Assalamualaikum wr. wb.
Maaf buat agan-aganwati disini, saya mau share sedikit aja bagaimana perasaan saya suatu hari nanti ketika ibu meninggalkan saya
Ceritanya begini...



Seketika saya nangis didepan ibu saya, betapa bodohnya saya menuruti nafsu saya. Betapa tidak pedulinya saya dengan ibu sendiri. Siapa yang tau kapan ibu saya meninggal? jika ibu saya meninggal saya masih menanggung utang dan biaya pemakaman ibu belum terbayar lunas? saya menyesal!
Saya tidak bisa menjaga ibu. Semenjak saat itu, tiap bulan saya menyisihkan 50-100rb uang saku dari ayah saya. Saya mencoba menjual barang-barang yang tidak dipakai, dan sebagian besar barang-barang itu hasil saya meminta dari ibu. Ibu saya hanya ibu rumah tangga biasa hingga diusia 60 tahun saat ini ibu.
Ibu yang selalu mengajarkan saya beribadah, hingga saat inipun saat saya tidak menyegerakan sholat ibu selalu memarahi saya, saya sering menangis setelah memijat ibu saya, saya berfikir saat saya kuliah jauh dari rumah siapa yang mengurusi ibu saya? Ayah saya yang di akhir tahun masa baktinya sebagai guru sd di desa sudah tidak punya tenaga lagi. Sejak ibu saya melahirkan saya, di usia yang tidak muda lagi tepatnya diusia 38 tahun. Ibu selalu sakit-sakitan, ibu yang dulu kecil setelah melahirkan saya berat badannya menjadi 100kg lebih karena pengaruh obat-obatan.

Siapa yang tahu ibu kita akan pergi?
Untuk yang masih memiliki ibu, tolong pesan saya janganlah anda membuat ibu anda bersedih. Sekecil apapun. Saya mohon maaf karena saya sendiri sering membuat ibu saya sedih, ya memang saya tidak patut menggurui agan-aganwati disini
tapi...
Siapa yang membenci ibu-ibu lain diluar sana yang tidak peduli dengan anak-anaknya?
Siapa yang jijik melihat ibu-ibu lain memilih menyibukkan dirinya sendiri dengan pekerjaannya?
Siapa yang tidak suka akan ibu yang tega menghilangkan anak kandungannya sendiri?
Tapi tolong, jangan anda menjadi siapa yang tega melupakan jasa-jasa ibu anda