- Beranda
- Berita Luar Negeri
Goda Murid 15 Tahun, Bu Guru `Genit` Masuk Daftar Hitam Inggris
...
TS
haruhiroerizawa
Goda Murid 15 Tahun, Bu Guru `Genit` Masuk Daftar Hitam Inggris
Quote:
Catherine Rayne sama sekali bukan guru teladan. Alih-alih mencerdaskan para siswanya, Bu Guru berusia 35 tahun itu justru menggoda seorang murid lelaki yang usianya kurang dari setengah umurnya. Tindakan memalukan itu bahkan sudah dilakukannya selama 2 tahun.
Tak tahu malu, Catherine mengejar-ngejar korbannya, yang berusia 15 tahun. Membanjirinya dengan hadiah, pesan singkat (SMS), pesan di Facebook, dan surat untuk mengundang remaja tanggung itu menjalin hubungan romantis dengannya.
Perempuan yang berteman baik dengan orang tua incarannya, sering bertandang ke rumah remaja itu, terutama ketika muridnya itu sedang sendirian.
Sidang panel kode etik mengungkap, suatu hari, anak tersebut mencoba menelepon ayahnya, sampai tiga kali, mengatakan ia tak nyaman hanya berduaan dengan gurunya di rumah.
Pesan singkat Chaterine kepada muridnya, "tawaran (berpacaran) masih terbuka", dijadikan bukti ayah korban untuk mengadu ke sekolah.
Akhirnya, sidang memutuskan, Catherine Rayne, guru geografi dan sejarah di Michael Hall Steiner Waldorf School di Sussex Timur mengakui "perilakunya yang tak pantas", yang dimulai September 2009, saat korban berusia 15 tahun.
Modusnya, ia memberikan kursus privat di rumah muridnya itu, dan selama liburan musim panas kerap mengirimkan hadiah dan surat yang mengganggu. Pada Bulan September tahun yang sama, ia bahkan masuk kamar murid lelakinya itu dan bertanya apakah ia ingin menjadi "temannya".
Pada bulan yang sama ketika ayah murid melaporkan ke sekolah, Catherine masih mengirimi muridnya surat. Ia memutuskan keluar dari pekerjaannya setelah ayah korbannya mengirimkan surat pengaduan resmi ke sekolah, meski masih mengirimi korban hadiah. Tak kapok juga.
Dilarang Mengajar di Inggris
Panel yang digelar National College for Teaching and Leadership merekomendasikan larangan mengajar bagi Catherine.
Ada sejumlah alasan untuk mengeluarkan putusan itu. Yakni, ditemukan bukti ia telah mengabaikan peringatan resmi pada September 2009 -- bahwa kontak dia dengan murid itu tidak pantas, serta peringatan resmi tahun berikutnya.
Namun, sejak September 2009, Catherine terus mengirim pesan SMS juga lewat Facebook ke murid incarannya, memberinya hadiah, mengunjunginya di rumahnya, dan memberinya bimbingan belajar.
"Perilakunya diperparah oleh kenyataan bahwa muridnya merasa tidak nyaman. Bahkan hubungan dengan siswa lainnya terganggu oleh perhatian berlebihan itu," demikian diputuskan dalam panel, seperti dimuat Daily Mail.
Panel menambahkan, dengan tindakannya itu Catherine berpotensi merusak reputasi profesionalnya, juga profesi pengajar secara keseluruhan.
Menteri Pendidikan Michael Gove mendukung larangan itu. "Sikap dan perilaku Nona Rayne sama sekali jauh dari yang bisa diharapkan dari seorang guru," kata dia.
Keputusan itu berarti Catherine Rayne dilarang mengajar di semua sekolah di Inggris. Dan ia tak punya kesempatan untuk banding, hingga Mei 2018.
Tak tahu malu, Catherine mengejar-ngejar korbannya, yang berusia 15 tahun. Membanjirinya dengan hadiah, pesan singkat (SMS), pesan di Facebook, dan surat untuk mengundang remaja tanggung itu menjalin hubungan romantis dengannya.
Perempuan yang berteman baik dengan orang tua incarannya, sering bertandang ke rumah remaja itu, terutama ketika muridnya itu sedang sendirian.
Sidang panel kode etik mengungkap, suatu hari, anak tersebut mencoba menelepon ayahnya, sampai tiga kali, mengatakan ia tak nyaman hanya berduaan dengan gurunya di rumah.
Pesan singkat Chaterine kepada muridnya, "tawaran (berpacaran) masih terbuka", dijadikan bukti ayah korban untuk mengadu ke sekolah.
Akhirnya, sidang memutuskan, Catherine Rayne, guru geografi dan sejarah di Michael Hall Steiner Waldorf School di Sussex Timur mengakui "perilakunya yang tak pantas", yang dimulai September 2009, saat korban berusia 15 tahun.
Modusnya, ia memberikan kursus privat di rumah muridnya itu, dan selama liburan musim panas kerap mengirimkan hadiah dan surat yang mengganggu. Pada Bulan September tahun yang sama, ia bahkan masuk kamar murid lelakinya itu dan bertanya apakah ia ingin menjadi "temannya".
Pada bulan yang sama ketika ayah murid melaporkan ke sekolah, Catherine masih mengirimi muridnya surat. Ia memutuskan keluar dari pekerjaannya setelah ayah korbannya mengirimkan surat pengaduan resmi ke sekolah, meski masih mengirimi korban hadiah. Tak kapok juga.
Dilarang Mengajar di Inggris
Panel yang digelar National College for Teaching and Leadership merekomendasikan larangan mengajar bagi Catherine.
Ada sejumlah alasan untuk mengeluarkan putusan itu. Yakni, ditemukan bukti ia telah mengabaikan peringatan resmi pada September 2009 -- bahwa kontak dia dengan murid itu tidak pantas, serta peringatan resmi tahun berikutnya.
Namun, sejak September 2009, Catherine terus mengirim pesan SMS juga lewat Facebook ke murid incarannya, memberinya hadiah, mengunjunginya di rumahnya, dan memberinya bimbingan belajar.
"Perilakunya diperparah oleh kenyataan bahwa muridnya merasa tidak nyaman. Bahkan hubungan dengan siswa lainnya terganggu oleh perhatian berlebihan itu," demikian diputuskan dalam panel, seperti dimuat Daily Mail.
Panel menambahkan, dengan tindakannya itu Catherine berpotensi merusak reputasi profesionalnya, juga profesi pengajar secara keseluruhan.
Menteri Pendidikan Michael Gove mendukung larangan itu. "Sikap dan perilaku Nona Rayne sama sekali jauh dari yang bisa diharapkan dari seorang guru," kata dia.
Keputusan itu berarti Catherine Rayne dilarang mengajar di semua sekolah di Inggris. Dan ia tak punya kesempatan untuk banding, hingga Mei 2018.
sumber
Quote:
pada penasaran kan ama wajah nya si catherine, nih ane kasih pic nya gan :
Spoiler for pic:
0
7.2K
Kutip
50
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
79.3KThread•11.1KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru