Jakarta - Direktur Artha Graha Network (AGN) Wisnu Tjandra yang juga pelaksana mega proyek Jembatan Selat Sunda (JSS) senilai Rp 100 triliun dilaporkan hilang oleh keluarganya sejak satu pekan ini.

Misteri raibnya mantan suami artis kondang serba bisa Peggy Melati Sukma itu, diduga diculik atau karena hal lain sampai Senin (19/5) masih dalam pencarian otoritas Polda Metro Jaya. Pasalnya, telepon seluler pengusaha sukses tersebut saat dihubungi berulang kali dinyatakan tidak aktif.

Wisnu yang dikenal pekerja keras dan disiplin dalam karier kinerjanya menjabat sebagai Direktur PT Jakarta International Hotels & Development Tbk sejak Juni 2012 dan pernah komisaris di PT Danayasa Arthatama Tbk.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Dwi Priyatno setelah menerima laporan hilangnya petinggi Artha Graha Network tersebut langsung memerintahkan Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Pol Heru Pranoto untuk melakukan pencarian.

Selanjutnya tim pencarian Wisnu di lapangan dipimpin Kepala Jatanras (Satuan Kejahatan & Kekerasan) Direktorat Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan mengerahkan puluhan anggota Jatanras.

“Benar Wisnu Tjandra oleh keluarganya dilaporkan ke Polda Metro hilang sejak Minggu, 11 Mei 2014 lalu. Selanjutnya Polda Metro Jaya menyelidiki pengaduan tersebut dengan mencari ke sejumlah tempat yang diduga biasa ditempati Wisnu.

Saat ini tim Polda Metro masih mencari keberadaan Wisnu. "Kami juga telah mengerahkan anggota di lapangan. Mudah-mudahan beliau cepat ketemu," ujar Rikwanto, di sela-sela gelar Operasi Simpatik 2014 di Polda Metro, Senin (18/5) pagi.

Sebagaimana diketahui, karier Wisnu Tjandra di Artha Graha Network kategori cemerlang menjadi Direktur di PT Jakarta International Hotels & Development Tbk sejak Juni 2012, dan pernah menjabat komisaris di PT Danayasa Arthatama Tbk.

Wisnu alumni Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Sejak 1989, dan bergabung dengan Artha Graha Group. Pada 2004 awal jabatan Wakil Presiden Direktur Bank Artha Graha. Kemudian tahun 2006, Wisnu Tjandra menikah dengan selebritis Peggy Melati Sukma.

Kepolisian diharapkan berkoordinasi dengan Interpol mengingat, Wisnu memiliki kesibukan tinggi di dalam dan luar negeri.

Penculikan Marak
Hilangnya pengusaha sukses tersebut menambah daftar panjang warga Ibukota yang dilaporkan hilang diculik. Pasalnya, aksi penculikan umumnya korban anak-anak sempat marak pada awal tahun 2010 saja. Pada tahun 2013 tercatat 13 kasus penculikan anak terjadi di Jabodetabek. Ironisnya, sebagian besar dari mereka diculik di sekitar tempat tinggal.

Aksi sama di wilayah hukum Polda Metro tahun 2009, tercatat 102 anak diculik dan hanya 8 anak yang kembali ke orangtuanya. Ini berarti, sekitar 10 anak diculik setiap bulan di jabodetabek.

Kasus penculikan menonjol di Jadetabek (Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi) tahun 2012 antara lain, menimpa keluarga Nurhasanah yang melaporkan ke Polsek Tebet, Jakarta Selatan atas hilangnya putra tunggalnya, Muhammad Nur Ilman.

Bocah pria berusia dua tahun itu sudah tiga bulan menghilang. Nurhasanah sudah mencari sang buah hati ke mana-mana, termasuk mendatangi panti-panti asuhan, namun tak membuahkan hasil.

Kasus penculikan lainnya tahun 2013 menimpa bocah perempuan berusia tiga tahun bernama, Eka Dwi Lestari yang dilaporkan hilang di dekat rumahnya di Pasar Darurat Kapuk, Jakarta Barat. Pelaku tersebut sempat mengancam dengan SMS minta keluarga korban agar menyiapkan uang tebusan. http://www.beritasatu.com/hukum-krim...a-diculik.html

lagi booming lagi apa yah culik menculik