sophieshieldAvatar border
TS
sophieshield
Lho, Ternyata PDIP-Golkar Belum Tentu Berkoalisi? Golkar & Demokrat akan usung Sultan
Lho, Ternyata PDIP-Golkar Belum Tentu Berkoalisi?
Rabu, 14 Mei 2014, 13:55 WIB

Bisnis.com, JAKARTA – Pertemuan antara Ketua Umum partai Golkar Aburizal Bakrie dan bakal Capres PDIP Joko Widodo di Pasar Gembrong kemarin, Selasa (13/5/2014) belum pasti dinyatakan sebagai mitra koalisi.

Seperti yang diungkapkan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Nurul Arifin. Menurutnya, pertemuan tersebut masih berupa penjajakan dari partai Golkar terhadap PDIP dan belum bisa dinyatakan secara resmi karena harus melalui mekanisme Rapimnas. “Masih penjajakan, jika hasilnya nanti positif akan diberitahukan kepada seluruh anggota DPP Daerah dan Pusat,”ujar Nurul Arifin saat dihubungi Bisnis, (14/5/2014).

Menurutnya, bergabungnya Partai Golkar dengan PDIP merupakan langkah yang baik, mengingat persentase total poros Jokowi akan lebih besar. “Kami senang karena jika bergabung, jumlah presentase kami akan lebih besar. Namun dengan dinamika politik kini tentu kita masih menunggu keputusan resmi Rapimnas,” kata Nurul.

Maka, semua keputusan resmi mengenai berkoalisi dengan parpol lain, termasuk hasil Rapimnas sebelumnya mengenai penunjukkan ARB sebagai Capres akan diproses pada rapimnas yang rencananya dilaksanakan tiga hari lagi, pada 17 Mei 2014, kata Nurul. “Kita lihat saja hasil Rapimnas nanti, apapun masih bisa terjadi,” tuturnya.
http://surabaya.bisnis.com/m/read/20...ntu-berkoalisi

Soal Koalisi dengan PDIP, Ical Belum Legowo?
Rabu, 14 Mei 2014, 16:30 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertemuan Ketua Umum Golkar, Aburizal Bakrie (Ical) dengan capres PDI Perjuangan (PDIP), Joko Widodo (Jokowi) belum memastikan kesepakatan koalisi. Finalisasi koalisi Golkar harus diputuskan lewat forum rapat pimpinan nasional (rapimnas).

"Koalisi harus dilegitimasi lewat forum rapimnas," kata Wasekjen DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily ketika dihubungi Republika, Rabu (14/5).

Ace menilai pertemuan Ical dan Jokowi tidak hanya komunikasi politik biasa. Langkah itu pun tak beda dengan komunikasi politik yang dilakukan Ical dengan sejumlah tokoh politik nasional lain, seperti Prabowo. "Ini tindak lanjut pertemuan dengan tokoh lain sebelumnya," ujar Ace.

Ia belum bisa memastikan apakah Ical siap legowo melepaskan keinginan menjadi capres. Karena evaluasi pencapresan Ical akan diputuskan melalui forum rapimnas. "Sampai sekarang Pak ARB (Ical) masih capres. Hasil rapimnas sebelumnya belum direvisi," katanya.

Golkar sebagai peraih suara pileg kedua terbesar memiliki peran penting dalam proses pembentukan dan pelaksanaan pemerintahan ke depan. Dalam konteks itu, Ace menilai wajar jika Golkar mengejar posisi capres atau cawapres dalam berkoalisi. Saat ini ada sejumlah nama yang menurut Ace cukup pantas menjadi cawapres dari Golkar. "Saya lebih condong cawapres orang yang punya pengalaman pemerintahan. Cawapres seperti Pak JK," katanya.
http://www.republika.co.id/berita/na...l-belum-legowo

Waduh, Golkar Dukung PDIP Karena Terpaksa?
Rabu, 14 Mei 2014, 06:13 WIB

Bisnis.com, JAKARTA — Pengamat politik dari Sinergi Masyarkat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) menilai keputusan Golkar berkoalisi dengan PDIP dalam rangka mendukung pencapresan Jokowi itu adalah pilihan yang terpaksa.

