ARB alias Ical
Ical Buka Sinyal Jadi Cawapres
Selasa, 29 April 2014 | 00:29 WIB
INILAHCOM, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie (Ical) tidak mempersoalkan jika nantinya maju sebagai calon wakil presiden (Cawapres).
Menurutnya, dalam politik kemungkinan itu bisa saja terjadi. Namun, di internal Golkar masih fokus bicara Capres. "Dalam politik segala sesuatu itu ada, tapi kita belum berpikir soal itu (Cawapres)," kata Ical, di kediamannya, Menteng, Jakarta, Senin (28/4/2014) malam.
Meski demikian, lanjut Ical, partainya tetap optimis untuk maju dan mengusung Capres di Pilpres nanti. "Kita tetap optimis berhasil, segala suatu itu harus optimis," tegas Ica
[url]http://nasional.inilah..com/read/detail/2096119/ical-buka-sinya-jadi-cawapres#.U17Ys6glmSo[/url]
Didorong Jadi Cawapres, Ical Sebut Semua Bisa Terjadi
28 April 2014 23:12 wib
Metrotvnews.com, Jakarta: Sejumlah DPD Tingkat Provinsi yang hadir di Kediaman Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie, meminta agar Ical -sapaan akrabnya- mundur dari posisi calon presiden Golkar. Mereka malah mendorong Ical menjadi pendamping Prabowo Subianto, capres yang diusung Gerindra.
Ical tak menampik permintaan beberapa orang dari 25 DPD di Rumahnya, Jalan Mangunsarkoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (28/4/2014). Baginya, dalam politik, terutama dalam Partai Golkar, semua kemungkinan bisa terjadi, termasuk menurunkan posisi Golkar menjadi partai yang menyediakan cawapres.
Namun, Ical menegaskan tetap menjadi capres Partai Golkar yang diperkuat dari hasil keputusan Rapat Pimpinan Nasional III pada 2013. "Dalam politik segala kemungkinan bisa saja terjadi. Tapi saya diberi benang dari DPD (tetap menjadi capres), dan saya belum berpikir sebagai cawapres," papar Ical di rumahnya.
Ical mengaku, pertemuan yang disebut silaturahmi ini berasal dari permintaan DPD Tingkat I kepadanya untuk membicarakan peta atau keadaan politik saat ini. "Saya mendapatkan masukan bahwa Pak Ketum harus tetap menjadi capres. Kemudian menyerahkan kepada ketua umum untuk melakukan negosiasi politik dengan partai politik lainnya. Kemudian, nanti setelah negosiasi akan melaporkan hasilnya pada Rapat pimpinan Nasional yang akan datang," kata Ical.
Wakil Ketua Umum Theo L Sambuaga mengatakan, dinamika politik tetap akan berkembang hingga pengumuman resmi KPU pada tanggal 9 Mei mendatang. Ia juga menegaskan, Partai Golkar akan memutuskan sikap apakah tetap akan mencapreskan Ical atau mengusung cawapres dari partai berlambang pohon beringin tersebut. "Rapimnas akan diselenggarakan pada 15 Mei nanti. Masih ada lebih dari 10 hari untuk menentukannya. Kita lihat saja perkembangan berikutnya," tandasnya.
http://news.metrotvnews.com/read/201...a-bisa-terjadi
Wasekjen Golkar: Bisa saja ada evaluasi Ical di Rapimnas
Jumat, 25 April 2014 15:05
Merdeka.com - Wasekjen Partai Golkar Ace Hasan Syadzily tak menutup kemungkinan ada evaluasi pencapresan Aburizal Bakrie (Ical) di Rapimnas Golkar. Rapimnas Golkar akan digelar pada awal Mei mendatang.
Ace mengatakan, sejauh ini komunikasi politik dengan seluruh parpol berjalan dengan baik. Namun, belum diputuskan Golkar akan koalisi dengan siapa. "Kan masih terus dilakukan, ada berbagai macam kemungkinan, Hanura oke, Demokrat juga, kan Pak ARB sudah melakukan pembicaran dengan Pak SBY dan dengan Bu Mega, Pak Prabowo dengan Gerindra juga melakukan pembicaraan," ujar Ace di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (25/4).
Dia menilai, selagi pendaftaran capres dan cawapres belum berakhir, segala kemungkinan dapat terjadi. Termasuk pencapresan Ical yang bisa dievaluasi. "Bisa saja ada perubahan, tapi sekarang ini kita tidak bisa berandai-andai, hari ini kita masih menetapkan Pak Ical sebagai capres," tegasnya.
Lain halnya dengan Wasekjen Golkar Tantowi Yahya , menurut dia agenda Rapimnas untuk membahas siapa cawapres Ical. "Agenda Rapimnas sementara ini hanya akan menetapkan cawapres ARB. Rencananya awal Mei," tegas dia.
http://www.merdeka.com/politik/wasek...-rapimnas.html
Diam-diam Ical bikin 'date' dengan Megawati ... maksudnya apa yak? ...
