Quote:
Jakarta - Vimeo mengaku bingung dengan pemblokiran yang dilakukan terhadap situsnya di Indonesia. Situs berbagi video itu memastikan belum terima surat keberatan apapun dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
"Wish we could do something, but it seems to be out of our control. No officials have contacted us about it," kata Vimeo dalam akun Twitternya menjawab pertanyaan seorang pengguna.
"We would require some kind of official communication to review or take action. A tweet doesn’t count," lanjut @vimeo.
Dari dua tweet di atas, Vimeo dengan tegas menyebut bahwa regulator terkait dari Indonesia (Kominfo) belum melakukan kontak sama sekali secara resmi.
Jika ada hubungan komunikasi sebelumnya, Vimeo mengklaim pasti bakal memberi respons. Hanya saja kontak resmi di sini bukan termasuk kicauan alias tweet.
Pernyataan Vimeo tersebut tentu saja berbanding terbalik dengan apa yang telah diutarakan Kominfo ataupun Menkominfo Tifatul Sembiring sendiri.
Sebelumnya, Tifatul mengaku bahwa kementeriannya telah menyurati Vimeo agar bersikap aktif dalam memberantas konten-kontennya yang berbau mesum.
"Kami menyurati pengelola
http://Vimeo.comagar menutup konten2 yang terkategori Pornografi. Mudah2an mereka sikapi dengan baik," kata Tifatul di Twitter.
Ditemui usai acara Depok ICT Award di Margo City, Depok, Senin (12/5/2014) petang, menkominfo sekali lagi menyampaikan kontak dengan Vimeo.
"Sebelumnya Kemenkominfo juga pernah mengirim surat kepada Vimeo namun pengelolanya tidak memberi respons yang sesuai harapan," sesal Tifatul, kemarin.
Selain itu, ia juga mengatakan, respons yang diberikan Vimeo selama ini juga tidak sebaik Google selaku pemilik YouTube dalam hal memblokir peredaran pornografi di situsnya.
"Kita juga sedang minta kerja sama dengan Facebook untuk blokir konten negatif. Sejauh ini baru penjajakan," pungkasnya.
Sumber
Hahai .... kamu ketahuan.
Tipikal PKS lah, suka menghayal. Kali ini menghayal klo sudah kirim surat.