Direktur Sigma Said Salahuddin mengatakan Golkar sadar bahwa peluang mereka untuk mencapreskan ARB sudah tertutup. Begitupun dengan peluang untuk mencalonkan ARB sebagai cawapres Jokowi atau Prabowo. "PDIP dan Gerindra sudah mengirimkan pesan tidak berminat," ujarnya, Selasa (13/5/2014).

Kondisi tersebut, katanya, sudah menutup kemungkinan mengusung ARB sebagai capres maupun cawapres sehingga partai berlambang beringin itu hanya memiliki dua pilihan yakni berkoalisi dengan PDIP atau Gerindra tanpa mendapatkan posisi cawapres, atau abstain pada Pilpres.

Tetapi, katanya, Golkar tidak akan berani mengambil opsi kedua. "Nah, tinggal kemudian Golkar menimbang mana di antara PDIP dan Gerindra yang bisa memberikan manfaat lebih kepada mereka. Kalau memilih berkoalisi dengan Gerindra, Golkar akan merasa seperti ‘tamu’, sebab Prabowo dan Hatta Rajasa bukan bagian dari Golkar," ucapnya.

Kendati demikian, imbuhnya, Golkar juga tidak ingin harga dirinya jatuh apabila ikut mengusung Prabowo-Hatta, sebab bagaimanapun Golkar adalah pemenang kedua Pileg yang mempunyai suara dan kursi parlemen di atas Gerindra dan PAN.

Sementara jika bergabung dengan PDIP, ujarnya, Golkar akan merasa seperti keluarga di dalam koalisi itu, sebab hampir bisa dipastikan Jokowi akan disandingkan dengan Jusuf Kalla (JK) yang juga merupakan tokoh senior partai Golkar. "Mereka juga tidak merasa turun harga dirinya karena PDIP adalah pemenang pertama Pemilu yang punya suara dan kursi parlemen lebih banyak dari Golkar," terangnya.

Pada bagian lain, sambungnya, pilihan Golkar ke Jokowi ini turut memastikan bahwa Pilpres 2014 hanya akan diikuti oleh dua pasangan calon saja, yaitu Jokowi–JK dan Prabowo–Hatta. Dengan asumsi PKS fix berkoalisi dengan Gerindra, katanya, sudah tidak mungkin lagi bagi Demokrat untuk membuat poros baru, sekalipun mereka harus berkoalisi dengan Hanura. "Tidak cukup bagi kedua partai itu memenuhi syarat perolehan suara maupun kursi presidential threshold," tegasnya.
http://surabaya.bisnis.com/m/read/20...arena-terpaksa

Golkar: Mungkin saja koalisi dengan Demokrat usung Sultan HB X
Rabu, 14 Mei 2014 13:21

Merdeka.com - Politisi Partai Golkar Tantowi Yahya mengaku bangga salah satu kader Golkar disebut-sebut bakal digandeng oleh Partai Demokrat sebagai capres. Orang yang dimaksud adalah Sri Sultan Hamengkubuwono X. "Kita bangga salah satu kader kita diusung Demokrat, Sri Sultan Hamengkubuwono X ," kata Tantowi di Gedung DPR , Jakarta, Rabu (14/5).

Namun, hal tersebut tidak serta merta membuka peluang Golkar berkoalisi dengan Demokrat, meski peluang tetap terbuka menyusul pertemuan Ical dengan SBY hari ini. "Kesempatan tetap ada tapi kita harus kalkulasi dari segi suara, dan opportunity nya seperti apa," ungkap Tantowi.

