- Beranda
- The Lounge
Logika Orang Indonesia: Makin Miskin Makin Benar
...
TS
kaihou
Logika Orang Indonesia: Makin Miskin Makin Benar
Selamat Datang gan di Thread ane
Alhamdulillah jadi HT kemarin, tapi lupa foto buktinya
terima kasih mimin& momod
terima kasih mimin& momod
Spoiler for klik:
Semoga ga repost
Spoiler for kedua:
Kaskuser yang baik meninggalakan komen dan
Spoiler for ketiga:
cendolnya dong gan kalo berkenan
Ayo Ubah Pola Pikir kita
Spoiler for Klik:
Bagaimana Logika Orang Indonesia?
Indonesia itu unik. Cara berpikir kita terlalu sinetron karena memang dipengaruhi sinetron. Ambisi ingin menjadi kaya raya, tapi ketika berbicara dan bertindak seolah miskin. Saya jadi ingat ketika Ahmadinejad masih memimpin sebagai pemimpin Iran, banyak sekali orang kita yang bilang: wah kalau pemimpin hebat itu ya seperti Ahmadinejad. Mengapa banyak yang bilang demikian? Karena Ahmadinejad memakai baju bolong-bolong, pernah sholat di pinggir jalan, makan-makanan sederhana. Wah, menjadi pemimpin hebat ternyata mudah ya. Padahal kalau dipikir-pikir, Iran di bawah pemerintahan dia yang egois dan ekstrim, makin dikucilkan. Ekonomi morat marit, inflasi tinggi, industri dalam negeri Iran juga banyak yang mati. Hehe.
Indonesia itu unik. Cara berpikir kita terlalu sinetron karena memang dipengaruhi sinetron. Ambisi ingin menjadi kaya raya, tapi ketika berbicara dan bertindak seolah miskin. Saya jadi ingat ketika Ahmadinejad masih memimpin sebagai pemimpin Iran, banyak sekali orang kita yang bilang: wah kalau pemimpin hebat itu ya seperti Ahmadinejad. Mengapa banyak yang bilang demikian? Karena Ahmadinejad memakai baju bolong-bolong, pernah sholat di pinggir jalan, makan-makanan sederhana. Wah, menjadi pemimpin hebat ternyata mudah ya. Padahal kalau dipikir-pikir, Iran di bawah pemerintahan dia yang egois dan ekstrim, makin dikucilkan. Ekonomi morat marit, inflasi tinggi, industri dalam negeri Iran juga banyak yang mati. Hehe.
Yah, sebagian kita yang tadinya simpatik ke Ahmadinejad akhirnya antipati juga sih. Eh tapi bukan karena ketidakbecusan kepemimpinan dia loh. Tapi karena dia seorang Syiah. Walah… Alasan memuja tidak substansial, alasan membenci juga tidak substansial.
Logika Orang Indonesia: Makin Miskin Makin Benar
Spoiler for klik:
Alur pikir “makin miskin makin benar” paling tercermin di jalan raya. Sesuai dengan pepatah, kalau mau lihat kematangan sebuah bangsa lihatlah pada lalu lintasnya. Sebuah kasus menarik terjadi di Selasa malam tanggal 13 Mei kemarin di jalan I Gusti Ngurah Rai, Pondok Kopi, Jakarta. Sebuah motor yang melaju kencang di jalur yang berlawanan arah bertabrakan dengan mobil Yaris yang sudah sesuai dengan jalurnya. Si pengendara motor, Muhammad, seketika meninggal dunia. Namun ironisnya, hidup matinya Muhammad ternyata tetap membawa kesialan bagi orang lain. Adalah Austin sang pengendara mobil Yaris yang akhirnya menjadi bulan-bulanan dihakimi di tengah jalan oleh para pemotor lainnya. Ada yang menjadi saksi mengatakan sambil memukuli beberapa pemotor menyebutkan “orang kaya tanggung jawab loe” dan “jangan mentang-mentang punya mobil”.
• Apakah punya mobil berarti kaya?
• Apakah punya mobil mentang-mentang?
• Apakah salah yang punya mobil kalau yang lain hanya mampu beli motor?
• Dan SALAHKAH Austin?
Salahkah Austin? Tentu tidak karena berjalan di jalur yang benar dan hanya berkecapatan normal sekitar 60 km/jam. Salah Austin hanya satu: ia bermobil dan dengan demikian ia dianggap termasuk kalangan kaya yang seharusnya dipersalahkan dalam kondisi apa pun dan dengan logika mana pun.
Spoiler for klik:
Sebagian pengendara motor yang ikut menghakimi bisa jadi memiliki logika yang sama, logika sinetron. Orang kaya = jahat, yang lebih miskin = kebenaran. Sedih sekali nasib bangsa ini. Sedihnya karena logika kita justru terlalu materialistis hingga kebenaran pun dipautkan dengan persepsi “apa yang dipunya”, BUKAN apa yang sebenarnya terjadi. Hanya bangsa materialistis yang mendikotomikan kaya dan miskin.
