Cerita ini untuk mengungkapkan sistem yang kadang-kadang diciptakan dengan niat yang baik, namun dengan mekanisme operasional yang dungu, yaitu sistem filtering dns di Indonesia (atau di mana pun) yang kadang-kadang ngawurnya setengah mokad.

Sebagai penikmat manga naruto, ane setiap rabu pasti selalu pantengin komputer atau hape untuk baca chapter terbaru.

Cuma, rabu kemaren agak beda, soalnya situs bacaan favorit ane, mangareader(dot)net, DIBLOKIR OLEH AMALA-DNS. Di muka blokirannya ada keterangan "situs yang anda tuju tidak bisa diakaes karena bertentangan dengan UU ITE Republik Indonesia."

Ane mikir, kenapa baca komik dianggap melanggar undang-undang ya? Akhirnya ane unduh tu pdf UU ITE no.11 tahun 2008. Ane baca dan sampe sekarang ane belom ngerti alesan mangareader(dot)net diblokir.


Lewat thread ini, ane ga minta dikasi tau caranya unblock atau ubah dns atau apa lah (itu bisa googling sendiri gan dan ane juga udah googling situs lain untuk baca naruto baru, jadi persoalan nggak-bisa-baca-manganya udah kelar). Cuma, ada beberapa hal yang ane keluhkan:

1. Sistem filtering dns di sini rata-rata nggak jelas dan berdasar.

Situs pornografi atau situs yang ngajarin cara bikin bom atau cara jadi babi ngepet okelah kalo diblok. Nah ini situs yang isinya komik bener (bukan hengtay) diblok, kabarnya infogue(dot)com juga diblok. Dasarnya apa? Mending kalo dikasih alesannya, ternyata ini nggak ada (pampang dikit lah, situs ini mengandung unsur ini, unsur itu, yang bisa jadi alesan)

Besok-besok mungkin wikipedia bakal diblok juga kalo si Jim Welsh minta duit melulu.

2. Ane baca UU ITE no 11 dan aturannya sama nggak jelasnya. Nih pasal 28 ayat 1:

" Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan."

Melanggar kesusilaan tuh kayak apa? Kalo ane pasang foto anak ane lima tahun lagi mandi telanjang hujan-hujanan, itu ngelanggar kesusilaan juga gitu? Pedo gitu?

3. Bagusnya filtering adalah agar anak-anak nggak sembarangan mengakses situs-situs liar.

Masalahnya, sistem filtering di Indonesia menganggap semua user adalah anak-anak sehingga mereka main blokir aja. Ane tau di luar sana ada orang dewasa yang masih butuh porn, artis-artis yang butuh inspirasi dari nude art, orang-orang radikal yang pengen bikin bo.. petasan, dan ada diro ane yang hobi baca di mangareader.

4. Kadang-kadang cara filternya agak tolol. Dulu ane pake modem M*bi dan dia ngeblok konten dewasanya agak unik. Dia ngefilter kata-kata tendensius macam kock, fukc, murderfrucker, dll.

Cuma, gara-gara itu ane nggak bisa buka halaman Alfred Hitchcock di wikipedia. bodohnya lagi, halaman facebook temen ane yang namanya Tita juga ga bisa dibuka gan (tau sendiri lah sebabnya).

Makanya kekesalan ane agak memuncak gan. Ane bikin thread ini cuma sebagai penyaluran aja. Siapa tau agan-agan punya pengalaman serupa.

Ane nggak nyalahin UU ITE yang katanya dari menteri yang katanya dari partai yang katanya ketuanya kena kasus korupsi sapi itu gan. Kasian aja sih depkominpoh berusaha ngeblok sana-sini, kenyataannya: internet user always wins.

Mungkin internet yang paling oke di sini cuma ada di pinggir jalan, di warung Indomi.