Pertama saya mo ngucapin selamat menunaikan ibadah puasa bagi agan/aganwati muslim yang menjalankannya.
Ingin sekedar berbagi informasi, semoga tidak
Budayakan rate untuk thread bermutu sebelum membaca.
Langsung saja sesuai judul. 10 energi baru dan terbarukan yang patut menjadi andalan Indonesia ke depan.
Spoiler for 1. Geothermal:
Sebagai negara yang menyimpan 40% cadangan panas bumi dunia, Indonesia jelas-jelas memiliki keuntungan dalam hal panas bumi.
Kini Indonesia menempati urutan ketiga setelah Amerika Serikat dan Filipina sebagai negara yang memiliki kapasitas produksi panas bumi terbesar.
Presiden SBY sendiri telah menyatakan bahwa geothermal akan menjadi salah satu sumber energi unggulan Indonesia.
Panas bumi begitu berlimpah di negeri kita, menanti untuk dimanfaatkan dan menjadikan Indonesia pemimpin di bidang geothermal.
Spoiler for 2. Hydropower:
Kondisi alam Indonesia yang memiliki banyak dataran tinggi dan sungai-sungai besar merupakan dua dari beberapa alasan mengapa air akan menjadi salah satu EBT potensial Indonesia.
Utamanya untuk mikro hidro (pembangkit berkapasitas kecil). Dengan investasi yang relatif jauh lebih kecil dibandingkan PLTA, menjadikan mikro hidro memenuhi skala ekonomis.
Spoiler for 3. Biomasa:
Limbah pertanian, perkebunan, kehutanan, hingga limbah rumah tangga menjadi bahan baku utama EBT ini.
Perkebunan sawit menjadi salah satu andalan sumber bahan baku biomassa. Saat ini perkebunan menyumbang 64 juta ton limbah untuk biomassa per tahun.
Spoiler for 4. BBBC (Bahan Bakar Batubara Cair):
Kekayaan alam Indonesia yang satu ini tak perlu diragukan lagi. Pada 2010 saja Indonesia berhasil memproduksi 280 Juta ton batubara, jauh di atas target yang ditetapkan pemerintah sebesar 250 juta ton. Tujuan utama produksi batubara Indonesia adalah ekspor, sementara untuk domestik relatif lebih kecil. Harga batubara Indonesia juga relatif lebih rendah dari produksi negara lain, karena kandungan kalori yang dimiliki cenderung lebih rendah dibandingkan produksi negara lain.
Penggunaan batubara kurang disukai karena berdampak lingkungan dan kesehatan yang cukup buruk. Namun, beberapa penelitian kemudian membuktikan bahwa batubara dapat diolah menjadi cair, sehingga memiliki nilai ekonomis tinggi dan ramah terhadap manusia dan lingkungan. Hingga kini, Afrika Selatan adalah satu-satunya negara yang memproduksi batubara cair, kapasitas produksinya sebesar 150.000 barel per hari.
Pemerintah pun menyadari hal itu, dan kemudian membuat rencana induk Program Nasional Pencairan Batubara hingga 2025. Investasi yang dibutuhkan untuk pengolahan batubara menjadi cair memang tidak murah. Untuk menghasilkan 50.000 barel per hari dibutuhkan investasi hingga Rp 40 triliun. Wow..!
Spoiler for 5. Bio-oil:
Kelapa sawit
Jarak pagar (Jatropha)
Bio-oil adalah pengganti minyak bakar (fuel oil) untuk industri sebanyak 50%. Bahan bakunya adalah kelapa sawit dan jarak pagar (Jatropha).
Penggunaan bio-oil sebaga bahan bakar alternatif dinilai lebih mudah dan efektif daripada biodiesel, bahkan bio-oil dapat menggantikan solar hingga 100%, sementara biodiesel hanya bisa menjadi bahan campuran solar sebesar 10%-20%.
Meski proses pengolahan bio-oil lebih mudah daripada biodiesel, masalah bahan baku juga menjadi persoalan utama bagi bio-oil, sebagaimana dihadapi biofuel lainnya.
Spoiler for 6. Biodiesel:
Bahan bakar alternatif ini akan menjadi pengganti bahan bakar diesel (solar) yang akan digunakan untuk transportasi (10%) dan pembangkit listrik (50%). Bahan bakunya kalapa sawit dan jarak pagar.
Sebagai produsen kelapa sawit terbesar dunia, biodiesel tentu menjadi salah satu potensi besar untuk EBT.
Namun, yang jadi permasalahan kemudian adalah EBT harus berbut dengan kebutuhan industri dan makanan. Belum lagi harga sawit yang makin mahal, menjadikan EBT tidak memenuhi skala ekonomi. Pada 2020, produksi biodiesel diperkirakan mencapai 4,25 juta kiloliter.
Spoiler for 7. Bioetanol:
Bioetanol digunakan sebgai pengganti bahan bakar minyak (gasolin) pada transportasi, dengan target 10%. Bahan bakunya adalah sugar cane (tebu) dan cassava (singkong).
Perkembangan bioetanol juga diwarnai denga perebutan bahan baku antara EBT dengan pangan. Skala perkonomian juga menjadi permasalahan lain yang tak kalah pelik.
Untuk dapat meningkatkan produksi bioetanol yang diperkirakan akan mencapai 6,28 juta kiloliter pada 2025, pemerintah banyak mendapat bantuan investasi dari negara-negara lain seperti Jepang.
Spoiler for 8. Matahari:
Sebagai negara tropis, matahari memang bersinar sepanjang tahun di Indonesia. Oleh karena itu, tenaga surya menjadi salah satu potensi besar EBT Indonesia.
Tak heran jika kemudian PT PLN berencana membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di 100 pulau di Indonesia selama 2011 ini.
Kawasan Indonesia Timur dipilih dengan salah satu alasan adalah karena tingkat elektrifikasi di daerah tersebut masih sangat rendah. Salah satu hambatan dari PLTS adalah tingginya investasi yang dibutuhkan untuk mengolah energi ini.
Spoiler for 9. Angin:
Hingga kini, total kapasitas terpasang energi angin baru mencapai 800 kilowatt (kW) saja. Ada dua alasan mengapa meski memiliki banyak daerah berangin, tetapi pembangkit listrik bertenaga angin sangat sulit dikembangkan di Indonesia.
Pertama, kecepatan angin Indonesia rata-rata hanya sekitar 3 m/s. Angka ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan kecepatan angin minimal yang dibutuhkan yaitu sekitar 5 m/s. Alasan kedua adalah Indonesia belum memiliki peta potensi angin di Indonesia, sehingga sulit untuk melakukan pengembangan.
Menurut data Lapan daerah NTT, NTB, Sulawesi Selatan dan Pantai Selatan Jawa adalah beberapa daerah yang memiliki kecepatan angin di atas 5 m/s.
Spoiler for 10. Gelombang Laut:
Posisi Indonesia sebagai negara kepulauan menjadi keuntungan bagi sektor energi Indonesia. Hasil penerlitian yang dilakukan oleh BPPT di Pulau Jawa menyebutkan bahwa gelombang laut pantai Indonesia dapat menghasilkan beberapa kilowatt listrik, tetapi tingkat efisiensinya masih sangat rendah.
Dengan potensi 90%, pada dasarnya energi gelombang laut lebih potensial dibandingkan dengan energi matahari dan angin, dengan kawasan yang tidak terbatas. Namun, kurangnya penelitian di bidang ini menyebabkan energi gelombang laut sulit dikembangkan.