Sebagian dari kita memang TERLALU SOMBONG DALAM KEMISKINAN(baik mental maupun materi).
Spoiler for klik:
SHIT-NETRON Salah Satu Pembentuk Logika Orang Indonesia
Sinetron menurut penulis, merupakan salah satu pembentuk logika orang Indonesia yang sakit. Makin ke sini, tipe sinetron makin picisan dan murahan. Artis yang dibayar mahal tersebut, disuruh memerankan orang super miskin namun baik hati dan selalu benar, walau endingnya dengan sedemikian rupa bisa jadi orang kaya juga. Di lain sisi, tokoh antagonis selalu orang kaya yang jahat absolut, menyeringai dengan kelicikannya, tidak ada satu pun kebaikan tersisa dalam peran tokoh antagonis ala sinetron Indonesia.
Tidak perlu riset mahal untuk memahami bahwa sinetron turut berperan. Sinetron yang terus menjejali kalangan bawah justru menciptakan ilusi perbedaan kelas yang mana kaya=jahat dan miskin=baik. Melihat punya mobil sedikit (yah elah, mobil bukan berarti kaya kali), sudah dicurigai sebagai antagonis.
Contoh salah yang di benarkan
Sinetron menurut penulis, merupakan salah satu pembentuk logika orang Indonesia yang sakit. Makin ke sini, tipe sinetron makin picisan dan murahan. Artis yang dibayar mahal tersebut, disuruh memerankan orang super miskin namun baik hati dan selalu benar, walau endingnya dengan sedemikian rupa bisa jadi orang kaya juga. Di lain sisi, tokoh antagonis selalu orang kaya yang jahat absolut, menyeringai dengan kelicikannya, tidak ada satu pun kebaikan tersisa dalam peran tokoh antagonis ala sinetron Indonesia.
Tidak perlu riset mahal untuk memahami bahwa sinetron turut berperan. Sinetron yang terus menjejali kalangan bawah justru menciptakan ilusi perbedaan kelas yang mana kaya=jahat dan miskin=baik. Melihat punya mobil sedikit (yah elah, mobil bukan berarti kaya kali), sudah dicurigai sebagai antagonis.
Contoh salah yang di benarkan
Spoiler for klik :
Sudah saatnya logika jalanan alam rimba kita dirubah. Polisi harus tegas untuk menindak pengendara motor yang tidak tahu aturan, egois, dan mau menang sendiri. Jangan sampai preseden buruk ini terulang lagi.
Logika Orang Indonesia: Makin Miskin Makin Benar by Nasionalis.me
Sumber
Spoiler for pendapat ts:
Yup, yg di maksud penulis artikel&TS disini adalah orang yg memiliki mental miskin, dan tidak melulu miskin&kaya itu soal harta.. ada orang yg "maaf" kurang mampu tapi ia tetap berusaha ..
dan ada juga orang mampu tapi ngambil BLSM, hayoo !? kata agama ane kemiskinan "DEKAT" dengan kekufuran..
intinya miskin yg di maksud adalah yaa mentalnyaa !! dan maaf pemerintah kita juga membuat kita malas dengan memberi bantuan setiap 3 bulan sekali, maksudnya apah ! ya biarkan pemimpin kita tau apa yg terbaik menurut dia dan kita
terima kasih udah yg ngasih
dan terakhir, banyak yg bilang itu salah aparat&pemerintah yg kurang memberikan ruang.. ya interopeksi aja dlu deh, klo semua orang butuh ruang ga ada habis2nya gan..
dan ada juga yg bilang itu jakarta doang bukan Indonesia, terus kalo lebaran kok jakarta sepi itu pada kemana gan ? jadi yg pada pergi itu keabisan tiket ato emang penduduk asli jakarta ya ,
ada kejadian di bandung wktu itu ane kesana, emng sekarang bandung bukan bagian indonesia ya
dan ada juga orang mampu tapi ngambil BLSM, hayoo !? kata agama ane kemiskinan "DEKAT" dengan kekufuran..
intinya miskin yg di maksud adalah yaa mentalnyaa !! dan maaf pemerintah kita juga membuat kita malas dengan memberi bantuan setiap 3 bulan sekali, maksudnya apah ! ya biarkan pemimpin kita tau apa yg terbaik menurut dia dan kita
terima kasih udah yg ngasih
dan terakhir, banyak yg bilang itu salah aparat&pemerintah yg kurang memberikan ruang.. ya interopeksi aja dlu deh, klo semua orang butuh ruang ga ada habis2nya gan..