Membuka koalisi dua partai, yakni Demokrat dan Golkar diakui masih terbuka, meski Golkar mulai mengarah ke PDIP. Dia melihat, wacana koalisi dengan Demokrat menjadi daya tarik tersendiri bagi partai menengah yang belum resmi menentukan pilihan koalisi. "Bisa saja. Itu mungkin saja terjadi. Kalau Golkar jadi dengan Demokrat, partai menengah yang belum menentukan mitra koalisi akan melihat ini sebagai daya tarik baru," tutup Tantowi.

Wacana koalisi antara Golkar dan Demokrat semakin menguat. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hari ini memanggil Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie ( Ical ) ke Kantor Kepresidenan, Jakarta.
http://www.merdeka.com/politik/golka...ltan-hb-x.html

Prediksi LSI: Golkar-Demokrat Bakal Usung Sultan- Gita Wirjawan
Tuesday, 13 May 2014 14:27

Jakarta, GATRAnews - Peneliti dari Lembaga Survey Nasional Lingkar survey Indonesia (LSI), Adjie Alfaraby, berpandangan bahwa, pilpres 2014, akan ada tiga poros besar. Dua sudah diketahui tapi satu poros lagi Golkar-Demokrat, menurut prediksi LSi bakal memunculkan pasangan capres-cawapres mengejutkan.

Ketiga poros yang akan timbul pada pencapresan 2014, kata Adjie, poros PDI-P- Nasdem-PKB. "Poros itu akan menghasilkan poros Jokowi- Abraham Samad atau Jokowo dan Jusuf Kalla. Sosok ini berdasarkan elektabilitas hasil survey Pasangan persentase Jokowi-samad, 26,21 persen. Dan pasangan Jokowi - JK, 25.32 persen," ujar Adjie dalam konferensi pers di Kantor LSI, Rawamangun Jakarta Timur, Selasa (13/5).

Poros kedua yang akan muncul dari bursa pencapresn nanti adalah Poros dari Gerindra-PAN-PPP. Dalam poros itu, kata Adjie, akan muncul sosok pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Radjasa. Pasangan ini tentunya pasangan yang sudah banyak diprediksi kepada publik, namun begitu kata Adjie, elektabilitas pasangan ini masih dibawah pasangan poros pertama. "Tiket poros kedua seperti Gerindra, PAN dan PPP sepertinya akan memunculkan nama Prabowo-Hatta. Namun poros itu masih dibawah nama poros pertama. Poros Prabowo-Hatta Radjasa hanya 17.76 persen," tambahnya.

Selain kedua poros tersebut, lanjut Adjie, diperkirakan akan muncul poros ke-tiga. Untuk poros ketiga itu, diperkirakan akan diisi oleh partai Golkar atau partai Demokrat. Yang menarik disini untuk poros tersebut justru yang dimunculkan adalah sosok Sri Sultan Hamengkubuwono X dan Gita Wirjawan. "Memang ini cukup mengagetkan. Pasalnya sosok Aburizal Bakrie (Ical) penuh dengan kontroversi, sehingga kemungkinan nama Sri Sultkan akan dimunculkan," ujar Adjie.

Namun jika memang nanti akan terjadi tiga poros yang akan muncul, prediksi Adjie maka kemungkinan besar bursa pemilihan capres akan berjalan tiga putaran. "Kalau ada tiga poros, kemungkinan besar akan terjadi dua putaran. Sulit akan berjalan satu putaran," pungkas Adjie.
http://www.gatra.com/politik-1/52647...-wirjawan.html
http://www.gatra.com/politik-1/52647...-wirjawan.html

-----------------------

Di detik-detik terakhir, bisa saja Golkar atau Ical kembali berkoalisi dengan SBY, dengan mengusung tokoh Golkar yaitu Sri Sultan Hamengku Buwono X (sebagai Capres, dengan alasan lebih populer dan suara Golkar lebih tinggi daripada Demokrat). Sementara kemungkinan besar SBY akan memasang adik iparnya, Pramono Edhie Wibowo sebagai Cawpres dari Demokrat.

emoticon-Matabelo
Diubah oleh sophieshield 14-05-2014 09:50
0
6K
55
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.7KThread40.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.