Quote:
Ical Beri Sinyal Golkar Koalisi PDIP
Kamis, 10 April 2014 13:22 WIB
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (ARB) alias Ical memberi sinyal Golkar kemungkinan berkoalisi dengan PDIP di parlemen. "Bisa-bisa saja (PDIP dan Golkar koalisi). Dengan siapa saja bisa termasuk kuning merah, kuning biru, semua boleh. Bisa saja terjadi. Yang penting di Parlemen bagaimana," kata Ical ketika ditemui di usai main tenis di kawasan Epicentrum, Kuningan, Jakarta, Kamis (10/4/2014).
Menurut Ical, Golkar tidak memiliki pandangan politik ekstrim sebab pada prinsipnya Golkar berpandangan kita semua bersaudara. "Kita bicara indonesia ke depan kita tidak bicara Capres dan Cawapres," kata Ical.
Menurut Calon Presiden dari Partai Golkar ini bicara Pilpres sifatnya sendiri-sendiri saja. "Bisa saja pasanganya dari parpol atau profesional. Atau orang partai yang profesional. Target saya berjuang untuk presiden. Karena visi saya presiden sebagai instrumen," kata Ical.
Ical lebih jauh menegaskan bahwa koalisi Golkar dengan PDIP bisa saja di parlemen. "Jangan lupa Presiden dan Wapres hanya sebuah instrumen untuk mendapatkan Indonesia lebih sejahtera," kata Ical.
Menurut Ical yang lebih penting siapapun presiden terpilih mendapatkan dukungan di Parlemen sehingga presiden terpilih bisa menjalankan kebijakan lebih baik. "Jangan fokus kepada siapa presiden fokuslah pada siapa Presiden nanti bekerja karena dapat dukungan parlemen 50 plus satu. Maka koalisi di Parlemen sangat penting," kata Ical.
http://www.tribunnews.com/pemilu-201...r-koalisi-pdip
Megawati dan Ical di Bali, PDIP bantah koalisi
Sabtu, 19 April 2014 − 19:32 WIB
Sindonews.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menegaskan secara resmi belum berkoalisi dengan partai lain menjelang pemilihan presiden (pilpres), termasuk dengan Partai Golkar.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP Bidang Politik, Puan Maharani menjelaskan keberadaan ketua umumnya Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie atau biasa disapa Ical, tidak terkait momentum pilpres.
Menurutnya, keberadaan kedua tokoh partai itu di Bali, karena ada kepentingan pribadi masing-masing. Khususnya Megawati kebetulan berada di Bali, karena ada acara keluarga. "Sampai saat ini, PDIP belum menentukan cawapres pendamping Jokowi," tegas Puan saat mendampingi Megawati menghadiri acara perkimpoian kerabat Puri Santrian di Sanur, Denpasar, Sabtu (19/4/2014).
Sebelumnya, spekulasi berkembang, kedatangan Megawati dan Aburizal Bakrie sama-sama menghadiri kondangan perwakinan yang digelar Kerajaan Ubud, Gianyar akan melanjutkan dengan pertemuan membahas rencana koalisi.
http://pemilu.sindonews.com/read/201...bantah-koalisi
ARB: Golkar dan PDIP Miliki Pandangan Sama
Jumat, 24 Januari 2014 09:49 WIB
Jakarta, (ANTARA GORONTALO) - Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie (ARB) mengatakan partainya bersama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan memiliki pandangan yang sama dalam membangun bangsa. "Partai Golkar dan PDIP memiliki pandangan yang sama mengenai UUD 1945 dan pembangunan bangsa," kata Aburizal Bakrie dalam siaran pers Media Center BKPP Pusat Golkar yang diterima di Jakarta, Jumat pagi.
Menurut rilis tersebut, Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie telah mengunjungi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di kediamannya di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, sekitar pukul 19.00, Kamis (23/1) malam. Aburizal Bakrie menyatakan bahwa kunjungan itu hanya ingin mengucapkan selamat ulang tahun ke-67 kepada Megawati. "Malam ini hanya ingin mengucapkan selamat ulang tahun kepada Bu Mega saja," kata Aburizal Bakrie sesaat sebelum meninggalkan rumah Ketua Umum PDIP tersebut.
Ketua Umum DPP Golkar mengatakan, pihaknya segera menyusun pertemuan yang lebih intens dan serius yang rencananya akan dilakukan pada pertemuan selanjutnya.
Di pertemuan selanjutnya, ujar dia, tak menutup kemungkinan perbincangan akan mengarah pada soal terkait dengan pemilu presiden (Pilpres). "Pada pertemuan selanjutnya, tentu, akan lebih panjang daripada sekarang. Soal-soal Pilpres kita pun siap," ujarnya.
Sebelumnya, Partai Golkar diberitakan bakal mengevaluasi secara internal terkait pemberitaan negatif di beberapa media massa untuk mensolidkan pemenangan Pemilu 2014. "Apapun kejadian di masyarakat selalu dianalisa oleh kami, dan partai selalu menggelar pertemuan berkala mendiskusikan isu-isu penting guna mencari jalan keluarnya," kata Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Tantowi Yahya di Jakarta, Rabu (15/1). Tantowi mengatakan menjelang pemilu situasinya dinamis dan pemberitaan negatif yang menimpa Golkar dialami partai lain.
http://www.antaragorontalo.com/berit...pandangan-sama
PDIP akan gandeng Golkar kembalikan GBHN
Kamis, 24 April 2014 15:08
Merdeka.com - Wacana mengembalikan fungsi MPR sebagai garis lembaga tertinggi negara dan Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) terus bergulir. PDIP pun berencana akan mengembalikan GBHN seperti era Presiden Soeharto. "Kalau semua sepakat GBHN kita lihat nanti. Golkar juga tampaknya setuju, mungkin dalam bantuan Golkar ini dikonversi ke dalam GBHN," ujar politikus PDIP Eva Sundari saat peluncuran buku 'Jalan Kemandirian Bangsa' di Mega Institute, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (24/4).
Sementara itu, pengamat politik, Don K Marut berharap, jika Jokowi terpilih menjadi presiden mampu mengembalikan kembali fungsi MPR sebagai lembaga tertinggi negara dan GBHN. Pengembalian MPR dan GBHN tersebut, dinilainya sejalan dengan pokok-pokok pikiran pembangunan Indonesia yang terangkum dalam buku 'Jalan Kemandirian Bangsa' yang dikerjakan oleh Seknas Jokowi. "Ada juga mimpi seperti itu. Tinggal apakah bisa ada kesepakatan politik untuk kita harus amandemen UUD 1945 yang telah mengubah status MPR dan GBHN. Buku ini juga diharapkan dalam semangat itu. Kalau bisa kita beri semacam high light butir-butir penting yang bisa dijadikan masukan kalau politisi sepakat tetapkan GBHN maka ini masukannya," kata Don di tempat yang sama.
GBHN adalah haluan negara tentang penyelenggaraan negara dalam garis-garis besar sebagai pernyataan kehendak rakyat secara menyeluruh dan terpadu. GBHN ditetapkan oleh MPR untuk jangka waktu 5 tahun. GBHN merupakan paduan pada era Presiden Soeharto, namun dengan adanya Amandemen UUD 1945 di mana terjadi perubahan peran MPR dan presiden, GBHN tidak berlaku lagi. Sebagai gantinya, UU No 25/2004 mengatur tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, yang menyatakan bahwa penjabaran dari tujuan dibentuknya Republik Indonesia seperti dimuat dalam Pembukaan UUD 1945, dituangkan dalam bentuk RPJP (Rencana Pembangunan Jangka Panjang).
Skala waktu RPJP adalah 20 tahun, yang kemudian dijabarkan dalam RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah), yaitu perencanaan dengan skala waktu 5 tahun, yang memuat visi, misi dan program pembangunan dari presiden terpilih, dengan berpedoman pada RPJP. Di tingkat daerah, Pemda harus menyusun sendiri RPJP dan RPJM Daerah, dengan merujuk kepada RPJP Nasional.
http://www.merdeka.com/pemilu-2014/p...ikan-gbhn.html
Ical Siapkan Rencana untuk PDIP
Jumat, 24 Januari 2014, 07:54 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie mengklaim partainya bersama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan memiliki pandangan yang sama dalam membangun bangsa. "Partai Golkar dan PDIP memiliki pandangan yang sama mengenai UUD 1945 dan pembangunan bangsa," kata Aburizal Bakrie dalam siaran pers Media Center BKPP Pusat Golkar yang diterima di Jakarta, Jumat (24/1) pagi.
Menurut rilis tersebut, Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie telah mengunjungi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di kediamannya di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, sekitar pukul 19.00, Kamis (23/1) malam. Aburizal Bakrie menyatakan bahwa kunjungan itu hanya ingin mengucapkan selamat ulang tahun ke-67 kepada Megawati. "Malam ini hanya ingin mengucapkan selamat ulang tahun kepada Bu Mega saja," kata Aburizal Bakrie sesaat sebelum meninggalkan rumah Ketua Umum PDIP tersebut. Ketua Umum DPP Golkar mengatakan, pihaknya segera menyusun pertemuan yang lebih intens dan serius yang rencananya akan dilakukan pada pertemuan selanjutnya.
Di pertemuan selanjutnya, ujar dia, tak menutup kemungkinan perbincangan akan mengarah pada soal terkait dengan pemilu presiden (Pilpres). "Pada pertemuan selanjutnya, tentu, akan lebih panjang daripada sekarang. Soal-soal Pilpres kita pun siap," ujarnya.
http://www.republika.co.id/berita/pe...ana-untuk-pdip
----------------------------
Politisi Golkar itu memang cerdas-cerdas dan realitis. Bagi mereka tak merasa perlu harus mutlak menjabat Presiden atau Wakilnya. Yang penting kader-kadernya tetap bisa masuk dalam struktur kekuasaan/pemerintahan dan bisa mendapat jatah kursi menteri dan bisa masuk di pejabat se level eselon I di semua lini pemerintahan. Golkar dilawan!