dan ada juga yg bilang itu jakarta doang bukan Indonesia, terus kalo lebaran kok jakarta sepi itu pada kemana gan ? jadi yg pada pergi itu keabisan tiket ato emang penduduk asli jakarta ya ,
ada kejadian di bandung wktu itu ane kesana, emng sekarang bandung bukan bagian indonesia ya
Spoiler for komen kaskuser:
Quote:
Original Posted By darknetwork►tau nggak gan, apa yang lebih parah? jalan pikiran polisi juga gk jauh beda sama rakyat.
ni kisah bule yang mengalami kecelakaan di bali. dia dalam posisi pelan, ditabrak dari samping oleh pengendara motor yang mabuk dan ngedrug. Tapi ujung2nya dia yang harus ganti rugi, walaupun dia gak salah, dengan alasan orang barat itu kaya2.
Bali Police - The Balinese Mafia
All the time money was discussed the police officers made mention of the car driver's nice watch, how rich foreigners were and how little money this all was for him.
kalo bisa peki one yah gan
ni kisah bule yang mengalami kecelakaan di bali. dia dalam posisi pelan, ditabrak dari samping oleh pengendara motor yang mabuk dan ngedrug. Tapi ujung2nya dia yang harus ganti rugi, walaupun dia gak salah, dengan alasan orang barat itu kaya2.
Bali Police - The Balinese Mafia
All the time money was discussed the police officers made mention of the car driver's nice watch, how rich foreigners were and how little money this all was for him.
kalo bisa peki one yah gan
Quote:
Original Posted By steven.a►Ternyata masih ada agan yg sepikiran sama ane.
Sejak kecil saya selalu diajarkan untuk hati-hati dengan "makin miskin,makin benar".
Bukan ga pernah ngalamin. Pola pikir yg agan bahas ini membuka peluang untuk "orng miskin malas" berbuat kriminal.
kejadian pertama
Ortu saya sendiri pernah mengalami lagi jalan pelan2 dengan mobil tiba2 ada orng sengaja menabrakkan diri ke mobil jadi seakan-akan tertabrak. padahal dy sendiri yg menabrakkan diri.
Beruntung warga sekitar masih ada yg punya hati,langsung suruh jalan, mungkin sudah sering terjadi.
kejadian ke 2 dialami saya sendiri.
Saat itu siang sekitar jam 2. lagi macet2an di tanah abang. Tiba2 ada motor selap selip. Nyangkut lah di bumper mobil ane. Jatoh guling2, setelah telungkup t orng ngeliatin ane. akhrnya dibantu warga dibawa pinggir ke kiri. Ane tetep aja jalan. Wong ane ga berasa salah.
Mau minta ganti gara2 dy mbl ane baret juga udah ga mungkin.
Sekian pengalaman ane. Jakarta yg kecil selalu benar.
Sejak kecil saya selalu diajarkan untuk hati-hati dengan "makin miskin,makin benar".
Bukan ga pernah ngalamin. Pola pikir yg agan bahas ini membuka peluang untuk "orng miskin malas" berbuat kriminal.
kejadian pertama
Ortu saya sendiri pernah mengalami lagi jalan pelan2 dengan mobil tiba2 ada orng sengaja menabrakkan diri ke mobil jadi seakan-akan tertabrak. padahal dy sendiri yg menabrakkan diri.
Beruntung warga sekitar masih ada yg punya hati,langsung suruh jalan, mungkin sudah sering terjadi.
kejadian ke 2 dialami saya sendiri.
Saat itu siang sekitar jam 2. lagi macet2an di tanah abang. Tiba2 ada motor selap selip. Nyangkut lah di bumper mobil ane. Jatoh guling2, setelah telungkup t orng ngeliatin ane. akhrnya dibantu warga dibawa pinggir ke kiri. Ane tetep aja jalan. Wong ane ga berasa salah.
Mau minta ganti gara2 dy mbl ane baret juga udah ga mungkin.
Sekian pengalaman ane. Jakarta yg kecil selalu benar.
Quote:
Original Posted By BrUdFaCe►Ane sudah benci dan semakin benci sama orang miskin yang bodoh, sok tahu dan sombong dari dulu, tapi susah bilangnya gimana. Kalo bilang gue benci, jadi bulan bulanan mereka juga, dibiilang songong lah. Ane akhirnya jadi terikat rasa bersalah juga. Tapi akhirnya ada orang yang sadar dan mau bicara tentang kelicikan rakyat kita yang bermental dan bermateri miskin. Kalo ane boleh kasih contoh, coba aja agan naik kopaja tungguin ada ibu-ibu, bahkan ada anak muda yang ngemis dengan sebuah kalimat yang bisa dibilang sudah sering kita dengar :
"Bu, pak, kasian belum makan tiga hari."
Apa dengan lo ga makan tiga hari, lo bisa dapet uang tanpa usaha ? Padahal mereka ga cacat sama sekali. Cuma modal kerudung usang doang, padahal baju lengan pendek. Ini bukan dunia sinetron, dimana orang kaya menindas orang miskin. Dimana orang kaya pasti belagu, dan pasti salah. Jangan lagi menggunakan sinetron sebagai standar norma sosial. Jika lo mau berusaha dan lo bisa, lo pasti akan berhasil. Period. if you still begging for money from other people without any effort to earn it, you either a lazy ass piece of shit, or people don't need you anymore and you might as well die.
"Bu, pak, kasian belum makan tiga hari."
Apa dengan lo ga makan tiga hari, lo bisa dapet uang tanpa usaha ? Padahal mereka ga cacat sama sekali. Cuma modal kerudung usang doang, padahal baju lengan pendek. Ini bukan dunia sinetron, dimana orang kaya menindas orang miskin. Dimana orang kaya pasti belagu, dan pasti salah. Jangan lagi menggunakan sinetron sebagai standar norma sosial. Jika lo mau berusaha dan lo bisa, lo pasti akan berhasil. Period. if you still begging for money from other people without any effort to earn it, you either a lazy ass piece of shit, or people don't need you anymore and you might as well die.
Quote:
Original Posted By hura.hura►
1 LAGI GAN!!!
---------------
ane juga benci kalau orang ngomong :
Pemikiran orang2 di atas lah jg yg harus dirubah. klo orang mikirnya indonesia negatif2 aja, kapan berubahnya. justru orang yg berpikiran gitu yg mestinya kudu ditendang keluar
kita2 jangan ngarep pemerintahnya bertindak merubah indonesia jd lebih baik, tapi let's make better from ourselves. sapa tau dengan munculnya generasi yg BECUS, negara kita juga berubah mjd BECUS.
========
CURHAT :
- di jalan raya medan yg semrawut, polisi LLAJR nya ga banyak. jarang nampak. apa formasinya kurang ya?
di jalanan, jarang pengendara motor pake helm.. dah pada jago kali kepalanya
tiap di lampu merah, pada rebutan jalan duluan, belum yg nyolong2 nerobos lampu merah!! bikin jantungan
1 LAGI GAN!!!
---------------
ane juga benci kalau orang ngomong :
Pemikiran orang2 di atas lah jg yg harus dirubah. klo orang mikirnya indonesia negatif2 aja, kapan berubahnya. justru orang yg berpikiran gitu yg mestinya kudu ditendang keluar
kita2 jangan ngarep pemerintahnya bertindak merubah indonesia jd lebih baik, tapi let's make better from ourselves. sapa tau dengan munculnya generasi yg BECUS, negara kita juga berubah mjd BECUS.
========
CURHAT :
- di jalan raya medan yg semrawut, polisi LLAJR nya ga banyak. jarang nampak. apa formasinya kurang ya?
di jalanan, jarang pengendara motor pake helm.. dah pada jago kali kepalanya
tiap di lampu merah, pada rebutan jalan duluan, belum yg nyolong2 nerobos lampu merah!! bikin jantungan
Quote:
Original Posted By BeruangCompany►
wah...sepertinya ga cuma d jakarta dst nya gan...d kalimantan juga udah lama kok kayak gitu.cume amang karna jakarta dst yg selalu jadi sorotan.cuma emang lebih halus penyebutannya.bukan pakai yg miskin atau kaya,tp besar atau kecil.besar dari ukuran kepampuan finansial,kendaraan,jabatan,dll.jadi kalo org jalan kaki nabrak org pakai sepeda,yg pakai sepeda nabrak yg pakai motor,motor nabrak mobil,dst nya.tetap yg salah yg ditabrak,bukan yg nabrak.
pengalaman terbaru bbrp hari yg lalu,wkt mobilku d tabrak anak smp yg ngebut pakai motor d jalan keluar komplek.pdhl udah jelas2 tu yg nabrak anak itu,secara dilihat dr posisi rusaknya pintu mobil.tp tetap,oleh orang2 yang pas melintas dan ngeliat kejadian,salahnya di aku karna naik mobil laju2 dan ga hati2.pdhl aku udah puluhan taun tgl dsitu dan ga pernah sedikitpun laju2.justru selama ini org luar komplek yg sering ugal2an.dan sialnya aku ga tau tuh bapak2 siapa,tau2 main marah.singkatnya,ak belum sempat liat mana yg benyok karna sibuk ngeladenin bpk2 td marahin aku,tuh anak tau2 kabur pakai motornya,lebih laju malah.dan akhirnya tuh bapak ngomong,'oh...memang anak itu yang salah.makannya dy kabur'.dan tuh bapak pergi gitu aja.dan aku baru tau tuh mobil benyok setelah sampai d tmpt tujuan.
inti ceritanya bukan mo blg aku yg benar,meski emang aku ga buat salah.tp mindset kalo yg 'lebih besar' itu yang salah itu yg aku ga bisa terima.belum tentu semua salahnya yg besar,tp bisa juga karna kecerobohan yg kecil.selain itu,dari aparatnya juga harus tegas,jangan cuma karna alasan kemanusiaan,yg kecil di menangkan.bukannya aku ga menghargai yang kecil,tp tetap keadilan yg seimbang berdasarkan hukum.siapapun yang salah,harus d tindak tegas.dan kalo misalnya aku d posisi itu,aku berani untuk menantang mereka yg bilang aku salah di pengadilan.tp untungnya sampe skrg blm kejadian yg gitu.jadi mereka masih bisa hidup tenang...
wah...sepertinya ga cuma d jakarta dst nya gan...d kalimantan juga udah lama kok kayak gitu.cume amang karna jakarta dst yg selalu jadi sorotan.cuma emang lebih halus penyebutannya.bukan pakai yg miskin atau kaya,tp besar atau kecil.besar dari ukuran kepampuan finansial,kendaraan,jabatan,dll.jadi kalo org jalan kaki nabrak org pakai sepeda,yg pakai sepeda nabrak yg pakai motor,motor nabrak mobil,dst nya.tetap yg salah yg ditabrak,bukan yg nabrak.
pengalaman terbaru bbrp hari yg lalu,wkt mobilku d tabrak anak smp yg ngebut pakai motor d jalan keluar komplek.pdhl udah jelas2 tu yg nabrak anak itu,secara dilihat dr posisi rusaknya pintu mobil.tp tetap,oleh orang2 yang pas melintas dan ngeliat kejadian,salahnya di aku karna naik mobil laju2 dan ga hati2.pdhl aku udah puluhan taun tgl dsitu dan ga pernah sedikitpun laju2.justru selama ini org luar komplek yg sering ugal2an.dan sialnya aku ga tau tuh bapak2 siapa,tau2 main marah.singkatnya,ak belum sempat liat mana yg benyok karna sibuk ngeladenin bpk2 td marahin aku,tuh anak tau2 kabur pakai motornya,lebih laju malah.dan akhirnya tuh bapak ngomong,'oh...memang anak itu yang salah.makannya dy kabur'.dan tuh bapak pergi gitu aja.dan aku baru tau tuh mobil benyok setelah sampai d tmpt tujuan.
inti ceritanya bukan mo blg aku yg benar,meski emang aku ga buat salah.tp mindset kalo yg 'lebih besar' itu yang salah itu yg aku ga bisa terima.belum tentu semua salahnya yg besar,tp bisa juga karna kecerobohan yg kecil.selain itu,dari aparatnya juga harus tegas,jangan cuma karna alasan kemanusiaan,yg kecil di menangkan.bukannya aku ga menghargai yang kecil,tp tetap keadilan yg seimbang berdasarkan hukum.siapapun yang salah,harus d tindak tegas.dan kalo misalnya aku d posisi itu,aku berani untuk menantang mereka yg bilang aku salah di pengadilan.tp untungnya sampe skrg blm kejadian yg gitu.jadi mereka masih bisa hidup tenang...
Quote:
Original Posted By race94►nah, akhirnya ada yang ngepost tentang beginian nih..
trus juga ada yg (maaf) ngata2in "f*ck all the police!", padahal gak semua polisi nyebelin. bisa aja kan polisi jadi nyebelin karena kita yg ngelanggar peraturan?
yang lucu adalah yg ngatain "fck police", tp dirinya sendiri ngelanggar aturan ini itu dsb, ya gak dewasa lah.. klo udah ngelanggar, ya terima konsekuensinya. ini malah pada ngeles dan memukul rata semua polisi itu kerjaannya nyari duit dari pengendara. salah siapa?
Plus, yg suka ngasih 'uang damai' juga sama aja nyuburin Korupsi di endonesa (sori, klo bilang "Indonesia", sy kasian pahlawan2 pejuang Indonesia di alam sana yg udah berjuang habis2an gan).
Benci korupsi dan penyuapan, tapi suka nyuap polisi. aduh pak buk mas mbak..
Lagi,
Logika, "aturan ada untuk di langgar", brarti klo ada aturan, "Dilarang korupsi". brarti pada ngelanggar semua. mau kah km dikorupsi terus? it's start from you guys..
SATU LAGI GAN LOGIKANYA,
"Orang lebih suka buat nyari kesalahan orang lain daripada mengkoreksi atau mencari kesalahan dirinya sendiri"
itu basic banget, cuman realitanya ya kayak ceritanya TS itu.
sedih gan..
Ga ada kata ane yg meng generalisir kan ya?
trus juga ada yg (maaf) ngata2in "f*ck all the police!", padahal gak semua polisi nyebelin. bisa aja kan polisi jadi nyebelin karena kita yg ngelanggar peraturan?
yang lucu adalah yg ngatain "fck police", tp dirinya sendiri ngelanggar aturan ini itu dsb, ya gak dewasa lah.. klo udah ngelanggar, ya terima konsekuensinya. ini malah pada ngeles dan memukul rata semua polisi itu kerjaannya nyari duit dari pengendara. salah siapa?
Plus, yg suka ngasih 'uang damai' juga sama aja nyuburin Korupsi di endonesa (sori, klo bilang "Indonesia", sy kasian pahlawan2 pejuang Indonesia di alam sana yg udah berjuang habis2an gan).
Benci korupsi dan penyuapan, tapi suka nyuap polisi. aduh pak buk mas mbak..
Lagi,
Logika, "aturan ada untuk di langgar", brarti klo ada aturan, "Dilarang korupsi". brarti pada ngelanggar semua. mau kah km dikorupsi terus? it's start from you guys..
SATU LAGI GAN LOGIKANYA,
"Orang lebih suka buat nyari kesalahan orang lain daripada mengkoreksi atau mencari kesalahan dirinya sendiri"
itu basic banget, cuman realitanya ya kayak ceritanya TS itu.
sedih gan..
Ga ada kata ane yg meng generalisir kan ya?
Quote:
Original Posted By RyuHayabusa11►Udah, merusak pikiran rakyat, kebanyakan materinya nyontek bahkan jiplak full dari drama luar negeri... parah.. komisi penyiaran harusnya lebih aktif dan strict dalam pengijinan penyiaran
untuk logika orang indonesia emg dari dulu gue rasa orang kaya tuh disalahin mulu, kesannya orang indonesia tuh seneng banget dwelling di dunia miskin dan anti-kaya.. yah kalo ga suka, lawan lah dengan usaha..
orang tua saya aja dulu bayar kuliah aja kesusahan, tapi berani kerja keras bahkan menanggung malu pernah diusir satpam, tpi skrg sudah terbayar smpe bisa nyekolahin anak"nya smpe luar negeri
intinya, kalo ortu gw aja yg dari kampung dengan usaha mati"an bisa keluar dari kemiskinan kenapa kita musti nggak bisa?
kalo yg masih ttp benci orang kaya inget , yg kaya juga biasanya berasal dari kalangan bawah tapi mau berusaha smpe titik darah akhir gan! GOD Bless Indonesian!
untuk logika orang indonesia emg dari dulu gue rasa orang kaya tuh disalahin mulu, kesannya orang indonesia tuh seneng banget dwelling di dunia miskin dan anti-kaya.. yah kalo ga suka, lawan lah dengan usaha..
orang tua saya aja dulu bayar kuliah aja kesusahan, tapi berani kerja keras bahkan menanggung malu pernah diusir satpam, tpi skrg sudah terbayar smpe bisa nyekolahin anak"nya smpe luar negeri
intinya, kalo ortu gw aja yg dari kampung dengan usaha mati"an bisa keluar dari kemiskinan kenapa kita musti nggak bisa?
kalo yg masih ttp benci orang kaya inget , yg kaya juga biasanya berasal dari kalangan bawah tapi mau berusaha smpe titik darah akhir gan! GOD Bless Indonesian!
Quote:
Original Posted By nichoway►Bobot kali gan tulisannya. Satu hal, mental. Hedonisme. Gengsi. See ? Bobrok. Gak perlu panjang lebar utk mendeskripsikan bangsa ini. Disaat kita pamer kekayaan yang notabene "dipaksa" , pemuda Jepang sudah bisa meng "invent" sesuatu yang bermutu. Sesuatu yang "Real" bukan andai2 sinetron. Dimana sang miskin hanya menunggu kebetuntungan datang. Prince charming yang kaya raya datang. What the fuck ? Generasi bodoh. Miris, ironis tapi ya ini cerminan bangsa kita. Mental untuk menjadi miskin baik dalam moral ataupun materi. Munafik. Hanya merasa kalau golongan dia yang paling benar. Budak uang. Suatu hal yang tragis melihat kondisi negara yang in fact adalah digadang - gadabg sebagai pecahan Atlantis. Negeri indah, surga, kaya dengan penduduk yang bermental "miskin". Masih bekerja untuk mencari Uang semata. Bukan menggapai mimpi. Menyianyiakan hidup. Setiap ada "kecerdasan" untuk merubah pasti sang perut gendut menjegal. Saya bingung kenapa semua orang mau melakukan hal ini ? I mean ayolah ini Indonesia !!
Quote:
Original Posted By MambazsRicJ►ane setuju banget sama kata-kata agan ini..
ane juga pernah kejadian, jadi ane lagi dilampu merah nihh..
waktunya lampu merah masih nunjukin waktu sekitar 30 sec..
dikiri kanan ane ada mobil, dgn jarak yg gk lumayan rapat, cukup untuk 1 motor
tiba - tiba ada motor vario ngebut, trus nubruk spion kiri ane..
dia langsung jatuh trus keseret smpe skitar 2 meter.an
motornya beset semua..
orangnya engga kenapa" soalnya pake perlengkapan lengkap.. (jacket, celana panjang, sepatu safety, helm penuh)
dia berdiri, ngetok jendela kiri depan ane..
ane buka tuh jendelanya..
dia langsung marah" ngomel" gk jelas, minta ganti rugi..
ane pasti bales dong, kan ane diem aja.. dia yg ngebut mau nrobos lampu merah sama mobil ane..
trus yg bikin ane sakit hati dia bilang "kan bapak yg kaya !! (ane di panggil bapak, padahal umur baru 17) yang pake mobil yang harus ganti"
(lha salah dia, ane yg harus ganti..?? what the hell man..)
dia ngamuk" sampe lampu ijo
ya udah karna ane udh mangkel, ane tinggal deeh..
gk peduli ane
ane juga pernah kejadian, jadi ane lagi dilampu merah nihh..
waktunya lampu merah masih nunjukin waktu sekitar 30 sec..
dikiri kanan ane ada mobil, dgn jarak yg gk lumayan rapat, cukup untuk 1 motor
tiba - tiba ada motor vario ngebut, trus nubruk spion kiri ane..
dia langsung jatuh trus keseret smpe skitar 2 meter.an
motornya beset semua..
orangnya engga kenapa" soalnya pake perlengkapan lengkap.. (jacket, celana panjang, sepatu safety, helm penuh)
dia berdiri, ngetok jendela kiri depan ane..
ane buka tuh jendelanya..
dia langsung marah" ngomel" gk jelas, minta ganti rugi..
ane pasti bales dong, kan ane diem aja.. dia yg ngebut mau nrobos lampu merah sama mobil ane..
trus yg bikin ane sakit hati dia bilang "kan bapak yg kaya !! (ane di panggil bapak, padahal umur baru 17) yang pake mobil yang harus ganti"
(lha salah dia, ane yg harus ganti..?? what the hell man..)
dia ngamuk" sampe lampu ijo
ya udah karna ane udh mangkel, ane tinggal deeh..
gk peduli ane
Quote:
Original Posted By onlyra►Demi apa coba gan, ane sampe register ulang gegara lupa password id lama wkkk...
Demi komen di sini, sumpah thread nya berkualitas...
Back to topic,, syukur nya gan penduduk endonesa ngga semuanya bermental miskin... Mau sharing dikit...
Ceritanya gini, manajer ane pulang kantor lewat bypass Sanur (TKP di Denpasar)
Jalanan kosong lampu hijau, jadilah manajer ane ngegas poll.. Tapi pas dekat perempatan (lampunya masih hijau) ada Polantas (buta warna kayaknya) ngasi sinyal boleh jalan ke sisi jalan satunya.. Manajer ane spontan ngerem mendadak (lampunya masih hijau) gegara banyak motor belok masuk ke jalur mobilnya.. Udah ngerem tetep ada motor2 yg kesenggol, sampe efek domino gitu gan..
Mobilnya rusak parah depan belakang, pengendara motor bnyk yang lecet2.. Manajer ane udah galau berat, sampe ada ibu2 ngomong "tadi Pak Polisinya nyuruh jalan padahal lampu masih MERAH"
Syukur ada kesaksian ibu itu, manajer ane ga dituntut ataupun dihakimi massal sama pengendara2 motor di situ... Happily ever after!
PS: polisinya abis itu ngabur ga tau ntah kmn
Demi komen di sini, sumpah thread nya berkualitas...
Back to topic,, syukur nya gan penduduk endonesa ngga semuanya bermental miskin... Mau sharing dikit...
Ceritanya gini, manajer ane pulang kantor lewat bypass Sanur (TKP di Denpasar)
Jalanan kosong lampu hijau, jadilah manajer ane ngegas poll.. Tapi pas dekat perempatan (lampunya masih hijau) ada Polantas (buta warna kayaknya) ngasi sinyal boleh jalan ke sisi jalan satunya.. Manajer ane spontan ngerem mendadak (lampunya masih hijau) gegara banyak motor belok masuk ke jalur mobilnya.. Udah ngerem tetep ada motor2 yg kesenggol, sampe efek domino gitu gan..
Mobilnya rusak parah depan belakang, pengendara motor bnyk yang lecet2.. Manajer ane udah galau berat, sampe ada ibu2 ngomong "tadi Pak Polisinya nyuruh jalan padahal lampu masih MERAH"
Syukur ada kesaksian ibu itu, manajer ane ga dituntut ataupun dihakimi massal sama pengendara2 motor di situ... Happily ever after!
PS: polisinya abis itu ngabur ga tau ntah kmn
Quote:
Original Posted By male62arch►Iya benar ane setuju sama apa yang ditulis dan apa yang dicantumkan di first page. Benar, ane mengalami, merasakan, dan mungkin kita semua juga merasakan. Ane juga berpikiran hal yang sama tapi agan selangkah lebih maju dengan menyampaikan di kaskus.
Ane berpendapat bukan hanya yang miskin yang selalu benar. Tapi, yang terlihat kasihan lah yang selalu benar.
Contoh: Misal ada cewek nangis di depan cowok, dan agan melihat tanpa tahu apa kejadian sesungguhnya. Menurut pandangan orang yang ga tau apa apa, siapa yang salah? Cowok? Karena menganggap cewek lemah? Padahal belum tentu karena kita ga tau kejadian sesungguhnya.
Pengemis dan pengamen aja menjual apa? Menjual kasihan tau.. Ane males tuh kasih pengamen yang cuman modal tepuk tangan tapi suara ga jelas. Sedangkan sebaliknya ane respect sama pengamen yang benar benar menjual skill kayak di malioboro Jogja. (no sara, ane sering ke luar kota).
Pokoknya gitu, yang terlihat lemah lah yang benar. *) Padahal kita ga akan mengerti kalo ga tau keadaan sesungguhnya.
Ane berpendapat bukan hanya yang miskin yang selalu benar. Tapi, yang terlihat kasihan lah yang selalu benar.
Contoh: Misal ada cewek nangis di depan cowok, dan agan melihat tanpa tahu apa kejadian sesungguhnya. Menurut pandangan orang yang ga tau apa apa, siapa yang salah? Cowok? Karena menganggap cewek lemah? Padahal belum tentu karena kita ga tau kejadian sesungguhnya.
Pengemis dan pengamen aja menjual apa? Menjual kasihan tau.. Ane males tuh kasih pengamen yang cuman modal tepuk tangan tapi suara ga jelas. Sedangkan sebaliknya ane respect sama pengamen yang benar benar menjual skill kayak di malioboro Jogja. (no sara, ane sering ke luar kota).
Pokoknya gitu, yang terlihat lemah lah yang benar. *) Padahal kita ga akan mengerti kalo ga tau keadaan sesungguhnya.
Quote:
Original Posted By male62arch►Iya benar ane setuju sama apa yang ditulis dan apa yang dicantumkan di first page. Benar, ane mengalami, merasakan, dan mungkin kita semua juga merasakan. Ane juga berpikiran hal yang sama tapi agan selangkah lebih maju dengan menyampaikan di kaskus.
Ane berpendapat bukan hanya yang miskin yang selalu benar. Tapi, yang terlihat kasihan lah yang selalu benar.
Contoh: Misal ada cewek nangis di depan cowok, dan agan melihat tanpa tahu apa kejadian sesungguhnya. Menurut pandangan orang yang ga tau apa apa, siapa yang salah? Cowok? Karena menganggap cewek lemah? Padahal belum tentu karena kita ga tau kejadian sesungguhnya.
Pengemis dan pengamen aja menjual apa? Menjual kasihan tau.. Ane males tuh kasih pengamen yang cuman modal tepuk tangan tapi suara ga jelas. Sedangkan sebaliknya ane respect sama pengamen yang benar benar menjual skill kayak di malioboro Jogja. (no sara, ane sering ke luar kota).
Pokoknya gitu, yang terlihat lemah lah yang benar. *) Padahal kita ga akan mengerti kalo ga tau keadaan sesungguhnya.
Ane berpendapat bukan hanya yang miskin yang selalu benar. Tapi, yang terlihat kasihan lah yang selalu benar.
Contoh: Misal ada cewek nangis di depan cowok, dan agan melihat tanpa tahu apa kejadian sesungguhnya. Menurut pandangan orang yang ga tau apa apa, siapa yang salah? Cowok? Karena menganggap cewek lemah? Padahal belum tentu karena kita ga tau kejadian sesungguhnya.
Pengemis dan pengamen aja menjual apa? Menjual kasihan tau.. Ane males tuh kasih pengamen yang cuman modal tepuk tangan tapi suara ga jelas. Sedangkan sebaliknya ane respect sama pengamen yang benar benar menjual skill kayak di malioboro Jogja. (no sara, ane sering ke luar kota).
Pokoknya gitu, yang terlihat lemah lah yang benar. *) Padahal kita ga akan mengerti kalo ga tau keadaan sesungguhnya.
Untuk komen yang lain blom ane masukin ke pagone bukannya ga bagus kok, cuma bnyk yg kelewat soalnya ane lebih sering jadi silent reader.. liat aja id taun segini post baru segitu
lanjutan komen kaskuser ada di page #3 ya
0
486.6K
Kutip
2.9K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
925.2KThread•91.1KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya