Pagi, siang, sore, malam buat agan-agan sekalian, sorry kalo misalnya ane salah kamar

ini sekedar curhatan ane akan pengendara bermotor yang baru saja ane alami, dan memang ane berani buka thread ini karena ane juga melihat kasus yg sekiranya mungkin kurang lebih senasib sama ane http://www.kaskus.co.id/thread/5372b...dirusak-warga/

KRONOLOGIS:

PART 1 @ TKP
Rabu (07/05/2014) Jam 11:30 minggu lalu, ane baru pulang dari RSUD A** karena ada urusan kampus (domisili ane disebuah kota dikalimantan inisal S) dan hendak balik ke kampus ane di U**** karena ada kepentingan juga disana menggunakan mobil, ane masuk melalui pintu gerbang utama kampus dan melewati Fakultas Kehutanan, Farmasi dan belok ke perikanan hingga tiba disimpang 4 antara fakultas ane, MPPKM, perikanan dan Gor 27, sebelum masuk ke simpang 4 ada telpon berdering melihat hal itu ane udah pelan-pelan nan berhati-hati dan pasang double sein (kalo didaerah ane kalo hendak lurus harus pake double sein atau biasa disebut sein/riting tengah) dan perlahan ane masuk dan lurus untuk menepi sebentar, tiba-tiba dari arah bank bni ada AMOR (Sebutan untuk anak-anak berandalan yang suka ngebut dijalan, pake knalpot racing, pokoknya motornya gak karu-karuan modelnya, kalo dijalan sok paling berkuasa ) seenak udelnya melaju dan gak perhatiin jalan (dari pengakuan amornya sendiri dia buru-buru dan hapenya berdering dan hendak mengambil hape ) menabrak bagian belakang mobil ane hingga bagian belakang mobil ane hancur lalu motornya bergericit (ane gatau nyebut bahasa indonesianya apa) ketengah mobil ane sehingga mobil ane ikut penyok juga bagian pintu depan sebelah kiri serta menggetarkan spion ane, dari kesaksian saksi yang kebetulan sedang berada sangat dekat dengan TKP dan beliau juga satpam difakultas ane, badan si amor juga menabrak menghatam mobil ane sehingga bagian clavicula kanan dari itu bocah patah (Fraktur 1/3 lateral clavicula). saking kerasnya menghantam mobil ane, kepala ane sampai terhantuk ke bagian kaca mobil ane. sontak saja ane langsung turun dan memaki itu amor yang mukanya terlihat antara sedang ingin berak dan menahan tangis. dan mulai berdatangan lah mahasiswa-mahasiswa fakultas lain yang sok ide/sok tau dengan kejadiannya dan malah ngebelain itu amor serta sedikit dari fakultas ane yang kebetulan baru selesai labskill serta staff2 dari fakultas juga ikut. lalu ane tepikan sebentar mobil ane, karena ane ingat ada teman difakultas teknik yang juga berdekatan sama fakultas ane maka ane panggil mereka disana (untuk berjaga-jaga seandainya rusuh di TKP) dan kembali ke TKP. saat itu juga, sudah ada polisi dan petugas-petugas penjaga kampus dari rektorat yang menginterogasi ane dan itu amor dan ternyata diketahui kalo itu amor tidak memiliki SIM, dan STNK . saat itu juga terjadi disitu polisi menanyai ane akan kejadiannya dan saksi juga ada dilokasi dan membenarkan, polisi itu akhirnya bingung sendiri (dari yang ane liat polisi itu cenderung memihak ke amor, padahal jelas-jelas itu amor tidak memiliki SIM, STNK, lalu menggunakan knalpot racing, serta spion sebelah kanan juga gaada. karena itu sempat menyerang ane dengan stetmen-stetmen yang hendak memberatkan ane) lalu polisi menyarankan damai serta nanyai akan identitas saya dan amor itu lalu polisi pergi, saat itu juga petugas kampus menyita motor dan diangkut ke mobil patroli kampus saat itu juga paman dari itu amor dan ibunya datang. entah kenapa karena naluri ane sebagai mahasiswa disuatu fakultas, ane memutuskan untuk mengangkut itu amor dibawa keklinik terdekat, lalu dirujuk ke RSUD A** meskipun ane sendiri berhak untuk tidak membawanya kesana karena ane tidak salah.

PART 2 @ IGD RSUD A**
begitu tiba di IGD, langsung saja anak itu masuk dan dirawat sejenak sembari ane mengurus administrasi di RS yang sudah tidak asing bagi ane. paman dari si amor itu mengikuti kemanapun ane pergi (dalam hatipun ane berkata "bangke, emangnya saya penjahat apa sampe kemanapun diikutin terus") setelah proses panjang disana (Pengecekan radiologi, nebus obat, dsb) anak itu dianjurkan keluar dan datang lagi keesokan harinya ke poli THT untuk pengecekan lebih lanjut. tiba-tiba didepan IGD ada keluarga yang jumlahnya lebih besar berada didepan dan omnya yang satu lagi langsung nyolot abis ke ane dan teman ane juga om ane yg baru saja dtg seolah-olah merasa benar.

A (Ane), B (Om Amor 1), C (Om Amor 2), D (Amor)

B: Oii gimana sudah ini, gimana nasib keponakan saya ini!
A: Lohh jelas-jelas itu keponakan situ yang salah
B: *Dengan nada nyolot* Gini ya nak, dimana-mana diindonesia kalau mobil menabrak motor atau sebaliknya yaa pasti apapun kondisinya mobil salah.
B: *ngomong panjang lebar* yang intinya minta keponakannya dibiayai motornya beserta perawatan keponakannya
C: Ehh hadri (Amor) emang gimana gerang?
D: Aku handak mengambil hape, bekajutan aku kada melihatnya ada mobil disitu (Aku mau ngambil hape, aku kaget gak lihat ada mobil)
B: *Terdiam, bingung mau ngomong apa, mungkin kelihatan kesalahan keponakannya*

seketika itu juga, ane langsung menjauh dan langsung menelpon ortu ane sedang berkeperluan dipulau jawa dan tentunya om ane dan temen ane jagain ane, dan disitu omnya si amor itu hendak menguping pembicaraan tapi gaberani karena ane dijagain. saking lamanya kami menelpon, mereka (keluarganya itu amor) mengira kami sedang menelpon polisi karena mereka tau kesalahan itu anak (gapunya SIM, STNK, Knalpot racing, dan gaada kaca spion) langsung aja mereka ngomong ke kerabat ane minta gausah dibawa ke polisi dan damai gausah dibiayain untuk motornya. kebetulan pembicaraan sama ortu ane selese dan yang lain langsung saja mengiyakan. lalu gamau panjang lebar, ane antar itu si amor dan keluarganya ke rumahnya. sesampainya dirumah, karena motornya ditahan direktorat mereka meminta kami untuk kesana.

@ Rektorat Univ ane
sesampainya direktorat, petugas sana ngomong panjang lebar lalu meminta persetujuan kami untuk membuat surat pernyataan. tetapi om-omnya si amor gamau dan secara halus berkata tidak usah menggunakan surat perjanjian lah dsb (mungkin karena takut motornya akan disita polisi bila sampai ke polisi) lalu ane dan keluarga ane karena kelelahan tanpa berpikir juga mengiyakan (ane nyesel banget, kalo pake surat perjanjian mungkin bisa ane tingkatin kalo ada apa-apa ke polisian)

Keesokan harinya @RSUD A**
karena tadi kelanjutannya harus ke poli THT, ketemuan lah kami disana. si amor cuma sama ibunya doang. kebetulan ane sedang ada ujian di RS tsb, jadi kerabat ane bareng sama itu amor dan ibunya masuk ke THT. dari hasil THT itu, dokter menganjurkan untuk dioperasi dan memasang PEN (gila aja mahal banget itu) lalu ibunya ngomong ke keluarga ane minta ditanggung PENnya tapi kerabat ane gatau apa-apa dan minta berunding sama ane dulu. sekeluar ane dari ujian di RS tsb, kerabat ane menghubungi ane dan mengabari ane. sontak ane kesel, enak beneh udah inya yang salah aku pula disuruh tanggung PEN-nya (enak bener, udah dia yang salah malah dia suruh aku tanggung biaya PEN-nya ) bahkan diruang ujianpun ane sampe gak kosnsen gara-gara itu amor anjing

HARI INI
semenjak itu, itu keluarga amor terus-terusan menghubungi kerabat ane yang waktu itu menemani itu si amor di poli THT.. karena jengkel, itu kerabat ane minta persetujuan ane untuk ngasih nomer ane ke itu keluarga mereka dan ane mengiyakan. sampai detik ini mereka tidak ada menghubungi ane, mungkin kalo ada nanti saya update. ane sih risih juga, masa iya dia yang salah dan ane juga harus menanggung semuanya mulai dari pengobatannya yang pastinya biayanya gak sedikit, belum lagi mobil ane yang rusak parah.

INTI DARI CERITA INI ADALAH JADILAH PENGGUNA JALAN YANG BENAR, JANGAN SEMERAWUT, PATUHILAH RAMBU-RAMBU

MOHON BACALAH SECARA KESELURUHAN DAN PAHAMI BENER-BENER SEBELUM COMMENT BIAR GAK ASAL COMMENT.

UNTUK KELANJUTANNYA (UPDATE) AKAN SAYA UPDATE DIPAGE BERIKUTNYA.