Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kzulmaizarAvatar border
TS
kzulmaizar
Sejarah warteg Gan
Sejarah warteg Gan


Saat ini rumah makan siap saji asal negeri orang
bertebaran di wilayah perkotaan. Namun rumah
makan asli Indonesia pun masih bertahan seiring
dengan makin ketatnya bisnis rumah makan seperti
Rumah Makan Padang dan juga Warung Tegal atau
yang biasa dikenal dengan nama Warteg.
Kali ini akan membahas tentang
sejarah dari Warteg. Siapa yang tak kenal warteg?
Tempat makan yang biasanya

berbentuk bangunan
bilik kecil berwarna biru dan bisa ditemukan
dibanyak tempat. Pegawai kantoran bahkan
mahasiswa pun tidak asing lagi dengan tempat
makan yang menyediakan makanan dengan harga
yang sangat cocok untuk saku mereka.
Ada beberapa versi tentang sejarah warteg.
Pertama, beberapa kalangan percaya jika warteg
muncul pada tahun 1950-an hingga 1960-an.
Berawal dari pesatnya pembangunan di ibukota
sehingga keberadaan tukang atau kuli bangunan
semakin banyak. Peluang emas tersebut pun
terbaca oleh warga Tegal, kelompok warga Tegal
mulai menyediakan layanan kuliner dengan harga
terjangkau bagi para kuli. Hal ini juga yang membuat
Warteg sering ditemui didekat lokasi proyek
pembangunan sampai saat ini.
Lalu ada versi kedua yang menyebutkan bahwa
warteg bermula pada zaman Sultan Agung dan VOC.
Pada saat itu Tegal menjadi wilayah perbatasan
antara Mataram, Cirebon dan Batavia. Sultan Agung
dua kali menyerang Batavia secara besar-besaran,
berturut-turut tahun 1628 dan 1629. Untuk
kepentingan penyerangan ini, Sultan Agung
memerintahkan pembukaan lahan sawah di wilayah
Indramayu, Karawang dan sekitarnya, untuk
menjamin ketersediaan logistik pasukan yang akan
bertempur. Bupati Tegal kala itu, Tumenggung
Martoloyo ditunjuk sebagai senapati panglima
perang, sekaligus menyiapkan pasokan makanan
peperangan, termasuk penyediaan logistik.
Menurut buku yang ditulis oleh penulis asal Tegal,
Suriali Andi Kustomo dalam bukunya Tegal, Kota
yang Tak Pernah Tidur (2004), kuat dugaan
Martoloyo mengerahkan warga Tegal juga menjadi
petani yang menyiapkan lahan di Indramayu, hingga
menjadi juru masak pasukan di Batavia.
Begitulah sejarah dari Warteg. Sedangkan untuk
makanan yang disajikan Di warteg biasanya tidak
ada yang spesifikan yang pasti ada disetiap warteg.
Bila pada RM Padang hampir pasti selalu ada
rendang, daun singkong rebus dan sambal balado,
pada warteg tak ada menu khusus yang menjadi
ciri utamanya.
0
2.3K
28
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.3KThread83.9KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.