para pengusaha? Hal ini karena mandat untuk menetapkan Jokowi sebagai capres keluar setelah Megawati menggelar pertemuan tertutup dengan para pengusaha itu."Tidak ada makan siang gratis. No free lunch. Yang ada bagaimana simbiosis mutualisme. Ini harus dipelajari betul oleh Jokowi jika memenangkan kontestasi. Karena investasi yang digelontorkan pengusaha bisa jadi alat sandera bagi Presiden terpilih. Contohnya Hartati Murdaya di rezim SBY. Pengusaha dengan penguasa bisa ciptakan satu trend baru dalam politik yang disebut entrepreneur rule," jelas dia.
Gun Gun menambahkan kedatangan pengusaha ke sebuah parpol sangat berbau politis. Pasalnya, para pengusaha sebaik mungkin menghindari partai politik. "Pengusaha juga bagian penting pemenangan. Itu pengusaha yang memiliki akses terhadap pemerintahan dan kekuasaan. Jangan sampai pengusaha dan calon penguasa lahirkan subordinasi di kemudian hari," pungkas dia.
http://www.merdeka.com/politik/benar...pengusaha.html
-----------------------------
Namanya juga ingin hidup tenang dan damai dan tetap bisa kerja keras dapat duit banyak, wajarlah harus ada kepastian apakah rezim yad datang demokratis atau sebaliknya
Diubah oleh centilluque 22-05-2014 13:19
0
8K
Kutip
21
Balasan
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
671.8KThread•41.5KAnggota
Urutkan
Terlama
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru