Samarinda -Warga Jakarta dikeluhkan dengan padamnya listrik baru-baru ini. Sementara di daerah lain seperti Kalimantan Timur, yang disebut-sebut provinsi kaya gas bumi, minyak bumi,dan batu bara, pemadaman listrik justru lebih parah layaknya minum obat 3 kali dalam sehari.

Tiga kota di Kaltim yang masuk dalam kelistrikan Sistem Mahakam yakni Balikpapan, Samarinda dan Tenggarong, dalam beberapa bulan terakhir mengalami pemadaman listrik, baik terjadwal oleh PT PLN (Persero) maupun tidak terjadwal. Seperti yang terjadi hari ini, pemadaman kali kedua terjadi di sebagian wilayah ibu kota provinsi, Samarinda.

"Sekarang mati lampu lagi dari Pukul 10.00 WITA tadi. Biasanya, sore baru hidup lagi sekitar Pukul 17.00 WITA. Ini pemadaman kali kedua karena yang pertama Pukul 02.00 WITA tadi," kata warga Jl MT Haryono, Rawa Sari, Samarinda, Muhammad Rizal kepada detikFinance, Rabu (14/5/2014).

Rizal mengatakan dalam sepekan, pemadaman listrik di wilayah tempat tinggalnya berlangsung setiap harinya, tidak jarang padam 3 kali dalam sehari.

"Padam listrik di sini seperti minum obat tiga kali sehari. Nggak jelas, padam berjadwal dan tidak berjadwal sama saja, bikin susah warga. Alasannya (PLN) klasik, padam karena perawatan atau gangguan. Kalau tidak, daya terbatas. Dari dulu mutar-mutar itu saja alasannya," keluh Rizal.

Pemadaman listrik tidak kalah parahnya, juga berlangsung di kota Balikpapan. Di kota itu, pemadaman juga tidak jarang terjadi 3 kali dalam sehari. Padahal, kantor PT PLN Wilayah Kaltim-Kaltara, berkantor di kota Balikpapan, disusul perkantoran perwakilan berbagai instansi level provinsi Kaltim maupun regional Kalimantan.

"Iya begini, padam listrik nggak jelas. Kalau sudah terjadwal padam bergilir sekian jam, selepas itu padam lagi nggak jelas. Ini lah kota Balikpapan yang katanya pintu gerbang Kaltim," kata Idrus warga Km 3,5 Batu Ampar kota Balikpapan.

Idrus mengaku heran dengan pemadaman di Jakarta baru-baru ini, menimbulkan reaksi yang berlebihan. Betapa tidak, justru di Balikpapan yang katanya kaya Sumber Daya Alam (SDA), pemadaman lebih sering terjadi ketimbang Jakarta.

"Jakarta baru padam beberapa jam saja, reaksinya sudah berlebihan. Lha kami di Balikpapan ini, sudah berulang kali padam bergilir bahkan tidak berjadwal sampai 3 kali sehari, ya seperti minum obat," ketus Idrus.

"Konsumen tahunya bayar listrik, ya listriknya ada. Kalau tidak bayar, listrik diputus. Di sini listrik padam sudah tidak heran lagi, malah seperti kebiasaan. Belum lagi bicara listrik di Kalimantan Utara, seperti di Tarakan. Makanya, kalau listrik padam di Jakarta terus diprotes sana sini, saya anggap tidak wajar. Lah kami di sini, lebih parah dari Jakarta," ungkapnya.

Seperti diketahui, di Kalimantan Timur beberapa perusahaan minyak dan gas bumi ada di sana, mulai dari Total E&P, Vico dan lainnya, di sana juga ada kilang LNG tepatnya di Bontang di mana produksi gasnya saat ini diekspor ke Jepang dan Korea.

Kaltim juga memiliki banyak produksi batu bara, di mana sebagian besar masih diekspor ke luar negeri dan dibawa ke PLTU-PLTU di Pulau Jawa.

http://finance.detik.com/read/2014/0...ehari?f9911013

kami kalimantan menderita, mendingan merdeka saja

semua batu bara dan gas di angkut ke jawa semua